Berkisah tentang Nabi dan Rasul sembari Bermain Kata

Judul Buku                   : Kisah 25 Nabi dan Rasul Berima

Jenis sampul                : Hard cover

Penulis                         : Iwok Abqary

Ilustrator                     : Reni Armanita

Penerbit                      : Dar!Mizan

Cetakan/ Tahun         : 1/2023

Kategori                      : Buku Anak

ISBN                             : 978-623-254-340-9

Jumlah Halaman         : 60

Buku yang mengangkat kisah Nabi dan Rasul untuk anak telah sangat banyak ditulis. Pun saat membaca sampul buku ini pertama kali tak terasa istimewanya, tetapi begitu mulai membaca halaman demi halaman, baru terasa asyiknya. Coba cermati isi halaman 8 berikut.

Ini kisah tentang Nabi Adam.

Manusia pertama penghuni sementa alam.

Nabi Adam diciptakan dari segumpal tanah.

Tinggal di dalam surga yang sangat indah.

Am-am-ah-ah. Berbeda dengan buku lain yang menceritakan muatan serupa, bukan? Kombinasi a-a-a-a atau a-a-i-i atau a-i-a-i di setiap akhir kalimatnya membuatnya asyik untuk diulang-ulang. Mirip membaca kisah dalam bentuk puisi atau pantun.  Begitu memeriksa sampul depannya, barulah tersadar. Iyes, ukuran tulisan Berima pada judul di sampul depannya lebih kecil dari yang lain, sehingga tak terlalu kentara.

Sistematika buku ini sebagai berikut. Tiap kisah terdiri dari 3-5 bait. Satu bait terdiri dari 2- 6 baris kalimat. Kalau dihitung cermat, maksimal ada sebelas kata tiap kalimat.

Anak-anak biasanya lebih mudah mengingat berbagai hal dengan bermain kata. Asyik juga bila dibuat lagu. Membaca sembari bernyanyi. Pada saat duduk di bangku TK, salah satu metode yang dipakai guru adalah menyanyikan berbagai muatan pelajaran. Contoh, lagu Satu Satu Aku Sayang Ibu ciptaan Bu Kasur oleh Ibu Guru bisa diubah liriknya menjadi Satu satu aku sayang Allah. Nah, buku ini menjembataninya sembari memasukkan makna setiap kisah dalam alam pikiran anak-anak. Apalagi bila dibacakan secara berulang-ulang. Hmm, yakin, deh, otak anak-anak yang mirip spons itu akan mudah sekali menyerapnya.

Bagi anak yang sudah bisa membaca, bermain rima semacam itu juga mengasyikkan. Selain tanpa sadar belajar, juga melatih pelafalan dalam bahasa Indonesia agar mereka berbicara dengan jelas dan terstruktur. Karena tak jarang anak yang sudah jenjang SD masih belum tertata dalam pelafalan. Apalagi dalam hal menyusun kata menjadi kalimat. Akibatnya masih terbata-bata bila harus mengungkapkan isi pikiran.

Nilai tambah juga didapat dari halaman kuis di bagian belakang sebagai evaluasi apakah dengan membaca buku ini anak-anak lebih baik dalam mengingat intisari kisah. Apalagi ada hadiahnya, lho! Sayang banget resensinya sudah lewat waktu, karena terakhir kirim tanggal 31 Juli 2023, 3 bulan dari pertama terbit. Pengirim kuis lewat tanggak itu tak kebagian, deh, hehehe.

Hal yang agak menganggu adalah warna tulisan pada beberapa halaman kurang kontras bila dibandingkan dengan warna dasar halaman  sehingga kesannya kurang jelas. Sebut saja halaman 22-23 dan 52. Mungkin lebih terbaca dengan jelas apabila tulisannya dibuat berwarna cerah  bila warna dasar halaman sudah gelap. Entah lagi mata peresensi ini  tergolong  tua sehingga berbeda dengan mata anak-anak, hahaha!

Bila diperhatikan lagi, warna biru ungu krem coklat gelap mendominasi buku. Terlepas dengan masalah selera, rasanya lebih memberi energi bagi anak-anak bila warna bukunya dibuat dominan cerah. Atau ada pertimbangan lain yang mendasari? Misal nuansa gelap menggambarkan isi cerita yang terkesan suram, war

Tetap semangat berkarya untuk Kang Iwok Abqary dan Teh Reni Armanita. Ditunggu karya selanjutnya!

Bagikan artikel ini:

Satu pemikiran pada “Berkisah tentang Nabi dan Rasul sembari Bermain Kata”

Tinggalkan komentar