Ensiklopedia Anak Cerdas – Tokoh Dunia (part 2)

Pengintaian

Aku pun terus mengintai kegiatan si maling di dalam rumah dari celah-celah jendela yang terbuka. Semoga Professor Will cepat pulang.

Eh, tapi kok malingnya santai banget. Malah nonton tivi dan membaca buku. Aku pun tak sabar menerobos masuk.

“Siapa anda?” tanyaku dari ambang pintu.

Orang misterius itu tersenyum, “Oh, kamu Acer? Kenapa baru datang?”

Aku celingukan, “Lho kok tahu namaku?”

“Hahaha… Professor Will meneleponku, katanya bakal datang anak laki-laki galak menyerbu masuk. Tapi ternyata kamu anak yang ramah.”

Aku malu-malu menghampiri. Rupanya orang misterius ini teman Professor Will. Ih, tapi kenapa lewat genteng.

“Biasalah kalau ilmuwan itu suka nyentrik dan aneh-aneh,” kata Professor Will yang menyusul masuk di belakangku.

Aku pun diperkenalkan dengan Professor Tompi, ahli astronomi. Wah, pantas saja suka manjat-manjat, ya. Mungkin sambil melihat bintang.

Professor Tompi datang untuk mengajak Professor Will ke konfrensi ilmuwan. Wah, tentu saja aku ingin ikut!

“Mhh… boleh saja, tapi pecahkan dulu puzzle ini,” Professor Will mengajukan syarat.

Bisakah kalian membantuku memecahkan puzzle?

“Horee selesai!” aku berseru girang menyerahkan puzzle yang sudah tersusun.

“Sipp!” kata Professor Will.

Horee, aku pun meloncat naik ke mobil Professor Will.

“Eh, tunggu Acer,” kata Professor Will. “Kita tidak naik mobil.”

Aku pun turun dengan malu-malu. Aha, rupanya konfrensinya online. Waduh, ngapain tadi aku merayu-rayu untuk ikut. Tinggal duduk manis aja di ruang komputer, hiks. Nggak perlu berjam-jam berkutat menjawab teka-teki.

Professor Will dan Professor Tompi terpingkal-pingkal mentertawakanku.

“Tapi kamu jadinya mencari tahu para tokoh muslim kan?” Professor Will mengerling.

Ya… ya… aku jadi banyak tahu karena ketika mengerjakan teka-teki aku terpaksa baca buku dulu. Professor Will menyediakan ratusan buku di perpustakaannya. Aku jadi tergoda membaca dulu ceritanya, seru sih.

“Tenang, aku akan mengajakmu jalan-jalan naik ini,” Professor Tompi mengeluarkan kelereng.

“Hah?” Aku bingung menatap kelereng.

Professor Tompi meletakkan kelereng di tanah. Tanganku dipegang Professor Will di kiri dan Professor Tompi di kanan. Kami melingkar di atas kelereng… daaaa…

“Wusss!” seberkas sinar biru menyelubungi kami.

Dan tiba-tiba saja aku seolah berjalan dalam cahaya.

“Ini adalah kelereng perjalanan virtual,” kata Professor Tompi.

“Ya, seperti menonton film saja, tapi 4 dimensi. Selain tontonan kamu juga bisa merasakan udara dan baunya.”

“Wooow!” aku tak berhenti berdecak.

Professor Tompi lalu mengetikkan sesuatu di dinding.

“Nah, kita tonton tentang para tokoh hebat yang mengubah dunia!”

Bersambung…

  • Ilustrasi by AI. Silakan kontak admin,  jika ada ilustrator yang ingin menyumbang gambar pengganti. 
  • Dilarang copas atau mengutip isi artikel ini. Hargailah kerja keras kreator menyajikan bacaan gratis untuk pembaca. Jangan dinodai oleh plagiator.
Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar