Julius Caesar
“Sekarang kita akan ke Romawi. Kamu tahu dimana itu?” tanya si mesin.
Aku menggeleng. Si mesin tertawa, “Waduh kamu payah Acer. Romawi tuh di Eropa sekarang!”
Aku hanya nyengir, “semoga dengan jalan-jalan begini, aku jadi tahu. Itu kan gunanya belajar.”
“Huu Cerdas ya cari alasan,” si mesin lalu membawaku terbang ke Eropa.
Lagi-lagi aku dibawa ke peperangan. Tapi aku bingung mana pasukan lawan, sih? Kok semuanya tampak sama.
“Ini perang saudara, Acer,” jelas si mesin.
Oh, pantas saja, semua tampak sama. Menyedihkan, ya. Sesama saudara kok berperang.
Pada tahun 49 SM, terjadi perang saudara antara Julius Caesar dan Pompey. Perang ini berlangsung selama 4 tahun, dan akhirnya dimenangkan oleh Julius Caesar. Ia pun diangkat menjadi penguasa tunggal Romawi.
“Kamu pernah mendengar nama Julius Caesar, Acer?” tanya si mesin.
Aku mengangguk. Tentu saja namanya terkenal sebagai pemimpin yang cakap dan hebat.
Julius Caesar lahir pada 13 Juli tahun 100 SM. Sejak kecil ia sudah belajar militer dan mulai bergabung dengan pasukan Romawi pada tahun 80 SM. Julius Caesar memimpin tentaranya menaklukkan Galia (kawasan Eropa Barat), pada tahun 59 SM – 49 SM. Ini adalah perang yang panjang dan mahal. Selama 10 tahun, Julius Caesar terus bertempur menaklukkan 800 kota yang terdiri dari 300 suku Galia. Hingga akhirnya memperoleh tawanan 1 juta budak dan 3 juta orang meninggal.
Sejak itu, nama Julius Caesar jadi terkenal. Dan ia mendapat jabatan penting di pemerintahan. Hal ini menimbulkan iri di kalangan pejabat lainnya. Yang paling dengki terhadapnya adalah Pompey, pemimpin senat Romawi yang memfitnah dan memerintahkan hukuman bagi Julius Caesar. Namun, Julius Caesar tak mau menyerah, ia menyerang lebih dahulu dan Romawi pun takluk di bawah kekuasaannya.
Julius Caesar terus memperluas wilayah hingga ke Mesir. Di Mesir bahkan ia menikah dengan Ratu Cleopatra. Diperkuat oleh tentara Romawi yang tangguh, menjadikan Julius Caesar tak terkalahkan. Tentara Romawi terdiri dari prajurit bayaran dari berbagai negeri, yang merupakan orang-orang pilihan. Mereka dipimpin oleh Equites, yakni putra keluarga terpandang Romawi. Selain pandai berperang, tentara Romawi terkenal disiplin.
Peralatan perangnya pun lengkap. Selain senjata dan perisai juga dilengkapi trabuchet dan catapulit untuk menghancurkan benteng pertahanan lawan.
Julius Caesar tidak hanya cermat dalam membuat strategi perang, ia juga membangun negara. Memperbaiki sistem ekonomi, mendirikan bangunan dan mensejahterakan tentaranya.
Sehingga ia pun dijuluki sebagai Pater Patrie (bapak negara), sang pembebas, sang diktator seumur hidup, dan sang penguasa waktu. Dijuluki sang penguasa waktu, karena ia menyusun kalender yang disebut kalender Julian. Inilah yang menjadi cikal bakal kalender modern yang kita pakai sampai sekarang.
Saking hebatnya Julius Caesar dijuluki “Dewa Tak Terkalahkan”, tulisan tersebut tertera pada patung Julius Caesar yang ditempatkan di kuil Quirinus. Ia juga dijadikan gambar mata uang Romawi. Padahal sebelumnya selalu dewa-dewa yang dijadikan figur mata uang.
Namun akhirnya, sehebat-hebatnya Julius Caesar, akhirnya ia wafat. Pada 15 Maret tahun 44 SM, ia dibunuh oleh Brutus dan komplotannya. Padahal Brutus adalah anak angkatnya sendiri. Berakhirnya kekuasaan Julius Caesar yang hebat.
–Fakta unik—
Ungkapan yang terkenal dari Julius Caesar adalah “Vini Vidi Vici”. Aku datang, aku lihat, aku menang. Ungkapan ini banyak diucapkan orang-orang hingga sekarang untuk memompa semangat juang. Julius Caesar mengatakan ini ketika pertempuran Zela. Ia berangkat dari Mesir tahun 47 SM, untuk menghadapi perlawanan raja Pontus, Phrances II di Timur Tengah. Pertempuran ini berlangsung dengan mudah, tentu saja Julius Caesar sebagai pemenangnya.
Bersambung…
- Ilustrasi by AI . Silakan kontak admin, jika ada ilustrator yang ingin menyumbang gambar pengganti.
- Dilarang copas atau mengutip isi artikel ini. Hargailah kerja keras kreator menyajikan bacaan gratis untuk pembaca. Jangan dinodai oleh plagiator.