Ensiklopedia Anak Cerdas – Tokoh Dunia (part 6)

Thoriq bin Ziyad

”Sekarang kita kemana?” tanyaku.
”Masih di Eropa,” jawab si mesin.

Tapi aku bingung melihat pasukan di depanku. Ini Eropa atau Arab sih?

Si Mesin tertawa, ”Memang kita akan kenalan dengan panglima Islam. Namanya Thoriq bin Ziyad, penakluk Spanyol.”

Thoriq bin Ziyad adalah panglima Islam yang terkenal sangat berani, dalam banyak legenda ia dijuluki Tarec el Tuerto (Taric si mata satu). Thoriq akan berdiri paling depan pasukannya tak kenal takut berada di bagian paling bahaya. Hal ini membuat pasukannya jadi bersemangat dan musuh menjadi gentar.
Sebenarnya Thoriq bukanlah orang Arab, ia berasal dari kabilah Barbar di Maroko. Awalnya ia adalah budak dari Musa bin Nushair pemimpin kerajaan Umawiyah di Afrika Utara. Melihat kepandaian dan keberanian Thoriq, maka Musa membebaskannya dan mengangkatnya menjadi prajurit perang.

Kecemerlangan Thoriq bin Ziyad semakin bersinar, ia pun kemudian dipercaya menjadi panglima perang. Thoriq bin Ziyad dan pasukannya berhasil menaklukkan beberapa wilayah di Afrika Utara, termasuk kota Al Hoceima di Maroko. Ia pun diperintahkan untuk menetap disana untuk membimbing pelajaran Islam.
Pada masa Thoriq bin Ziyad memimpin, berbondong-bondong orang masuk Islam dengan sukarela. Jadi Thoriq bin Ziyad tidak hanya menguasai wilayah namun juga menguasai penduduknya. Ia menjadi pemimpin yang dicintai rakyatnya.
Pada saat bersamaan, Iberia dipimpin oleh pemimpin yang kejam bernama raja Roderick dari bangsa Visigoth.

Maka orang-orang Iberia, termasuk raja Julian dari Ceuta meminta bantuan Musa bin Nushair untuk melawan Raja Roderick. Permintaan ini dikabulkan. Maka Thoriq bin Ziyad diutus membawa pasukannya untuk menyerang.

Pertempuran sebetulnya tidak berimbang, Thoriq bin Ziyad dengan 7 ribu pasukan harus menghadapi Rodercik dengan 25 ribu tentara visigoth.
Namun ternyata pasukan Thoriq bin Ziyad berhasil menang. Tanggal 19 Juli 711 menjadi hari bersejarah dalam Islam. Yakni Iberia, gerbang Eropa telah terbuka dan tunduk dalam kekuasaan Islam. Nama Iberia pun berganti menjadi Al Andus atau Andalusia.

Lalu berturut-turut beberapa wilayah bisa ditaklukkan dalam waktu singkat. Thoriq bin Ziyad menorehkan sejarah besar di Eropa. Ia mengubah peradaban dan membawa kemajuan dalam segala bidang. Tidak ada lagi raja yang diktator dan kejam, berganti dengan pemimpin yang mencintai dan dicintai rakyatnya. Jasa-jasa Thoriq dan kepahlawanannya diabadikan dengan nama selat yang memisahkan Maroko dan Spanyol dengan nama Selat Gibraltar. Gibraltar adalah kata dalam bahasa Spanyol yang diartikan dalam bahasa Arab sebagai Jabal Thariq.

–Fakta unik—

Ketika pertama mendarat di Iberia, Thoriq bin Ziyad memerintahkan untuk membakar semua kapal. Ia berkata, ”Tiada tempat bagi kalian untuk lari. Laut di belakang dan musuh siap menghadang. Demi Allah, tidak ada yang dapat kalian sekarang lakukan kecuali bersungguh-sungguh penuh keikhlasan dan kesabaran.!”
Sebuah keputusan besar yang membuktikan kesungguhan dan keberanian. Pantas saja, pasukan Thoriq bin Ziyad begitu terbakar semangatnya seperti kapal mereka yang menyala-nyala. Karena tidak ada jalan pulang selain meraih kemenangan.

Bersambung…

  • Ilustrasi by AI . Silakan kontak admin,  jika ada ilustrator yang ingin menyumbang gambar pengganti. 
  • Dilarang copas atau mengutip isi artikel ini. Hargailah kerja keras kreator menyajikan bacaan gratis untuk pembaca. Jangan dinodai oleh plagiator.
Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar