Ensiklopedia Anak Cerdas – Tonggak Sejarah Dunia (part 12)

Pax Romana, Cara Romawi Menguasai Dunia

“Yuk, kita ke Romawi,” ajak Professor Will.

Aku menggeleng, “Loh, bukannya sudah pernah?”

“Itu Romawi kuno, sekarang kita lihat Romawi di abad pertengahan.”

“Wow, Romawi masih ada?” aku bertepuk tangan.

Romawi berkuasa sangat lama berkuasa yakni 1000 tahun. Bangsa Romawi terus memperluas wilayah. Dengan konsep Pak Romana, Romawi mengatur wilayah jajahannya. Setelah lahir agama kristen, Romawi menjadikan alasan menyebarkan agama untuk terus memperluas daerah.

Namun pada tahun 180 M, Romawi mengalami kemunduran karena kaisar-kaisarnya payah, suka berfoya-foya dan tak pandai mengendalikan pemerintahan. Sehingga Persia dan bangsa Barbar mudah menguasai beberapa wilayah Romawi. Romawi kemudian terbagi dua yakni Romawi Barat dengan ibukota Roma. Dan Romawi Timur dengan ibu kota Bizantium. Dengan cara itulah Romawi dapat bertahan dari keruntuhan.

“Romawi yang dimaksud adalah Romawi Timur, loh!” penjelasan Professor Will mengagetkanku, kukira Romawi yang beribukota Roma.

Kekaisaran Bizantium, Penguasa Timur

“Nama Romawi memang rancu, orang selalu menyangkanya yang di Eropa saja. Padahal Romawi Timur juga sangat besar, tapi sejarah mencatatnya dengan nama Kekaisaran Bizantium,” Professor Will menceritakan asal mula nama Bizantium.

Penamaan “Kekaisaran Bizantium”  pertama kali diperkenalkan oleh ahli sejarah Jerman, Hieronymus di tahun 1557dalam karyanya “Byzantinae Historiae”. Kemudian nama Bizantium dipopulerkan oleh George Finlay, seorang ahli sejarah Inggris. Dia menulis buku berjudul “Sejarah Kekaisaran Bizantium 716-1057”.

Nama Kekaisaran Bizantium diambil dari nama ibukota Romawi Timur. Pertama kali dibangun oleh raja Byzas dari Megara.  Letak Bizantium sangat strategis untuk perdagang, merupakan anrute antara Asia dan Eropa, serta pelayaran dari laut mediterania ke Laut Hitam.

Kaisar Romawi Konstantinus I yang pada tahun 330 M, membangun ulang kota itu menjadi Nova Roma. Dan kota Bizantium pun berganti nama menjadi Konstantinopel atau kotanya Konstantinus.  Wilayah kekuasaannya terus meluas, puncaknya pada masa kaisar Justinianus I yang mencapai wilayah hingga ke Afrika. Saat itu Kekaisaran Bizantium adalah penguasa besar daerah timur. Saingannya hanya Persia.

Namun islam kemudian makin besar dan kuat, sehingga pada tahun 1453 Bizantium runtuh di tangan islam. Sultan Muhammad Al Fatih dari dinasti Utsmaniyah berhasil merebut Konstantinopel dan mengganti nama menjadi Istanbul yang artinya jalan islam.

Lahirnya Agama Kristen

“Romawi ini sangat berperan dalam perkembangan agama kristen,” jelas Professor Will.

Awalnya agama kristen dibawa oleh Nabi Isa as. lalu diteruskan penyebarannya oleh para pengikutnya. Namun baru berkembang pesat pada awal abad ke-4 M, setelah kaisar Roma memeluk agama kristen. Kristen kemudian menjadi agama resmi kekaisaran. Saat itu gereja sangat berpengaruh dalam mengendalikan pemerintahan.

Pendeta mempunyai kedudukan penting di masyarakat, segala masalah hingga urusan kesehatan dikonsultasikan kepada pendeta. Gereja menjadi pusat kegiatan masyarakat abad pertengahan. Setiap orang harus memberikan sumbangan kepada gereja terutama makanan.

Selain pendeta, ksatria adalah golongan yang sangat dihormati. Mereka adalah orang-orang pilihan yang sangat terampil dalam beladiri dan menggunakan senjata. Biasanya para ksatria bekerja mengawal para bangsawan. Sistem feodal memang sangat kental pada masa itu, para bangsawan sangat berkuasa dalam segala hal. Rakyat jelata pun tertindas dengan pajak yang tinggi.

Namun feodalisme ini bergeser setelah para pedagang masuk. Adanya kaum pedagang membuat perubahan susunan masyarakat. Orang kaya tidak hanya dari kalangan bangsawan, namun saudagar pun bisa kaya. Para pedagang mengendalikan harga dan ekonomi.

Bersambung…

  • Ilustrasi by BING . Silakan kontak admin,  jika ada ilustrator yang ingin menyumbang gambar pengganti. 
  • Dilarang copas atau mengutip isi artikel ini. Hargailah kerja keras kreator menyajikan bacaan gratis untuk pembaca. Jangan dinodai oleh plagiator.
Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar