Jony si Food Vlogger

“Hmm, nyam, nyam, enak sekali burgernya. Aku paling suka sama yang satu ini. Isinya daging dan keju mozarela yang sangat renyah.” Joni berkata sambil makan burger yang baru saja dibelikan oleh ayahnya.

Joni baru kelas 3 Sekolah Dasar, tidak seperti umurnya, Joni berbadan bongsor layaknya anak kelas 6 Sekolah Dasar. Ia sangat suka makan, apalagi makanan junk food seperti burger, pizza, spaghetti, kebab, dan banyak macamnya.

“Joniii, kamu itu makan yang rapi dong, jangan berantakan gitu. Lagian setiap hari makannya burger terus, ini lo nasi liwet buatan mama juga enak,” tegur Mama Joni.

“Ini lo burgernya mantep puoll, lagian Joni gasuka makanan yang kaya gitu,” jawab Joni

“Joniii, makannya dipercepat udah jam 7 kurang 10 ini loh, nanti terlambat masuk sekolah!” teriak ayah Joni

“Otw Ayah, Tungguin! Jangan tinggalkan aku!” Joni berteriak dengan suara lantang, supaya ayahnya bisa mendengar. Dengan tergesa-gesa Joni menyelesaikan makannya.

“Glek..glek, ah enak susunya.”

…..

Di kelas Joni bersahabat dengan Fariz, Rara, dan Salsa. Mereka berempat memang sudah berteman semenjak di taman kanak-kanak, makanya tidak heran jika mereka duduk depan belakang. Hampir saja Joni terlambat, tapi untungnya bu guru belum berada di kelas. Dengan tergesa-gesa Joni berlari ke kelasnya dan langsung duduk bersandar.

“Haah.. haah, capenya ya Allah,” keluh Joni

“Wong kamu ini darimana aja bisa mepet gini datengnya,” balas Fariz

“Hmmm, tebakanku pasti kamu abis makan burger lagi ya? Makannya pasti super lelet ala-ala food vlogger.” Tebak Salsa

“Loh sa, kamu ini pinter banget, 100 buat kamu,” ucap Joni.

“Jelas dong, Salsa gitu loh,” jawab Salsa percaya diri.

Tentu mereka bertiga dengan mudahnya menebak alasan Joni terlambat. Hal itu disebabkan Joni yang setiap harinya membahas tentang makanan junkfood kesukaannya kepada teman-temannya. Padahal dua minggu yang lalu, kelas mereka diberi tugas untuk mencari satu setiap harinya makanan khas daerah dan direview rasanya serta ciri khasnya.

“Gimana tugas dari Bu Ratri Jon, kamu sudah dapet berapa?” tanya Rara kepo.

“Ya jelas belum dapet, ini loh enakan makanan junkfood, lebih praktis dan wuenak,” jawab Joni gagah

“Loh jonn…” Ucapan Salsa terhenti karena ada kehadiran Bu Ratri.

Kehadiran Bu Ratri jelas meminta hasil sementara dari tugas yang diberikan. Salsa mendapatkan 10 makanan khas daerah, Fariz mendapatkan 8 makanan khas daerah, Rara sudah memperoleh 12 makanan khas daerah, dan teman teman yang lainnya sudah mendapatkan paling sedikit ada 6 makanan khas daerah. Kecuali Joni yang acuh dengan tugas ini. Akhirnya Joni dinasehati oleh Bu Ratri untuk menyelesaikan tugasnya dengan tambahan waktu seminggu. Sebetulnya alasan Bu Ratri memberikan tugas ini secara tidak langsung untuk memberikan pengetahuan kepada para anak didiknya untuk mencoba makanan khas daerah yang berujung pada mencintai makanan khas daerah. Joni mengangguk dan mengiyakan saja perkataan Bu Ratri.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

Seminggu berlalu dengan cepat, disambut mentari pagi yang cerah ruangan kelas disinari cahaya pagi yang menyehatkan. Jam kelas menunjukan pukul 08.00 tapi bangku Joni masih kosong. Bu Ratri bertanya-tanya kepada Fariz, Rara, dan Salsa sebagai teman dekat Joni. Tetapi mereka tidak ada yang tahu alasan Joni tidak berangkat. Tak selang lama Ayah Joni datang dengan menyampaikan surat sakit bahwa Joni tidak dapat berangkat karena akan melaksanakan operasi usus buntu. Bu Ratri dan teman-teman Joni mendoakan kelancaran operasi dan kesembuhan bagi Joni.

Seminggu berlalu kembali, kini Fariz, Rara, dan Salsa serta Bu Ratri sedang menuju ke Rumah Sakit Kasih Bunda, tempat Joni dirawat.

“ Joniii…” Teriak ketiga temannya melihat kondisi Joni yang masih lemas terbaring di ranjang pasien.

“Aku udah lumayan sehat kok temen-temen.” Jawab Joni lirih

“ Sebenarnya Joni ini kenapa bu, kok sampai di operasi begini?” tanya Bu Ratri penasaran

“Jadi begini lo bu, Joni ini setiap harinya mengonsumsi junk food, susah sekali makan nasi dan sayur. Padahal ya setiap hari saya masak nasi liwet solo makanan kesukaan Joni dulu. Tapi dua bulan terakhir, anak ini tergila-gila dengan junk food yang menyebabkan lemak tinggi dan mengalami penyumbatan pada ususnya, sehingga perlu dilakukan operasi.” Jelas Mama Joni

“Ya Allah nak, mulai sekarang kamu harus mengimbangi dan memperbaiki pola konsumsi makanan empat sehat lima sempurna ya,” ucap Bu Ratri menasehati.

“Setuju Jon, pas sekali kami bawakan nasi liwet kesukaan kamu dulu, dimakan sesuap dua suap ya.” Tegas Salsa

Semenjak saat itu, Joni sadar bahayanya berlebihan memakan makanan junk food untuk kesehatannya. Tentunya Joni selalu ingat dengan tugasnya untuk mereview ciri khas dan cita rasa makanan khas daerah. Di temani ketiga temannya, Joni mengunjungi warung nasi liwet Bu Joko. Menyantap nasi liwet khas Solo satu-satunya yang bumbunya meresap dan paling laris.

“Hmmm, nyam..nyam, enak puol ternyata nasi liwetnya ya, nasinya gurih dan harum ditambah suwiran ayam, telur pindang sama sayur labu siamnya ini khas banget rasanya.” Ucap Joni panjang lebar mereview soal rasa nasi liwet.

“Ya kan memang enak, ini juga kesukaanku dan keluargaku.” Jawab Fariz

Joni yang sadar akan seenak ini cita rasa dari nasi liwet khas Solo yang pernah ia lupakan dulu rasanya, ia ketagihan untuk mereview lebih banyak lagi makanan khas daerah lain. Ditemani ayah dan mamanya, Joni mengunjungi berbagai tempat kuliner yang menyajikan berbagai cita rasa makanan khas daerah dari sabang sampai merauke. Selain untuk melengkapi tugas sekolahnya, Joni kepo akan banyak rasa makanan yang belum pernah ia coba. Dimulai dari mendoan khas Banyumas, Soto Sokaraja, Soto Semarang, Sate Lilit Bali, Es Pisang Ijo khas Makassar, sampai ke Taripang khas Makasar. Taripang ini merupakan Kue khas Makassar yang terbuat dari tepung ketan dibalut dengan gula merah yang dicairkan.

“Mah, kalo udah besar aku ingin jadi food vloger yang nantinya aku bakal berkunjung ke seluruh daerah di Nusantara untuk mereview berbagai makanan khas dari daerah itu.” Tegas Joni yang tiba tiba berbicara keinginannya.

“Masyaallah, cita-cita yang mulia nak, tapi inget selalu jaga kesehatan dan jangan lupa untuk berolahraga untuk mengimbanginya.” Jawab Mama Joni

“Siap Maaah.”

 

Sumber gambar : pngtree

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar