Kapan Ya ?

Disebuah ruang perpustakaan Gina dan Santi sedang membaca buku. “’Bruk, Gina meletakan buku science di meja baca. “Buku apa ini nga menarik’’ katanya kesal. “Pstt……psttt diam Gin, ini perpustakaan nga boleh brisik” kata Santi berbisik. “ “Semua buku itu menarik, Gin, ayo letakan ketempat semula,” perintah Santi pada Gina. ‘’ Baiklah sahabatku, aku taru disini ya,’’ kata Gina  menggembalikan buku ke tempat semula

Kamu baca buku apa San,” tanya Gina pelan. ”Buku antropologi Mesir, ingin liat mumi”.  “’Keren nih, jangan lupa berkabar kalau sudah sampai Mesir, “canda Gina

“Dari tadi bete melulu, buku apa sih yang di cari?’’ kata Shanti

‘Hmmmm buku apa ya, yang kira kira nga perlu mikir berat?’’ tanya Gina

“’Oh klu itu aku tau donk,’’ jawab Santi “Buku tulis wkk….wkkkkk.”

“’Iya juga ya bisa ditulis, bisa dicoret  dan bisa digambar. Nga perlu mikir yang berat berat.

‘’Tunggu disini ya, aku mau keliling, cari buku fotografi siapa tau jadi fotografer terkenal” Gina berkeliling ruangan mencari buku tentang foto. Tidak lama kemudian Gina menemukan buku yang dicari.

“Ini San, Tehnik Potografi untuk Pemula sepertinya gampang ya teorinya, tapi nga tau kalau prakteknya’’ kata Santi panjang lebar. Gina geleng-geleng kepala melihat tingkah laku sahabatnya.

“’Sudah sore nih, pulang yuk,” ajak Gina pada Santi

Gina mengebalikan buku yang diambilnya, begitu juga dengan Santi.

Gina dan Santi adalah sahabat karib sejak sekolah dasar, kini mereka berdua duduk dikelas XI. Meskipun satu sekolah namun berbeda kelas.

‘’Enak nih baksonya,” kata Gina. “Bakso mamang dower memang enak Gin”’. Sudah lama terkenal di kantin ini. “Aku kok kepikiran ya beli kamera ingin serius belajar fotografi karena baca buku  di perpustakaan”. “Sama donk aku ingin membuat paspor dan ingin pergi ke Mesir supaya bisa melihat mumi”

‘Kira–kira kapan ya mimpi kita terwujud, makan bakso dikantin saja masih minta ortu”’. “Semoga ya, optimis dan semangat.”

Menjelang malam Santi menunggu kepulangan orang tua yang belum pulang dari kantor. Bosan menunggu diruang tamu. Santi menuju kamarnya. Rupanya ponselnya terletak diatas tempat tidur. Ternyata ada pesan masuk melalui pesan singkat. “Kapan nyusul ke Mesir?”  “’Aku kirm foto foto spinx yang ada di kota Giza.”

“’Tidakkkkkkk mulai besok kita musuhan ya, aku nga suka kalau kamu duluan pergi, mestinya kita pergi sama-sama.”  “’Ughhhh… kamu jahadd Gin, kenapa niinggalin aku, curang nih berangkat duluan.”’

‘’Pokoknya aku nga rela kamu kesana duluan, aku kan baru buat passoprt”.

“’Ugghhhh curang banget nih, nga setia kawan” “’Baiklah kalau begitu, permusuhan di mulai.”

Hu…hu….hu…..curang curang.. Kaki Santi di hentak hentakan hingga mengenai tempat tidur dan berbunyi kencang.

“Bagun Nak, Bangun….kenapa teriak-teriak?’’

Mama sampai kaget dengar suara tangisan di kamar”’  ‘’Kamu kenapa Nak, kamu tuh ketiduran belum gosok gigi, kata Mama “’ Lihat pasta giginya bertebaran dilantai, sikat giginya juga,”’ kata mama lagi. ‘Santi mimpi ma, dalam mimpi itu Gina sudah duluan pergi ke mesir.’” “Owala kan hanya mimpi Nak,” kata mama. “Bunga-bunga tidur,’’kata mama. ‘’Kapan ya mah Santi bisa keluar negri?” “Kapan-kapan, kata mama menirukan lirik lagu. ‘’Berdoa, menabung dan usaha,” kata mama lagi. “Ayo gosok gigi dulu lanjut tidur lagi.” Santi bergegas menuju kamar mandi untuk menggosok gigi.

Ilustrasi :wikimediacommons/kallerna

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar