Di sebuah desa, ada seorang anak laki-laki bernama Kay Nusabbiha yang gemar sekali membaca. Kay senang membacakan cerita pada banyak hewan serangga di sawah dan di kebun dekat rumahnya. Kay dikenal sebagai teman yang baik dan suka menolong.
Suatu hari Kay sakit. Kay terbaring lemas di rumah. Sudah dua hari Kay tidak datang ke kebun dan ke sawah seperti biasanya. Hewan-hewan serangga saling bertanya.
“Apakah ada yang tahu, kenapa Kay tidak datang ke sini untuk bercerita sejak kemarin?” tanya Semut.
“Aku dengar Kay sedang sakit. Ayo kita jenguk. Aku rindu diceritakan kisah-kisah inspiratif olehnya,” kata Lebah.
“Ayooo …!!” Semua hewan serangga kompak menjawab ajakan Lebah.
Kay sedang istirahat di atas tempat tidur. Ia masih lemas.
“Assalamualaikum, Kay,” ucap Laba-laba yang masuk lewat jendela.
“Waalaikumussalam,” jawab Kay kaget. Ia sampai menitikkan air mata haru. Ia senang sekali dijenguk oleh teman-teman serangga.
Kedatangan teman-teman serangga menjadikan rasa sakit Kay hilang seketika. Hatinya bahagia.
Kemudian, Kay bercerita tentang kisah Nabi Ayyub AS yang diuji sakit. Kay juga membacakan doa Nabi Ayyub dalam Al-Qur’an surat Al Anbiya’ ayat 83.
أني مسني الضر وأنت أرحم الراحمين
“(Ya Tuhanku) Sungguh aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang”
Semua hewan serangga kagum dengan kesabaran Nabi Ayyub. Kay pun berusaha sabar atas ujian sakitnya. Kay ingin meneladani Nabi Ayyub. Kay juga membaca doa Nabi Ayyub untuk proses kesembuhannya.