Oleh: Alvi Amalia
Mimi terbangun dengan senyuman di wajahnya. Ia berlari turun ke ruang keluarga, di mana sudah ada kue ulang tahun yang indah dan hadiah-hadiah yang menanti. Keluarganya menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Mimi, dan ia merasa sangat bahagia. Keluarganya memberikan kejutan, orang tuanya menghias rumah dengan balon dan dekorasi ulang tahun. Mimi merasa sangat istimewa!
Selamat ulang tahun, wahai bocah yang Istimewa. Dengan senyuman ceria dan tawa riang, kita sambut momen ini dengan penuh kebahagiaan. Kamu adalah bintang terang di langit malam, membawa sukacita dan kehangatan di sekitarku. Dengan senyummu yang memesona, kamu mampu menerangi dunia dengan cahaya yang indah. Aku hadir setiap hari, mengiringi langkah-langkahmu dan memberikan kekuatan.
Di hari ulang tahunmu yang spesial ini, aku ingin memberikan pesan kecil untuk mu. Jangan pernah takut untuk bermimpi besar, jangan pernah ragu untuk mencoba hal baru. Dengan semangat dan usaha yang gigih, kamu bisa mencapai apapun yang kamu inginkan dalam hidup ini. Aku berdoa agar kamu selalu diberkahi, dilindungi, dan diberikan kebahagiaan sejati.
Terima kasih telah menjadi bagian dari dunia ini, kami berbahagia karena kamu ada di sini. Aku menemani mu setiap hari, dalam kondisi apapun; pagi, siang, sore, petang, dan saat malam aku mengelus mu dengan tulus. Aku percaya bahwa kamu akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat, bijaksana, dan penuh kasih.
Selamat ulang tahun, wahai bocah yang istimewa. Aku yang lebih dulu mengucapkan selamat padamu. Semoga hidupmu selalu diberkahi, terang benderang, dan setiap puji yang kamu panjatkan menjadi nyata.
Satu persatu doa-doa untuk Mimi dibacanya. “Sebagai si kecil Mimi aku berterima kasih kepadamu wahai syukurku. Doa Ibu, doa Ayah, wahai doa keluarga dan doa semua yang mencintai diriku,” seru Mimi.
Semua mata tertuju pada Mimi. Ternyata, ada hadiah ajaib yang muncul di depannya. Ia membuka hadiah tersebut dengan penuh kegembiraan dan menemukan sebuah buku yang berjudul “Puji-pujian Ajaib Mimi”.