Sudah hampir dua tahun Nala tidak bisa berjumpa dengan kakek nenek di kampung. Nala hanya bisa video call dengan kakek dan nenek. Walau begitu, Nala bersyukur masih bisa berkomunikasi dengan mereka. Tak lupa, Nala berdoa agar pandemi segera berlalu. Nala ingin sekali bisa berlibur di kampung kakek dan nenek, di lereng gunung Slamet dan bermain di sawah.
Sejak lebaran kemarin, Nala jadi suka membuat kue kering. Ia membantu ibu membuat kue kering. Ada nastar, kue keju, putri salju, dan lain-lain. Nala membantu menuangkan bahan-bahan kue seperti terigu, kuning telur, mentega, dan gula halus. Pertama, ia mencampurkan mentega dan gula halus, lalu menambahkan kuning telur dan terigu sedikit demi sedikit sampai adonan tercampur sempurna. Nala sangat senang membentuk adonan kecil-kecil berbentuk macam-macam. Ada yang bulat yang diisi selai nanas, ada yang dibentuk bulan sabit, ada yang dibuat seperti bunga, dan macam-macam. Ternyata untuk membentuknya, juga ada alat bantunya untuk memudahkan.
“Ternyata asyik juga ya Bu, membuat kue kering.
“Iya, Nala. Selain menghemat, kita merasa puas bisa membuat sendiri,” kata Ibu.
Nala tersenyum, lalu melanjutkan membentuk berbagai bentuk adonan. Adonan itu lalu ditaruh di loyang yang sudah diolesi mentega agar tidak lengket. Kemudian, diolesi kuning telur agar cantik dilihat seperti kata Ibu. Setelah terbentuk sebanyak dua loyang untuk masing-masing bentuk, Ibu memasukkannya ke dalam oven dan memanggangnya dengan suhu sekitar 150 derajat selama 25 menit.
Sambil menunggu kue yang dioven, Nala dan Ibu membentuk kembali adonan dengan bentuk yang berbeda. Setelah 25 menit dan warna kue kuning kecoklatan, Ibu mengeluarkannya dari oven. Bau sedap menggoda Nala untuk mencicipinya.
“Hmm, baunya harum ya, Bu?” kata Nala.
“Iya, Nala. Itu menandakan kue kering kita sudah mau matang,” kata Ibu.
Nala tersenyum gembira. Ia menata kue kering yang telah dingin ke dalam toples. Nala merasa bangga bisa membuat kue kering sendiri. Ia ingat perkataan kak Maya, kalau ingin belajar lebih banyak, Nala bisa lihat di youtube cara membuat aneka kue. Nala akan sering mencobanya agar lebih mahir. Pasti hari-harinya akan menyenangkan. Ia pernah mencoba membuka, dan ternyata ada video tutorial cara pembuatan. Caranya mirip seperti yang Ibu ajarkan.
“Bu, lima toples ini jadi dikirim untuk kakek nenek kan di kampung?” tanya Nala.
“Iya, Nala. Pasti kakek dan nenek akan bahagia mendapat kiriman kue bikinan cucunya sendiri,” jawab Ibu.
“O iya Bu. Nanti Nala juga ingin mencoba resep-resep yang di youtube, ya Bu?” pinta Nala.
“Tentu, Nala. Asal Nala bisa mengatur waktu menggunakan youtube sebaik-baiknya. Harus memilih yang baik dan jangan terlalu lama.
“Baik Bu. Nala akan selalu ingat pesan Ibu.”
“Wah, nanti kita bisa punya usaha nih, namanya Kue Kering Nala, pebisnis cilik kita,” celetuk kak Maya.
“Amin,” ucap Nala sambil tersenyum.
Nala mengacungkan jempol tangannya, tanda setuju. Semua tertawa gembira.