Lelaki Pemalu nan Bijaksana

Lelaki Pemalu nan Bijaksana

Di tepian mimpi yang tak berkesudahan
Di ruang waktu yang tak berujung
Di bukit Uhud yang tertinggi
Di ujung gelapnya pintu Hira ini

Aku selalu selalu merindukanmu
Wahai Lelaki pemalu nan bijaksana
walau sekadar menatap sosok bayangmu dari kejauhan sana

Aroma wangi namamu begitu tercium tajam
dari lembar-lembar Taurat
Menghancurkan kemegahan pilar-pilar Kisra
Memadamkan api api Majusi
dan meruntuhkan kecongkakan akal Yahudi

Wahai Lelaki pemalu nan bijaksana
yang lembut dan penuh kasih sayang
Aku tak pernah lelah menunggumu
hingga beberapa masa dan zaman

Wahai Lelaki Pemalu nan bijaksana

(Puisi tentang Nabi Muhammad saw. karya Dharmadi, penulis dan penyunting

 

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar