“Bunda kakak udah cantik nggak?” Tanya Lulu’ pada bundanya.
“Anak bunda semuanya cantik, apalagi dibalutin hijab seperti ini.” Jawab bunda menyenagkan hati anaknya.
Lulu’ adalah anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya bernama Mira.
“Kok, kak Lulu’ dipuji cantik terus tiap hari?” keluh si kecil Mira yang baru datang dari kamar.
“Mira juga cantik kok, apalagi kalau sudah pakai hijab seperti kakak Lulu’?” bunda mencoba menghibur Mira.
“Ah, pake jilbab hanya bikin panas, gerah, nggak bisa bergerak bebas.” Bantah Mira
“Bundakan, hanya menawarkan sayang, biar Mira juga terlihat lebih cantik seperti kakak Lulu’.”
“Sudahlah bunda, dia masih kecil, belum tahu manfaat menggunakan hijab.”
“Emang apa manfaatnya? Menghindar dari sinar matahari? Biar nggak kena debu? atau karena rambut kak Lulu jelek trus mau ditutupin aja.” Jawab Mira sambil ngeledekin kakaknya.
“Sudah, sudah, sarapan dulu. Besok-besok pasti Mira akan tahu. Sekarang siap-siap ke sekolah. Ayah sudah nungguh tuh.”
“Ayo anak-anak, udah waktunya berangkat. Nanti telat lagi lo…” Ayah memanggil dari teras depan.
“Ayo, ayo cepat diminum susunya.”
Pagi ini Mira dan kakaknya sedikit telat dibandingkan hari lain. Karena semalaman suntuk diajak jalan keliling kota bersama ayah. Karena ayah baru saja tiba setelah pulang dari luar kota. Ayah Mira dan lulu sedikit sibuk.
“Ayah, bunda selalu memuji kak lulu karena ia berhijab. Kata bunda aku juga akan terlihat lebih cantik kalau aku berhijab. Memangnya, kalau Mira tidak pakai jilbab terlihat jelek ya?” Mira mengeluhkan kejadian di rumah pada ayah yang sedang menyetir.
“Aduh, adikku sayang. Bunda itu hanya main-main. Mira juga cantik kok. Tapi Mira akan terlihat lebih cantik lagi kalau pakai jilbab.” Sambut sang kakak yang duduk di belakang.
“Tapi, kak aku kan masih kecil. Buat apa aku berhijab?” Tanya mira dengan penasaran.
“Nanti aja ya, dijelasin kakak. Sekarang Mira turun dan sekolah dulu. Tuh, teman-temannya sudah pada masuk gerbang.” Amira pun salaman dengan kakak dan ayahnya dan meninggalkan mobil.
“Nanti, ayah jangan telat jemput Mira ya,” Pesan Mira sebelum turun dari mobil.
“Siap, anakku sayang.”
Hari ini adalah pelajaran agama islam. Ibu Desi selaku guru agama telah berada di dalam kelas bersama murid-murid. Setelah memberi salam dan merapikan tempat duduk anak-anak. Bu Desi segera memulai pelajarannya.
“Hari ini kita akan belajar tentang aurat.”
“Aurat???” Tanya anak-anak dengan serempak.
“Aurat itu apa bu guru.” Mira dengan penasaran bertanya pada bu Desi.
“Aurat itu adalah bagian Anggota tubuh yang harus ditutup.”
“Apa rambut juga perlu ditutup bu guru?” lagi-lagi amira bertanya.
“Iya nak, rambut, kaki, tangan, dan seluruh anggota tubuh kita harus ditutup. Seperti ini?” jelas bu guru sambil memperlihatkan gambar anak-anak berhijab dalam poster yang dibawa.
“Untuk apa kita memakai jilbab bu guru.” Tanya Dian teman Amira.
“Baik, anak-anakku dengarkan penjelasan ibu. Kita semua harus memakai jilbab. Bu guru, Amira, Dila, Dian, semua yang perempuan harus pakai jilbab, termasuk ibu dan kakak yang di rumah. Kenapa … .? karena memakai jilbab adalah perintah Tuhan. Allah swt menyuruh kita memakai jilbab, agar kita bisa terhindar dari siksaan api neraka. Dan kalau kita menggunakan jilbab. Berarti kita bisa melindungi ayah kita dari siksaan api neraka.” Bu guru memberi penjelasan, dan murid-murid mendengar dengan saksama. “jadi, siapa yang mau menyelamatkan ayah dari siksaan apai neraka.?” Lanjut bu guru pertanyaannya.
“Saya”
“Saya”
“Saya”
“Aduh, nerakakan panas, pasti yang nggak make jilbab akan dibakar rambutnya, iiiih ngeri, pantasan aja kakak Lulu selalu mengenakan jilbab walaupun berada di rumah.” Kata Mira pada teman-temannya.
“Nah, mulai besok, kalau ada yang punya jilbab di rumah, silakan dipakai. Yang nggak punya jangan paksa ibu untuk membeli.”
Waktu mengajar bu Desi telah usai, bu desi memberi salam dan meninggalkan kelas
“Kamu mau nggak pakai jilbab besok.” Tanya Mira pada Dian yang lagi menunggu jemputan.
“Iya, aku pengen pakai jilbab, kemarin kata guru ngajiku kalau ke sekolah juga harus berjilbab. Karena kita adalah anak perempuan.”
“Aku kira jilbab itu hanya untuk nutupin rambut biar nggak kotor.”
Dian tersenyum dengan perkataan temannya.
“Ya sudah, besok aku akan mulai memakai jilbab seperti kak Lulu’, biar aku terlihat lebih cantik.”
Jemputan dian dan mira telah tiba. Mereka pun pulang kerumah masing-masing. Di mobil sudah ada ayahm bunda dan kak lulu.
“Loh, kok ada bunda?” Tanya Mira.
“Kita akan ke rumah nenek sayang,” jawab bunda
“Yeee,,, udah lama tak jumpa nenek, oh ya bunda mira juga mau berjilbab seperti kak Lulu’ “
“Loh, katanya, pakai jilbab itu gerah, kepanasan, kok malah tiba-tiba mau pake jilbab.”
“Kata, bu guru agama, anak perempuan haruas pake jilbab, ibu, kakak di rumah juga harus pakai jilbab, kalau nggak nanti di siksa di neraka yang apinya panaaaaas banget, iiiih ngeri, Mira nggak mau nanti di masukkan ke neraka.”
Bunda, ayah, dan kak lulu, tertawa kecil mendengar penjelasan Mira yang sangat polo itu.
“Wah, anak ayah sudah mulai pintar nih, nanti akan ayah belikan jilbab buat Mira. Biar makin pintar, dan taat.”
“Cantik juga yah … .” lanjut Mira.
Semua yang mendengar menjadi tertawa.