Nilai Kebaikan dan Pengetahuan dalam buku Terima Kasih, Otta!

Judul: Terima Kasih, Otta!

Penulis: Wylvera W., dkk

Ilustrator: Rifqah Mufidah

Penerbit: PT Bentang Pustaka

Cetakan Pertama, Februari 2024

Harga: Rp 54.000

Oci tak bisa menyeberangi sungai, padahal kelas biola sebentar lagi mulai. Datanglah Otta menawarkan bantuan untuk menyeberangi sungai. Oci naik pada sebuah kulit kayu besar Otta berenang dengan cepat. Tanpa sengaja bow alat penggesek biola jatuh ke dasar sungai. Dengan cepat Otta menyelam dan dia berhasil mengambil bow milik Oci. Akhirnya,Oci tidak terlambat sampai di kelas biola dan bow-nya bisa diselamatkan. Oci mengucapkan terima kasih pada Otta. “Terima kasih, Otta!” kata Oci. Inilah dongeng yang mengisahkan tentang kebaikan yang dilakukan oleh Otta pada Oci.  Penulis dongeng “Terima Kasih, Otta! adalah Kak Siti Murwati.

Dongeng “Terima kasih, Otta!” adalah salah satu dongeng dari 10 dongeng kebaikan dalam buku ini, sekaligus menjadi judul dari buku ini, Terima Kasih, Otta!. Tepat sekali ketika Tim Penulis buku ini memilih nilai kebaikan sebagai tema dari 10 dongeng. Nilai kebaikan sangat penting untuk diberikan pada anak-anak sejak usia dini. Dongeng menjadi sarana yang tepat untuk menumbuhkan nilai kebaikan dalam diri anak.

Bengi dan Danil dalam dongeng “Sayur! Sayur! Siapa Beli?” membantu melariskan sayuran yang dijual Kakek Beki. Berkat bantuan Bengi dan Danil, sayuran yang dijual Kakek Beki habis terjual. Kebaikan spontan yang dilakukan oleh Bengi dan Danil, membahagiakan Kakek Beki. Dongeng “Sayur! Sayur! Siapa Beli?” ini ditulis oleh Kak Wylvera W.

Kebaikan lainnya dilakukan oleh Ruru dan Zea pada temannya Ombi.  Dongengnya berjudul “Mainan Rusak Ombi”. Dongeng ini mengisahkan tentang mainan milik Ombi yang terbuat dari kulit semangka rusak. Hal itu membuat Ombi sangat sedih. Kemudian Ruru dan Zea mengajak Ombi membuat mainan dari pelepah daun pisang. Mereka membuat mainan kuda-kudaan dari pelepah daun pisang. Membuat mainan kuda-kudaan membuat Ombi melupakan kesedihannya. Mereka akhirnya bergembira bersama memainkan kuda-kudaan. Ombi tak sedih lagi. Penulis dongeng “Mainan Rusak Ombi” adalah Kak Meiana Prihandayani Utami.

Nilai kebaikan yang ada dalam buku kumpulan dongeng ini, mudah dipahami oleh anak dan siapa pun yang membacanya. Jadi, buku Terima Kasih, Otta! baik dan sangat direkomendasikan dibaca anak dan dibacakan pada anak. Buku kumpulan dongeng ini berisi dongeng yang singkat, hanya 5 halaman per dongeng. Hal ini dapat memudahkan orang tua yang ingin membacakan dongeng untuk anak tetapi memiliki sedikit waktu.

Selain mengangkat tema kebaikan, dongeng-dongeng dalam buku Terima Kasih, Otta! memberikan pengetahuan kepada anak sekaligus orang tua atau orang dewasa yang membacakan. Pengetahuan itu misalnya, pada dongeng “Terima Kasih, Otta!”, kita diperkenalkan dengan istilah bow (alat penggesek biola). Pada dongeng “Sayur! Sayur! Siapa Beli?” pembaca diperkenalkan tentang pasar terapung. Kemudian, dongeng “Mainan Rusak Ombi” memberikan pembaca pengetahuan tentang mainan kuda-kudaan dari pelepah daun pisang.

Saat orang tua mendampingi anak membaca atau membacakan buku Terima Kasih, Otta! untuk anak, lakukan tanya jawab dengan anak tentang isi dongeng. Pertanyaannya bisa menggunakan bahan pertanyaan yang ada pada bagian akhir setiap dongeng . Tetapi, orang tua bebas membuat pertanyaan lain, menyesuaikan dengan situasi dan kondisi bersama anak.

Ayo, miliki segera buku Terima Kasih, Otta!. Segera tumbuhkan kebiaaan baik dan semangat berbuat kebaikan pada anak, di mana pun dia berada dan kepada siapa pun.

Membacakan buku bermanfaat buat anak. Membacakan buku bisa cukup melelahkan bagi orang tua. Tapi rasa lelah itu akan terbayar dengan keajaiban yang terjadi kemudian. – Paskalina Askalin –

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar