Pahlawan Growol

Saat ini sedang musim kemarau. Musim kemarau adalah musim dengan curah rendah. Sungai-sungai mengering. Oleh karena itu, bayak tumbuhan yang mati karena kekurangan air.

Di suatu tempat, ada sebuah kerajaan bernama Kerajaan Tela.

Kerajaan Tela dipimpin oleh raja yang bijaksana.

Masyarakatnya hidup tentram dan makmur.

Kerajaan Tela mempunyai pasukan khusus.

Pasukan ini bernama pasukan akar sekunder.

Pasukan akar sekunder pandai dan cermat dalam mencari stok air.

Jadi, walaupun musim kemarau, kerajaan Tela tetap makmur dan tidak kekurangan air.

Berbagai macam jenis makanan hidup di Kerajaan Tela.

Ada si Getuk, si Tiwul, dan si Growol.

Mareka dibuat dengan bahan dasar ketela pohon.

Semua mempunyai ciri khas dan kelebihan masing-masing.

Getuk berwarna merah muda putih, dan cokelat

Getuk rasanya manis dan teksturnya lembut.

Banyak yang suka dengan Getuk.

Kalau Tiwul berwarna kuning agak kecokelatan.

Rasanya gurih.

Tiwul sering membuat orang kangen akan rasanya.

“Huhuhu…” Suara Si Growol menangis.

Growol sedih karena baunya tidak sedap.

Warnanya pun kurang menarik.

Oleh karena itu, banyak yang tidak suka dengan Growol.

Growol merasa sendiri dan kesepian.

Maka dari itu Growol ingin meninggalkan kerajaan.

Ia ingin mencari teman agar tidak merasa kesepian lagi.

Di tengah perjalanan, Growol berhenti di sebuah tempat.

Tempat tersebut bernama Desa Pencernaan.

Keadaan Desa Pencernaan sepi dan hancur.

“Lhaa … Mengapa tempat ini sepi ya?

“Siapa yang telah membuat desa ini rusak?” Growol merasa kebingungan.

Ternyata Desa Pencernaan dirusak oleh para monster.

Mereka adalah Monster Diare.

Monster ini berjumlah lima.

Mereka bernama Salmonella, Shigella, Vibrio, Campylobacter, dan Yersina.

Tidak ada masyarakat di Desa Pencernaan yang mampu melawan kelima Monster Diare.

Ketika sedang istirahat, Monster Diare didatangi Growol.

“Selamat siang Monster Diare,” Growol mengucapkan salam.

Para Monster Diare hanya diam tanpa menjawab salam dari Growol.

Mereka memasang wajah amarah.

Tiba-tiba para monster tersebut menyerang Growol.

Karena dikeroyok, Growol hanya bisa pasrah.

Ia tak mampu bergerak dan tak mampu melawan.

Tidak disangka dan tidak dikira, para Monster Diare terkapar merintih kesakitan.

“Aduhhhhh…. Sakittttt, sakitttt, sakitttt!” teriak para monster.

Growol malah kebingungan.

“Mengapa kalian merasa kesakitan?” ucap Growol.

“Itu karena badanmu sangat bau busuk,Wol Growol,” jawab Monster Diare.

Ternyata bau kecing di badan Growol membuat para Monster Diare kesakitan.

Hal ini karena ada asam laktat yang membuat tubuh Growol bau busuk.

Asam laktat terbentuk saat terjadi proses yang disebut dengan fermentasi.

Proses fermentasi terjadi ketika sebuah ketela dicelup ke dalam air kurang lebih selama empat hari.

Proses ini membuat asam laktat menempel di tubuh Growol.

Oleh karena ituadan Growol memiliki aroma kecing.

“Oh, ternyata aroma kecing di badanku ini ada manfaatnya ya,” ucap Growol.

Karena sudah kalah, Monster Diare pergi dari Desa Pencernaan.

Masyarakat yang sakit akibat ulah Monster Diare kemudian meminta obat kepada Growol.

Dengan senang hati, Growol berbagi zat prebiotik kepada masyarakat.

Kini masyarakat di Desa Pencernaan sudah sehat kembali.

Keadaan desa sudah kembali damai dan tenteram.

Tidak lupa mereka mengucapkan terima kasih kepada Growol.

Kabar Growol mengalahkan para Monster Diare telah sampai di Kerajaan Tela.

Raja Tela merasa bangga terhadap Growol.

Oleh karena itu, Raja mengutus pasukan untuk membawa Growol kembali ke kerajaan.

Growol telah kembali ke Kerajaan Tela.

Karena merasa bangga, Raja Tela memberi hadiah kepada Growol.

Hadiah itu berupa perlengkapan pakaian yang berisi minyak dan bubuk.

Raja lalu mengutus Pasukan UMKM untuk merias Growol.

Oleh pasukan UMKM, Growol kemudian dimasak dan diolah kembali.

Kini Growol berubah menjadi stik Growol.

Growol yang tadinya bau busuk, kini aromanya telah menjadi gurih.

Rasa dan warnanya juga bertambah enak dan menyenangkan.

Orang-orang jadi senang terhadap Growol.

Growol tidak menyangka jika hidupnya penuh dengan manfaat.

Semua yang diberikan Tuhan pasti ada hikmahnya.

Oleh karena itu, kita harus bersyukur kepada Tuhan.

Senangnya hati Growol bisa menjadi pahlawan untuk mencegah dan mengusir diare.

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar