Pagi yang cerah. Warga penghuni sungai mengadakan upacara perpisahan. Mereka sangat terharu. Anak-anak ikan salmon akan memulai perjalanan kembali ke samudera. Ya, sewa rumah tempat mereka dilahirkan telah habis. Orangtua mereka pun telah tiada. Hanya ada Bibi Seli, ikan salmon dewasa yang mengasuh mereka selama ini.
“Teman-teman, kita akan melakukan perjalanan panjang menuju samudera, rumah nenek moyang kita. Karena itu, mari kita mempersiapkan diri. Perjalanan ini sangat berat. Banyak bahaya dan rintangan mengintai di sepanjang jalan. Maka dari itu, jangan ada yang memisahkan diri dari rombongan.” Monso, salmon muda yang cerdas memberikan pengarahan sebelum berangkat.
“Jangan melakukan hal yang sia-sia. Kita harus memanfaatkan waktu dan tenaga sebaik-baiknya agar cepat tiba di samudera. Ingat, jangan makan apapun selama perjalanan,” ujar Bibi Seli sambil membagikan makanan untuk sarapan.
Para anggota rombongan saling berbisik. Mereka khawatir tertinggal dari teman-temannya dan tersesat. Oh, pasti sangat mengerikan. Mereka semua berjanji akan saling menjaga satu sama lain.
Monso, Bibi Seli dan anggota rombongan yang lain, tidak menyadari bahwa ada seekor salmon muda yang keluar dari barisan. Mondy, namanya. Ia asyik bermain petak umpet bersama Udo, si udang sungai. Mereka berdua berkejaran dan berrsembunyi di antara bebatuan dan tumbuhan air. Mondy tidak mendengarkan pengarahan dari ketua rombongan.
“Mondy, kamu akan pergi jauh. Aku pasti sangat kehilangan,” ujar Udo.
“Tenang saja, Udo. Kudengar, rombongan kami akan kembali ke sini tiga atau empat tahun lagi,” tukas Mondy. Udo mengangguk sedih. Mereka berdua mengawasi rombongan dari kejauhan. Mondy menganggap tidak ada yang penting dengan acara itu.
Kini, tibalah saatnya rombongan ikan salmon berangkat. Udo memeluk Mondy dan melambaikan tangan.
Mondy menikmati perjalanannya. Pemandangan sungguh indah. Ia menyukai cara mereka berenang sambil melompat. Yihaaa! Siapa bilang perjalanan ini berat? Mondy juga berenang sambil memakan apapun yang ia temukan. Ia tidak tahu jika harus berpuasa sepanjang perjalanan.
Hei, ada air terjun! Mondy girang sekali. Hup! Ia melompat sekali lagi. Mondy tertantang untuk melompat lebih tinggi. Tak terasa, Mondy sudah melompat belasan kali di tempat yang sama. Lihatlah, lompatannya kini semakin tinggi! Ia sama sekali tidak menghiraukan kawan-kawannya. Ternyata, melakukan perjalanan sendirian lebih menyenangkan.
Mondy terengah-engah. Ia kelelahan. Tiba-tiba dilihatnya makhluk yang amat besar berwarna coklat berdiri di dekatnya. Makhluk mengerikan itu menyeringai, memperlihatkan giginya yang runcing. Ia siap menyambar tubuh Mondy. Mondy menutup mata. Ia ketakutan!
Oh, tidak! Ada yang menangkap Mondy! Sekarang, tubuhnya pasti sudah berada dalam cengkeraman makhluk itu.
“Sekarang kamu aman, Mondy.” Sepertinya Mondy mengenal suara itu. Tapi, siapa? Mondy membuka mata. Ternyata Monso dan Solmy telah menyelamatkannya dari makhluk itu.
“Kamu hampir saja ditangkap beruang grizzly, Mondy. Untunglah, Bibi Seli menyadari bawa kamu tidak ada di dalam rombongan. Jadi, kami mencarimu,” ujar Monso.
“Terima kasih Monso, Solmy. Kalian telah meyelamatkan aku. Maafkan aku,” sesal Mondy.
Mereka segera menyusul rombongan. Namun, tubuh Mondy sangat lemah kehabisan tenaga. Perutnya pun sakit. Terpaksa kedua temannya membantunya berenang. Oh, sangat merepotkan!
TAHUKAH KAMU?
Adik- adik, penahkah kalian makan ikan salmon? Lezat, bukan? Ikan salmon mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan jantung dan tumbuh kembang anak, yaitu, protein, vitamin D dan asam lemak Omega-3. Salmon memiliki panjang tubuh 50cm-150cm dan berat 8kg-45kg tergantung jenisnya.
Salmon hidup berkoloni di Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik. Mereka akan bermigrasi ribuan kilometer ke hulu sungai untuk berkembang biak. Ini adalah migrasi terberat di dunia binatang. Selama perjalanan menuju hulu sungai, ikan salmon berpuasa. Mereka hanya mengandalkan cadangan lemak di tubuhnya sebagai sumber energi. Tantangan terberat adalah arus deras dan musuh alami, yaitu, paus, singa laut dan beruang.
Setiba di hulu sungai, ikan salmon betina akan menggali dengan ekornya. Setelah bertelur sekitar 5.000butir, salmon jantan akan menutupi telurnya dengan sperma dan menutup sarangnya dengan kerikil. Salmon betina bisa membuat tujuh sarang dan mengeluarkan semua telur di ovariumnya hingga habis. Tak heran, sebagian besar salmon mati kelelahan usai bertelur.
Salmon yang baru menetas disebut alevin, sac fry atau burayak. Warnanya keperakan, Hanya sekitar 10% telur yang bisa mencapai tahap ini. Setelah enam bulan hingga tiga tahun hidup di air tawar, mereka akan berenang ke samudera. Salmon akan tinggal di samudera selama satu hingga lima tahun. Setelah itu, mereka akan kembali ke hulu sungai tempat mereka dilahirkan untuk berkembang biak. Inilah yang disebut dengan anadrom, yaitu menghabiskan sebagian hidupnya di air tawar, dan sebagian lagi di laut.
Salmon adalah ikan yang cerdas. Konon, mereka dapat mengenali bau air sungai tempat mereka dilahirkan. Mereka memiliki ingatan yang sangat tajam dan bisa saling mengenal satu sama lain. Kawanan salmon menyimpan memori medan magnet yang pertama kali mereka rasakan saat memasuki perairan laut dan mendeteksi medan magnet yang sama saat akan kembali ke sungai. Saat ini, populasi salmon terus menurun akibat penangkapan besar-besaran dan perubahan kondisi alam.
Dimuat dalam Antologi 27 Fabel Islami (Tim Kreativoo, Penerbit Lovrins, 2021)