Pernak-pernik Ramadhan RaYa #5

Gelap dan Terang

Seusai sahur, Maryam dan Yahya menunggu waktu Shalat Subuh dengan duduk di ruang tengah menonton film “Omar” yang mengisahkan tentang kehidupan Umar Bin Khattab. Maryam menonton sambil sesekali menyeruput susu hangat buatan Umma. Sedangkan, Yahya dalam posisi setengah berbaring di sofa. Ia terlihat sangat mengantuk.

“Dek, jangan tidur, Subuh bentar lagi kok. Sabar!” ucap Maryam sambil mencuil pipi Yahya.
“Iiih, ngantuk banget kak,” keluh Yahya yang malah mengubah posisinya menjadi seutuhnya berbaring.

Abah yang sudah mengambil wudhu memperhatikan kedua anaknya. Setelah mengenakan pakaian untuk shalat, Abah meneguk segelas air lalu mendekat pada Maryam dan Yahya.
“Udah hampir subuh dek, bangun yuk. Kita shalat di Masjid cantik dekat Rumah sakit,” ajak Abah.
“Ayo, mauu,” seru Maryam antusias. Sedangkan Yahya masih tak bergeming. Abi punya ide.
“Maryam, tahu nggak keistimewaan shalat dua rakaat sebelum shalat Subuh?” tanya Abah pada Maryam.

“Tahu Bah, lebih baik daripada dunia dan seisinya,” jawab Maryam percaya diri.
“Masya Allah, keren banget dong ya, orang-orang yang bisa shalat dua rakaat sebelum Subuh. Apalagi di masjid, beeh, keren berlipat,” tutur Abah. Yahya sudah membuka satu matanya untuk mengintip keadaan.

“Kalau matahari terbit yang dilihat dari atas bukit Teletubbies yang lagi viral itu, menurut kakak cantik nggak?” sambung Abah.
“Masyaallah, itu sih bagus banget,”Maryam segera menjawab.

Yahya yang sedari tadi menyimak percakapan Abah dan Maryam mulai membuka kedua matanya. Kemudian perlahan duduk, dengan mata yang masih sayup-sayup. “Yahya mau jadi orang yang keren Bah,” ujar Yahya sambil mengucek kedua matanya.

“Masyaallah, emang keren anak Abah yang satu ini,” puji Abah. Yahya tersenyum bangga.

Mereka bergegas berangkat dan tiba di masjid tepat saat adzan Subuh dikumandangkan. Suasana Subuh di bulan Ramadhan, memang terasa berbeda, istimewa. Masjid ramai riuh dengan keberadaan anak-anak yang ingin shalat berjamaah. Ada yang datang sekedar agar bisa mengisi kolom-kolom buku amaliah Ramadhan-nya, ada juga yang memang ikut bersama orang tuanya. Ada beberapa orang dewasa yang menegur mereka untuk mengecilkan suara. Namun, anak-anak tetap saja anak-anak, mereka terus saja berceloteh. Maryam menyempatkan shalat dua rakaat, sedangkah Yahya masih tidur di pojokan masjid.

Shalat Subuh telah usai, Abi berniat membawa anak-anak menuju bukit teletubbies untuk melihat matahari terbit. Namun, ketika ingin menyalakan sepeda motor yang mereka kendarai, mesin motornya tidak mau menyala. Sudah beberapa kali Abah coba tetapi belum berhasil juga.

“Sepertinya, ada masalah dengan mesinnya deh Nak, soalnya kalau bensin baru aja Abah isi kemarin, Abah menjelaskan.
“Berarti enggak bisa ke bukit Teletubbies dong Bi?” tanya Yahya, penasaran.
“Sepertinya belum bisa deh Nak, motornya mesti dicek di bengkel dulu. Kenapa mesinnnya enggak mau nyala,” jawab Abi.

“Yaaah, masa enggak jadi, padahal masih ada waktu untuk liat matahari terbit” ujar Yahya kecewa sambil menatap ke arah atas dan melihat gedung rumah sakit yang menjulang tinggi. Itu adalah rumah sakit tempat Abah bekerja.

“Bah, kalau enggak sakit, apa boleh naik kesana?” tanya Yahya polos. Abah mengikuti arah telunjuk Yahya yang mengarah ke rooftop rumah sakit.

“Kalau Abah yang bawa, insya Allah bisa Nak,” jawab Abah diiringi dengan senyum. Abah jadi ada ide.

Akhirnya tak cukup lima menit berjalan, mereka sudah tiba di depan rumah sakit dan langsung naik ke rooftop dengan lift.
“Masya Allah, indahnya,” seru Maryam.
“Masya Allah, wooow, kereeen. Allah Maha Kuasa, Allah Maha Menciptakan,” seru Yahya lebih lantang.

Alangkah bahagianya Maryam dan Yahya saat melihat indahnya perpaduan gelap dan terang yang tercipta saat matahari terbit. Pancaran rona matahari yang sedikit demi sedikit mengusir gelap, begitu memanjakan mata. Membuat setiap hati terasa damai sekaligus hangat. Mereka takjub dengan keindahan ciptaan Allah Al Khalik.

“Terima kasih Abah, sudah bawa kami kesini,” ujar Yahya.

Jazaakallahu Khair Abah,”sambung Maryam.

Pagi yang indah di bulan Ramadhan.

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar