Ramuan Tidur

Raja Aimosni sedang gelisah. Persoalan negara semakin rumit. Di negara bagian selatan terjadi gempa bumi, di utara sedang paceklik belum lagi masalah kejahatan yang semakin meningkat.

”Aduh pusing.. pusing,” keluh raja Aimosni.

Setiap hari Raja Aimosni memikirkan terus kondisi negaranya. Begitu juga ketika malam hari, ia terus berpikir sehingga tidak bisa tidur. Karena kurang tidur, kesehatan Raja semakin menurun. Ia jatuh sakit.

”Raja harus banyak istirahat,” kata Pak Hulubalang.

”Tapi aku tidak bisa tidur,” keluh Raja.

”Oh, Raja sakit insomia,” Pak Hulubalang terlihat cemas.

”Apa itu?” tanya Raja.

”Penyakit tidak bisa tidur, wah ini bahaya,” jawab Pak Hulubalang.

Beberapa tabib diundang untuk menyembuhkan Raja Aimosni.

”Raja harus mandi bunga tujuh rupa,” kata seorang tabib tua.

”Raja tidak boleh makan malam,” kata tabib yang lain.

Raja Aimosni mengikuti saran para tabib,  tapi tak satupun yang mempan. Raja Aimosni bahkan sudah tidak tidur berhari-hari. Banyak urusan negara jadi terbengkalai, urusannya semakin rumit saja.

Pak Hulubalang menjadi bingung.

”Waduh bagaimana cara menyembuhkan Raja, yah?

Anak perempuan Hulubalang datang menghampiri, ”Ayah, kenapa terlihat susah?”

”Raja sedang sakit, ia tidak bisa tidur,” jawab Pak Hulubalang.

Anak Hulubalang tersenyum, ”Biar aku yang menyembuhkan.’

Pak Hulubalang terbelalak, ”Memangnya kamu pernah belajar ilmu pengobatan?”

Anak Hulubalang hanya tersenyum, ”Saya kan tukang tidur, jadi tahu deh.”

Akhirnya Pak Hulubalang mengajak anaknya ke istana Raja.

”Baginda Raja, saya membawa tabib lagi,” kata Pak Hulubalang.

Raja Aimosni sedang tergeletak lesu di singgasananya.

”Tabib yang mana lagi? Aku sudah tidak percaya mereka,” jawab Raja dengan sendu.

”Tapi cobalah dulu,” rayu Pak Hulubalang.

”Aku sudah capek. Awas yah kalau yang ini juga gagal,” ancam Raja Aimosni.

Pak Hulubalang memandang anaknya dengan ragu. Tapi anak Hulubalang adalah anak yang pemberani.

Ia menatap Raja sambil berkata, ”Ampun baginda, sayalah anak Hulubalang yang akan menyembuhkan baginda.”

Raja Aimosni terperanjat, ”Anak kecil ini?”

Pak Hulubalang mengangguk, ”Ampun Raja, anakku ini memaksa.”

Raja tersenyum geli, ”Baiklah.. baiklah. Hai anak kecil, jangan main-main yah!”

Anak Hulubalang tersenyum, ia kemudian mengajak Raja ke taman istana.

”Nah, baginda, marilah kita makan,” katanya.

”Aduh makan? Aku sudah lama kehilangan selera makan,” jawab Raja Aimosni.

”Coba dulu, kita makan sambil melihat ikan-ikan di kolam,” bujuk anak Hulubalang.

Mereka kemudian menggelar tikar dan berpiknik di taman.

”Wow, ikan ini lezat sekali,” gumam Raja Aimosni.

”Ini ikan dari kolam, tadi pagi saya menangkapnya. Segar bukan?” anak Hulubalang tersenyum.

Raja terkejut marah, ”Apa? Berani-beraninya mengambil ikanku?”

Anak Hulubalang tidak bergeming, ”Maaf baginda. Untuk apa baginda menyimpan-nyimpan harta, lebih baik kan dinikmati.”

Dengan santai anak Hulubalang ikut makan. Raja Aimosni juga makan dengan lahap.

Putri Hulubalang mengeluarkan sebotol minuman, ”Nah minumlah ini.”

”Apa ini?” tanya Raja ragu.

”Ramuan tidur, bukankah baginda ingin mengantuk?” anak Hulubalang mengeluarkan satu botol lain dan meminumnya.

Ia kemudian mengeluarkan buku cerita dan membacakan untuk Raja Aimosni. Cerita yang dibacakan adalah hal-hal yang indah dan menyenangkan. Terkadang Raja tertawa mendengar cerita yang lucu. Ia jadi terhibur. Anak Hulubalang sangat pandai mendongeng.

Raja Aimosni sekejap melupakan persoalan negaranya. Keceriaan Anak Hulubalang membuatnya santai. Angin di taman bertiup sepoi-sepoi ditambah lagi perutnya kenyang setelah makan ikan membuat Raja mengantuk. Tak lama Raja pun tertidur.

Pak Hulubalang yang mengintip terlonjak senang.

”Ramuan apa yang kamu berikan?”

”Ini jus kangkung. Hoaam, aku juga jadi mengantuk,” jawab anak Hulubalang sambil menguap lebar.

Ia pun tertidur di samping Raja Aimosni.

Begitulah, sang Raja pun sembuh dari sakit insomia. Setelah bangun badannya menjadi segar dan dapat memikirkan persoalan negara dengan lebih jernih. Sedangkan anak Hulubalang diundang setiap hari untuk membacakan dongeng-dongeng menarik untuk sang Raja.

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar