Judul Buku : Misteri Rumah Tertawa
Penulis : Wini Afiati
Penerbit : Ihsan Media
Tahun Terbit : Cetakan I Desember 2021
Jumlah Halaman : 236 halaman
ISBN : 978-623-6887-25-7
Bayangan bercahaya itu keluar dari celah pintu. Bentuknya menyerupai sosok pria berjubah panjang. Hanya dalam beberapa detik, terdengar lengking tawa yang mengerikan!
Rumah tua itu terkenal berhantu! Didorong rasa penasaran, Way mengajak Will dan Nara untuk menyelidiki. Will kemudian menemukan bulu hewan berwarna hitam putih di rumah tersebut. Bulu hewan apa ya?
Petunjuk dari bulu hewan itu kemudian membawa Will, Way, dan Nara bertualang ke hutan di Taman Nasional Danau Sentarum. Mereka berkenalan dengan suku Dayak Iban yang sangat menjaga kelestarian alam. Hingga, suatu ketika, Way dan Nara hilang! Apa yang akan Will lakukan?
Begitulah kalimat-kalimat dalam blurb novel anak detektif karya Wini Afiati ini. Mengambil latar tempat Pulau Kalimantan, Misteri Rumah Tertawa turut memeriahkan Serial Duo Keriwil dua judul sebelumnya.
Diceritakan bahwa Duo Keriwil, si kembar Will dan Way, berlibur ke rumah sepupunya di Kota Pontianak. Namun, liburan kali ini ternyata bukan hanya sekadar menghabiskan waktu luang, melainkan membawa Will, Way, dan kakak sepupunya, Nara, ke petualangan yang seru dan menegangkan.
Semua berawal dari sebuah rumah tua yang konon dikenal sebagai rumah tua berhantu. Way yang penasaran, mengajak Will dan Nara untuk membuktikan keberadaan hantu tersebut. Meski takut-takut dan harus menyelinap malam-malam, ketiga anak itu berhasil menyelidiki rumah tua. Mereka tak hanya menemukan sosok hantu dengan tawa yang mengerikan, tetapi juga menemukan sebuah bulu hewan misterius.
Mereka pun mencari tahu lebih dalam tentang bulu hewan itu. Dari informasi yang mereka peroleh di internet, ternyata bulu itu adalah bulu burung enggang gading. Informasi itu juga dibenarkan oleh Papa Pandu, ayah dari Nara, yang merupakan seorang ahli biologi dan peneliti kehidupan hewan di wilayah konservasi.
Keberadaan bulu burung enggang di wilayah yang bukan habitatnya memicu kecurigaan Will, Way, dan Nara. Ditambah lagi kejanggalan-kejanggalan yang muncul di rumah tua, membuat mereka makin penasaran. Beruntung Papa Pandu dan komunitas pecinta burung rangkong wilayah Kalimantan Barat, juga Nara sendiri akan ada acara di festival di Danau Sentarum.
Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Will dan Way untuk mengenal lebih dalam burung enggang yang berada di Taman Nasional Danau Sentarum tersebut.
Di sana, mereka menginap di sebuah dusun yang ditinggali oleh suku Dayak Iban yang masih memegang teguh adat leluhur dan sangat menjaga kelestarian alam. Will, Way, dan Nara belajar banyak hal, terutama tentang kebudayaan suku Dayak Iban.
Sambil menyelam minum air. Selain belajar kebudayaan suku Dayak Iban, Will, Way, dan Nara juga berpetualang menikmati indahnya Taman Nasional Danau Sentarum. Mandi di sungai, masuk hutan, hingga menemukan sarang burung enggang yang cukup sulit ditemukan. Mereka juga tak melupakan misi mereka menyelidiki orang-orang yang mereka curigai sebagai perusak alam dan terlibat dalam perdagangan burung enggang. Penyelidikan mereka sudah hampir menemui titik terang ketika Way dan Nara memisahkan diri dari Will dan anak-anak suku Dayak Iban lainnya, lalu membuntuti pelaku masuk hutan. Sayangnya, mereka berdua kemudian menghilang!
Serial Duo Keriwil buku ketiga ini mengangkat tema tentang burung enggang di Kalimantan Barat. Serupa dengan buku-buku sebelumnya, Misteri Rumah tertawa mengusung garis besar tentang penyelamatan satwa dan kebudayaan lokal nusantara.
Membaca buku ini tidak hanya menghibur anak-anak, tetapi juga mengedukasi mereka secara tidak langsung agar menyayangi dan melestarikan satwa-satwa yang ada di Indonesia, salah satunya adalah burung enggang. Kebudayaan suku Dayak Iban dan keunikan Kota Pontianak benar-benar digali. Mulai dari kuliner, tarian, alat musik, hingga senjata tradisionalnya.
Pada beberapa bagian alurnya terasa lambat, tetapi tidak mengurangi keseruan cerita. Ketegangan dalam mengungkap misteri disebar dengan apik dan membuat pembaca penasaran dengan kelanjutan kisahnya. Karakter Will dan Way yang khas, juga Nara sebagai satu-satunya tokoh anak perempuan, terasa sangat terhubung dengan anak-anak sehingga jalannya cerita dan penyelesaiannya pun tidak terkesan terlalu muluk-muluk dan mengada-ada.
Dari sisi pendidikan karakter, Misteri Rumah Tertawa juga mengajak anak-anak untuk berpikir kritis dan menggunakan hati nurani untuk tidak menjual nusantara. Melestarikan kekayaan nusantara adalah bentuk cinta tanah air yang tidak seharusnya ditukarkan dengan uang. Menyayangi flora dan fauna di sekitar kita sama dengan menjaga bumi seluruhnya.
Buku ini sangat direkomendasikan untuk anak-anak yang menyukai cerita detektif sekaligus petualangan. Paket lengkap untuk buku anak yang menghibur dan mengedukasi generasi cilik Indonesia.
Terima kasih banyak reviewnya, Mbak Via Qinuri ?
Mosamooo
Wah…jadi penasaran pengen baca juga nih