Resensi Novel Pemenang Best Children Books Scarlet Pen Award 2024

Di panggung seharusnya hanya ada empat penari, tapi kenapa ada sosok kelima yang ikut menari?

———————————————–

Judul Buku: Creepy Case Club: Kasus Hantu Panggung

Penulis: Rizal Iwan

Penerbit: Kiddo

Tahun terbit: 2023

Jumlah Halaman: 197

Ukuran: 13 cm x 19,5 cm

———————————————-

Creepy Case Club adalah  novel anak berseri. Bercerita tentang tiga sekawan yang menghadapi kasus-kasus misterius sehingga akhirnya memutuskan membentuk tim detektif. Tim ini beranggotakan Namira pecinta tokoh jahat dalam dongeng, Vedi penyuka astronomi yang penuh logika dan Jani siswa populer yang serba bisa.

Kasus Hantu Panggung bermula di saat dilakukannya persiapan pentas acara perpisahan ke tiga anggota Creepy Case Club. Namira dan Vedi dikagetkan oleh kemunculan misterius yang ikut menari dalam tarian kelompok Jani. Mereka berusaha mencari tahu siapa sosok di atas panggung dan kenapa dia menampakkan diri. Adakah kaitannya dengan gedung baru tempat acara diadakan? Atau malah berhubungan dengan mitos-mitos di dalam dunia pertunjukan? Pemecahan misteri  kali ini malah menguak kisah masa lalu Mama Jani yang menyedihkan.

Kasus Hantu Panggung adalah buku ke enam dari seri Creepy Case Club (CCC). Buku ini menjadi pemenang Best Children Books Scarlet Pen Award 2024. Sekadar informasi, Scarlet Pen Awards atau Kusala Pena Merah adalah penghargaan tahunan untuk penulis fiksi kriminal, detektif, thriller, dan misteri. Tiba-tiba saya jadi merasa keren sudah membaca buku yang dianugerahi penghargaan Best Children Books ini.

Membaca buku ini pertama kali membuat saya bernostalgia dengan bacaan anak genre misteri di masa kecil (baca: Goosebumps), bedanya novel CCC ditulis oleh penulis dalam negeri. Finally, dari dan untuk Indonesia!

Anyway, kelebihan buku ini menurut saya:

  1. Karakter anak-anak yang unik bahkan sepertinya tidak akan bisa disatukan, nyatanya malah bisa saling mengisi kekurangan masing-masing dan menciptakan persahabatan yang kuat. Hal ini mengajarkan anak untuk bisa menerima dan bersikap baik pada semua temannya.
  2. Memasukkan unsur budaya Indonesia. Sejak kehadiran buku pertama CCC hal ini yang paling membuat saya takjub, penulis selalu berhasil dengan smooth memasukkan unsur budaya (yang secara tidak langsung mengajak ajak mengenal dan belajar budaya termasuk mitos-mitos yang ada) ke dalam cerita.
  3. Tema cerita tidak monoton, tidak hanya melulu menceritakan misteri dan pemecahannya, tapi juga dibumbui konflik persahabatan dan keluarga. Di dalam setiap serinya membahas keluarga masing-masing anggota CCC, tapi khusus dalam buku ini lebih banyak membahas konflik dalam keluarga Jani.
  4. Kekinian, ceritanya disesuaikan dengan kondisi anak-anak di zaman digital jadi akan lebih related dengan situasi sekarang saat dibaca.
  5. Ada ilustrasi meski sedikit, tapi cukup membantu menggambarkan adegan-adegan dalam cerita.
  6. Bisa dibaca terpisah dari seri buku lainnya, meskipun kalau membaca dari buku pertama tentu akan lebih berasa feel cerita dan hubungan emosional antar tokoh-tokohnya.

Hal yang cukup mengganggu saya adalah tidak adanya penjelasan masuk akal untuk anak mengenai kasus hantunya (karena itu menurut saya cerita ini menjurus ke horor). Namun, tidak bisa dipungkiri memang ada beberapa hal di dunia ini tidak bisa dijelaskan dengan logika kan? Jadi menurut saya masih aman dibaca anak usia SD terutama yang suka membaca cerita misteri.

Apakah ceritanya terlalu seram buat dibaca anak-anak? Dibandingkan seri lainnya, Kasus Hantu Panggung lebih membawa aura kesedihan dibandingkan seram, mungkin karena dipengaruhi suasana perpisahan para tokohnya juga kisah masa lalu Mama Jani. Tambahan real testi dari anak saya yang berusia 10 tahun, CCC adalah salah satu novel favoritnya yang selalu ditunggu-tunggu kelanjutan seri berikutnya.

Rating: 4,5/5. Jadi, tertarik untuk membaca?

Bagikan artikel ini:

Satu pemikiran pada “Resensi Novel Pemenang Best Children Books Scarlet Pen Award 2024”

Tinggalkan komentar