Review Verse Novel, “Garuda Gaganeswara: Teka-teki Jalan Lurus”

Judul: Garuda Gaganeswara: Teka-teki Jalan Lurus
Penulis: Ary Nilandari
Ilustrator: Aira Rumi
Penerbit: Alif Republika
Terbit: 2020
Tebal buku: 250 halaman.

Ayah menghilang secara misterius. Dari petunjuk yang dikumpulkan, Ganes yakin, Ayah terperangkap di Kerajaan Cakrawala yang tak kasatmata. Ganes harus memecahkan Teka-teki Jalan Lurus Melingkar untuk menyelamatkannya.

Sementara itu, Jatayu juga tengah mencari Gerbang Rahasia di antara pohon cempaka kembar. Ibunya diculik orang-orang yang keluar dari sana. Di tempat itu pula, Ganes berkelahi dengan Kusagra si penindas, menyebabkan Gerbang Rahasia terbuka dalam sekejap.

Mungkinkah ayah Ganes dan ibu Jatayu ada di tempat yang sama? Bagaimana cara membuka gerbang itu lagi? Benarkah mengulang pertarungan? Bagaimana jika mereka terpaksa mengandalkan Kusagra?

Ganes dan Jatayu harus segera bertindak sebelum Kerajaan Cakrawala jatuh ke tangan penguasa zalim.

🍀🍀🍀

Sebelumnya saya sama sekali tidak tahu apa itu verse novel. Padahal novel dengan format seperti ini sangat populer di Barat, tapi masih jarang ditemukan di Indonesia. Makanya, lewat karya Bunda Ary Nilandari yang berjudul Garuda Gaganeswara (GG) inilah saya akhirnya jadi ‘ngeh’.

Verse novel adalah novel yang ditulis dalam bentuk bait-bait puisi naratif. Kalimatnya pendek-pendek, padat, singkat tapi menyihir. Saya saja baca sampai tidak bisa berhenti. Penasaran dan seru!

Namun, selain itu, kepiawaian penulis juga terlihat dari pilihan kata yang seperti sederhana padahal sebenarnya tidak sederhana. Saya sampai ngebatin, kok bisa ya nemu kata-kata yang bisa mewakili tapi simple. Kalimatnya tidak berbunga-bunga, tapi hidup! Bahkan ada kata yang susunannya bisa membentuk pola yang unik. Benar-benar patut diacungi jempul untuk karya luar biasa ini.

Seperti biasa, penulis juga selalu keren dalam menciptakan cerita dengan alur yang seru, dan plot yang memiliki kejutan. Di bab awal, pembaca sudah diikat dengan rasa simpati pada Ganes. Dari pemberontakan Ganes yang sebenarnya berawal dari keresahannya.

Aku berbohong bukan untuk mengetahui.
Aku berbohong untuk lepas dari masalah.
(Halaman 3)

Walah pembukanya aja udah menarik dan bikin penasaran. Dan, semakin dibaca lembar demi lembarnya, akan makin terasa suasana petualangan bercampur fantasi di novel ini. Misteri pun mulai bermunculan satu demi satu.

Oh iya, di novel ini, penulis juga memasukkan kegiatan menulis dan membaca menjadi hal yang tak terpisahkan dari tokoh-tokohnya. Ayah Ganes seorang penulis, ibu Ganes editornya, dan Ganes sendiri hobi membaca. Jadinya, saat baca terasa related buat saya, karena dunianya nggak asing, hehe.

Untuk anak-anak yang baru mulai membaca buku dengan banyak teks, GG juga bisa jadi pilihan yang tepat. Untuk anak yang belum bisa membaca pun GG bisa dibacakan orang tua tanpa mereka jadi lelah/ngos-ngosan saat bacain, soalnya kata-kata di ceritanya pendek-pendek.

Sebagai novel anak, banyak pesan moral yang yang bisa dipetik dari novel ini. Tentang cinta pada keluarga, persahabatan, kejujuran, tanggung jawab, dan masih banyak lagi.

Ada kutipan dalam novel tentang kejujuran: “Jujur itu lebih baik walau pahit akibatnya.”

Tak salah jika novel ini termasuk salah satu penerima Daftar Kehormatan Penulisan IBBY (Dewan Buku Internasional untuk Kaum Muda) tahun 2022, karena memang super keren!

Very recommended!

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar