Oleh : Lina Herlina
Waktu yang ditunggu,
Satu persatu sebuah nama dipanggil
Jantung berdetak lebih kencang,
Ku lihat no urut di dada
Ah, sebentar lagi giliranku
Tangan dingin bagikan es
Kaki ingin berlari ke kamar mandi
Keringat dingin berdesakan keluar pori-pori
Tiba-tiba,
Sebuah tangan menyentuh bahu
Hangat…
Ternyata itu Ibu
Ibu berkata,
Kamu sudah berlatih
Kamu tak henti berdoa,
Kamu pasti bisa
Kamu pasti berhasil
Ibu selalu berdoa untukmu
Suaranya serupa obat penenang tuk hatiku
Aku tersenyum
Rakey!
Namaku dipanggil
Di panggung,
pada sebuah siang
Aku ingat Bilal bin Rabbah
Seorang muadzin pertama di dunia
Ku ucapkan basmalah,
ku lantunkan Adzan dengan lantang dan indah
Hingga pada kalimat terakhir,
Laa illaha ilallah….
Tepuk tangan riuh terdengar
Aku tersenyum
Legaaa
Sumber Foto :
https://www.istockphoto.com