Sita membuka jendela kamar. Matahari pagi menghangatkan badannya. Dengan mata berbinar, Sita melihat hamparan kebun ubi. Indah sekali. Sita ingin segera berlari. Berlari ke kebun ubi.
“Sita, kamu sudah siap?” tanya Kakek sambil melongokkan kepalanya di pintu kamar Sita.
“Oh, oke Kek, insyaallah Sita siap! Let’s go!” seru Sita sambil menghormat, persis komandan pasukan saat upacara. Sita keluar kamar sambil menggendong tas kecil berisi buku catatan dan kamera.
Ya, hari ini Sita sedang berlibur di rumah Kakek Ali. Sita mendapatkan tugas dari sekolah. Tugas pelajaran bahasa Indonesia itu harus menceritakan tentang sesuatu hal. Sita akan menceritakan panen ubi di kebun kakek.
Rumah Kakek berada di kampung Cilembu, sebuah kampung di kaki gunung Ciceuri, Sumedang, Jawa Barat. Sebuah kampung yang terkenal dengan ubinya yang manis sekali.
Awalnya ayah mengajak Sita pergi ke pantai, karena banyak teman Sita yang pergi ke pantai. Bahkan ada temannya yang pergi ke Bali juga ke luar negeri seperti Singapura. Namun bagi Sita, kebun ubi Kakek di Cilembu akan menjadi sesuatu yang baru untuk diceritakan kepada teman-temannya.
Di dapur, Kakek Ali sedang sarapan. Nek Asri memasak balado ikan teri, daun singkong rebus dan telur dadar dengan bawang daun yang banyak kesukaan Sita.
“Ayo Sita, makan. Makannya yang banyak ya, biar kuat memanen ubinya,” kata Nek Asri.
“Iya Nek, Sita mau makan banyak hehe..,” sahut Sita.
***
Sita dan kakek keluar rumah. Sita tidak lupa menggendong tas kecil di punggungnya. Sementara Kakek membawa cangkul, parang dan karung besar.
Di halaman rumah, mereka bertemu dengan Mang Ujang, Bi Atun dan seorang anak perempuan seusia Sita, Rani namanya. Mereka juga akan berangkat ke kebun. Mereka selalu membantu Kakek ketika memanen.
“Wah, Pak Ali juga baru keluar rumah, ayo kita pergi sama-sama,” sahut Mang ujang.
“Iya Mang, punten ini karungnya tolong dibawa,” pinta Kakek.
Mang Ujang mengambil karung dari tangan Kakek Ali.
Sambil berjalan menyusuri jalan berbatu, kanan kirinya pohon yang tinggi, Sita berkenalan dengan Rani. Lalu mereka saling bercerita.
………..
*bersambung….
Naskah pernah dimuat di koran….
-sumber gambar :Agri Kompas.com