Pada hari Senin sekolah melaksanakan latihan ujian menggunakan komputer. Latihan ujian terbagi menjadi dua sesi yaitu sesi pagi hari pukul 07.30-09.30 dan sesi siang hari pukul 10.00-12.00. Aku mengikuti latihan ujian yang sesi siang. Aku tinggal bersama kakek dan nenek.
Latihan ujian sesi pagi sudah berjalan lancar dan tertib. Tiba saatnya latihan ujian sesi siang dimulai. Bu Putri yang merupakan guru pengawas latihan ujian Bu Putri yang merupakan guru pengawas latihan ujian melaporkan bahwa siswa yang bernama Cintya belum tiba di sekolah. Bu Dwi yang merupakan wali kelas enam (VI) mencari-cari Cintya dan melihat mencoba menghubungi neneknya Cintya.
Di tempat yang berbeda, hari ini aku masih bersantai-santai di rumah menikmati waktu libur pikirku. Tiba saatnya, guruku menghubungiku melalui handphone nenekku memberitahu bahwa hari ini ada latihan ujian dan menyuruhku untuk bergegas ke sekolah mengikuti latihan ujian.
Aku terkejut begitu mendengar percakapan antara guruku dan nenekku. Aku benar-benar lupa bahwa hari ini ada latihan ujian. Pikirku hari ini masih liburan, jadi aku tidak berangkat ke sekolah.
Setelah guruku dan nenekku selesai bertelepon. Nenekku segera menghampiri aku yang sedang bersantai di kamar. Nenek segera memberitahuku bahwa hari ini ada latihan ujian. Aku yang diberitahu oleh nenek langsung bergegas mandi dan menyiapkan diri untuk bergegas ke sekolah. Setelah selesai menyiapkan diri, aku diantar kakekku menuju ke sekolah.
Selama perjalanan menuju ke sekolah. Aku menikmati jalan raya yang cukup ramai sambil dibonceng kakekku menuju ke sekolah. Aku berpikir-pikir kalau aku terlambat datang apakah saya masih bisa mengikuti latihan ujian pada hari ini. Aku merasa agak takut kalau aku tidak bisa mengikuti latihan ujian.
Tiba waktunya aku sampai di sekolah langsung bergegas masuk ruangan latihan ujian tepatnya di ruang lab komputer. Alhasil aku datang terlambat ke sekolah dan terlambat mengikuti latihan ujian. Aku pun malu-malu dan ketawa saat memasuki ruangan latihan ujian. Aku pun ditertawai teman-teman dan guru yang ikut mengawas latihan ujian.
Guru pengawas latihan ujian ini berpikir ini anak tak tahu malu sudah datang terlambat mengikuti latihan ujian bukannya panik dan minta maaf malah cengengesan. Aku langsung diarahkan ke tempat duduk yang sudah ditentukan serta diberikan kartu peserta oleh guru pengawas. Aku pun tanda tangan kehadiran latihan ujian. Setelah itu, aku langsung disuruh duduk oleh guru pengawas untuk memasukkan identitas diri sesuai kartu peserta di komputer. Akhirnya aku mengerjakan latihan ujian dalam keadaan panik mengingat waktu yang sudah berjalan sudah 43 menit dari waktu yang dimulai.
Bu Putri Guru yang melihat ekspresiku yang panik langsung menghampiriku dan menenangkanku “Mbak Cintya fokus ya ngerjainnya, gak usah panik masih lama waktunya masih ada waktu satu jam lebih”. “Iya Bu”. Jawabku. Setelah mendapat kata-kata itu aku pun sedikit tenang dan bisa fokus mengerjakan latihan ujian.
Waktu latihan ujian terus berjalan hingga waktu menunjukkan pukul 11.45 yang menunjukkan waktu kurang dari 15 menit dari waktu yang ditentukan yaitu pukul 12.00. Latihan ujian sesi siang hari sudah harus selesai. Bu Putri pun juga mengingatkan kembali kepada para siswa di ruangan. Dan Bu Putri mengingatkan juga tentang kelengkapan soal latihan ujian harus terisi semua. Aku yang dari tadi sudah tenang kembali menjadi panik kembali karena diperingatkan oleh Bu Putri.
Aku pun mengerjakan dengan sedikit tergesa-gesa dan mengklik soal latihan ujian yang belum terisi. Hingga akhirnya aku mengerjakan soal latihan ujian sudah terisi semua dan mematikan komputer menjelang detik-detik terakhir aku menyelesaikannya. Aku selesai mengerjakannnya agak lama dari teman-temanku yang lain akibat terlambat datang mengikuti latihan ujian. Di ruangan masih ada satu temanku yang belum selesai mengerjakan latihan ujian. Dan tentunya ada guru pengawas yang masih setia menemaniku mengerjakan latihan ujian.
Aku diberitahu oleh guru pengawas sesaat setelah latihan ujian. “Mbak Cintya, besok masih ada latihan ujian. Besok jangan datang terlambat lagi ya”. “Iya Bu”. Jawabku. Aku dan temanku meninggalkan ruangan latihan ujian.
Guru pengawas pun akhirnya meninggalkan ruangan. Guru pengawas kembali duduk di ruang kantor dan bercerita dengan guru wali kelas 6 yang bernama Bu Dwi. Guru pengawas bercerita kepada Bu Dwi dengan ekspresi sedikit tertawa “Bu Dwi, anakmu itu lho udah telat gak ada rasa nyeselnya sama sekali dari ekspresinya saja masih ketawa cengengesan”. Bu Dwi pun ikut menimpali cerita saya “Iya Bu, tadi aku udah hubungi Mbahnya Cintya berkali-kali gak diangkat sampai akhirnya bisa ngomong langsung”. Bu Dwi pun melanjutkan ceritanya kembali “Temen-temennya Cintya juga juga sudah mengingatkan di grup sebelumnya bahwa hari ini masih ada latihan ujian tapi tetep aja gak percaya sama temen-temennya. Akibatnya ya gini telat ikut latihan ujian”. Bu Putri menimpali kembali cerita Bu Dwi “Neneknya juga diingatkan juga bahwa besok masih ada latihan ujian bukan libur”. “Siap Bu Putri, sudah saya ingatkan”. Jawab Bu Dwi.
#Cerpen Ini Diikutsertakan dalam Lomba Cipta Cerpen Anak PaberLand 2024