ULANG TAHUN AYAH [ Lomba FF Ultah Paberland ]

Oleh: Ratna Yusmika Dewi

Jarum jam menunjukkan pukul enam sore, konsentrasiku semakin tidak karuan. Berharap sebelum pukul delapan aku sudah sampai rumah.

Mataku tertuju pada dua kue tart orderan seseorang dan satu lagi spesial buat kesayangan. 

“Kak, yang ini yakin ucapannya begini ya?” tanyaku pada pembeli.

“Iya” jawabnya.

“Pokoknya sesuai catatan saya tadi ya” jelasnya jutek.

Tepat pukul tujuh malam, selesai bergegas aku mengambil kue tart dan langsung tancap gas pulang ke rumah.

Pria gagah nan paling tampan di dunia, sudah menyambut dengan senyuman.

Segera aku mendekat, mengecup kedua tangan dan pipi kanan kirinya

“Selamat ulang tahun Ayah” sembab berlinang air mataku terharu.

“Yah, aku buat ini spesial ungkapan isi hati aku” ucapku.

Hening sejenak, pelan pelan ayah membuka bingkisan kue itu

Tapi kenapa wajah ayah memerah? 

“Ayah, pipinya memerah seperti Bunda Aisyah istri Rosullullah” candaku

Gurat wajahnya terkejut menatap ku, tapi ada ekspresi mau marah dan penuh tanya.

Aku membaca ucapan pada kue tart itu dengan jelas 

“Semangat menua dan sadar usia” 

Alamak ….

Ayah maafkan anakmu ini, kuemu tertukar

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar