Kiki si Kucing Pemberani

Di sebuah desa yang tenang di tepi Sungai Musi, hiduplah seekor kucing kecil berwarna abu-abu bernama Kiki. Kiki bukan sekadar kucing biasa, ia piawai berenang. Meskipun bertubuh kecil, namun hatinya begitu luas, begitu besar, setangguh singa!

Pada pagi yang cerah, Kiki sedang bermain di dekat sungai. Riak air yang landai dan angin mengalun syahdu membuatnya terbuai. Tiba-tiba, Kiki mendengar suara tangisan lirih.

“Tolong, tolong aku….”

Kiki mengendap-endap mencari sumber suara. Ternyata, seekor anak itik terperangkap tak berdaya di antara bebatuan besar di tepi sungai. Anak itik tampak ketakutan dan tidak bisa keluar dari sana.

“Jangan takut! Aku akan membantumu,” seru Kiki, lantang.

Tanpa ragu sedikit pun, Kiki mendekati si anak itik. Batu-batu itu licin dan terjal, berukuran jauh lebih besar dari tubuh Kiki. Kucing-kucing lain mungkin akan takut, tetapi tidak dengan Kiki. Ia adalah kucing pemberani!

Dengan hati-hati, Kiki melompat dari satu batu ke batu lain. Ia mengeong lembut untuk menenangkan anak itik yang terus menangis. Akhirnya, Kiki berhasil mencapai tempat anak itik itu terperangkap.

“Lihat, sebentar lagi kita bisa keluar dari sini, percayalah!” ujar Kiki, optimis.

Kiki lalu mendorong-dorong kecil anak itik itu dengan kepalanya, mencoba mencari celah agar ia bisa keluar. Anak itik yang tadinya ketakutan, mulai bergerak mengikuti dorongan Kiki.

Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya anak itik berhasil keluar dari celah bebatuan! Ia langsung berlari riang menuju induknya yang sedari tadi cemas mencari.

Induk itik amat berterima kasih kepada Kiki. Ia mengusap-usapkan kepalanya ke tubuh Kiki sebagai ungkapan syukur.

“Terima kasih, terima kasih Kiki!” kata induk itik, haru.

“Tak masalah, aku senang bisa membantu,” balas Kiki, dengan senyum manis.

Sejak hari itu, Kiki si kucing kecil menjadi pahlawan di mata semua hewan di sekitar sungai. Mereka semua tahu bahwa meskipun kecil, Kiki memiliki hati yang besar dan berani. Ia menjadi panutan hewan-hewan lain dan selalu siap memberi pertolongan kepada siapa saja di sekitarnya.

Setiap kali Kiki bermain di tepi Sungai Musi, anak itik bernama Lala yang diselamatkannya selalu datang menghampiri, mengucapkan “wek-wek” riang sebagai tanda persahabatan.

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar