PETUALANGAN DOLLABELLA [Part 10 : Peta Tak Dikenal]

Nabiella mengajak geng Dollabella piknik ke sebuah pulau kecil tak berpenghuni. Pulau itu bernama Dollisoala. Pantainya dihiasi hamparan pasir putih yang halus. Jika air laut sedang surut, pulau Dollisola bisa didatangi hanya dengan berjalan kaki. 

Siang itu cuaca cerah bersahabat. Nabiella beserta tiga temannya berjalan menyusuri air laut setinggi lutut mereka. Masing-masing membawa tas punggung berisi bekal makan siang.

“Masya Allah … pulau ini sunyi, tapi bersih dan indah,” ujar Alana takjub.

Air laut di pantai itu sangat jernih, berkilauan memantulkan cahaya matahari. Ikan-ikan kecil terlihat berenang dengan lincah di bawah air yang dangkal. Beragam rumput laut tumbuh baagaikan hamparan karpet hijau. Sedangkan pasir pantainya bertabur kulit-kulit kerang yang berwarna-warni.

“Kulit kerang ini cantik-cantik, ya.” Kalma tampak sedang asik memainkan beberapa kulit kerang di tangannya.

“Bagaimana kalau kita membuat liontin dari kulit-kulit kerang ini?” usul Adora.

“Wah, ide yang bagus,” timpal Alana. “Ayo kita kumpulkan kulit kerang yang bagus-bagus.”

Keempat anak perempuan  itu pun asik mengumpulkan kulit kerang sambil mengamati kepiting-kepiting kecil yang keluar masuk dari lubang pasir. Sesekali terdengar teriakan kaget mereka karena deburan ombak yang datang tanpa mereka sadari.   

Tiba-tiba Adora menemukan sebuah botol kaca tergeletak di antara kulit-kulit kerang itu. Di dalamnya terdapat selembar kertas kecil berwarna putih kekuningan tergulung rapi. Tampaknya seseorang menyimpan pesan tersembunyi di dalamnya.

Adora mengamati botol bening yang ada dalam genggamannya. Ia pun membuka sumbat botol yang terbuat dari kayu itu. Jari-jari kecilnya dengan lincah mengurai gulungan kertas misterius tersebut dengan penuh rasa penasaran.

“Hmm … tampaknya ini adalah sebuah peta,” gumam Adora perlahan. Peta itu menunjukkan jalan menuju sebuah tempat yang ditandai dengan huruf ‘T’. Gadis kecil itu sama sekali tidak mengerti  maksud peta tersebut.

“Hei, kertas apa itu, Adora?” Tiba-tiba Alana datang menghampirinya.

“Aku juga tidak tahu, tadi kutemukan di dalam botol ini.” Adora menjelaskan pada sahabatnya sambil menyodorkan peta tersebut ke tangan Alana. Alana pun memandangi peta yang terbentang di hadapannya dengan saksama. Sesekali ia mengamati ke daerah di sekelilingnya.

“Sepertinya …  ini adalah gambar peta pulau ini,” ujar Alana yakin.

“Hmmm … benar juga,” Adora mengangguk-angguk. Nabiella dan Kalma pun ikut mendekat. Mereka tak mau ketinggalan informasi tentang temuan baru Adora.

Pada peta itu terdapat gambar sebuah pulau dengan dua bukit kecil yang mengalir sungai di tengah-tengahnya. Tampaknya sungai tersebut berasal dari mata air yang terletak di salah satu puncak bukit. Posisi Huruf ‘T’ pada peta terletak tidak jauh dari mata air itu.

“Bagaimana kalau kita berempat menyelidiki huruf ‘T’ ini?” Usul Alana sambil menunjuk lokasinya di peta. “Lagi pula aku rasa ada jalan setapak yang bisa kita lewati untuk menuju ke sana,” tambahnya.

Adora,  pun mengangguk tanda setuju. Seketika mereka lupa dengan kulit-kulit kerang yang akan dibuat menjadi liontin.

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar