Sini Saya Jelaskan Soal Beat Sheet Save The Cat

Sst … buku Save The Cat! Writes a Novel sudah nongkrong di meja tulis saya sejak setahun lalu. Dan, seperti kebanyakan buku yang saya beli … rata-rata tidak segera saya baca, hahaha! Buku itu 1-2 tahun lalu memang kondang banget. Saya pun lama-lama FOMO (Fear Of Missing Out/khawatir ketinggalan zaman) dan akhirnya … saya checkout buku terbitan Naura itu dari keranjang Shopee. Sah, karya tulis dari Jessica Brody itu pun ada di dalam koleksi referensi menulis saya.

Gara-Gara SIBI

Setelah setahun memiliki buku itu dan baru saya baca seperempatnya, saya pun tertantang untuk mempraktikkannya. Kesempatan itu datang ketika saya masuk nominasi penulis novel bergambar untuk proyek SIBI di pertengahan tahun ini. Ketika Mas Tasaro GK dan Bu Niknik–keduanya mentor di kelompok novel jenjang D dan E–menugaskan para penulis itu untuk membuat ragangan dan harus dipresentasikan, maka saya pun memakai beat sheet Save The Cat untuk membuat plot novel saya.

Maka, ketika teman-teman peserta workshopt SIBI pikuk berfoto saat sarapan di Bigland Hotel Sentul Suites & Convention (tempat acara workshop itu diadakan), saya memilih duduk di luar. Menyeruput jus dan menikmati salad sambil membaca detail isi buku panduan membuat plot itu.

Save The Cat vs Snowflake

Jujur, saya lebih dulu mengenal metode Snowflake untuk menulis novel daripada Save The Cat. Bahkan, di dalam kelas-kelas menulis novel yang saya asuh, andalan saya adalah metode Snowflake.

Apa beda dari keduanya?

Snowflake cocok banget untuk pemula. Metode ini nyantai banget! Bahkan calon novelis seolah tidak sadar sedang menulis novel. Nah, Snowflake adalah proses menulis novel yang dimulai dari membuat karakter dan cerita dan kemudian mengembangkan plot.

Sebaliknya, beat sheet Save The Cat justru diawali dengan membuat plot dan kemudian mengembangkan karakter. Berkebalikan ya.

Saran saya sih, kalau Anda baru akan menulis novel untuk pertama kalinya, pakai deh metode snowflake. Lantas, kalau ingin membuat novel kedua dan seterusnya, beranikan diri untuk memakai beat sheet Save The Cat.  Itu untuk memastikan bahwa cerita novel Anda memiliki struktur yang kuat dan menarik!

Pada akhirnya, metode terbaik untuk menulis novel adalah metode yang paling cocok untuk menurut Anda, kok. Penulis yang lebih suka mengikuti struktur yang ketat mungkin menemukan beat sheet save the cat lebih bermanfaat. Penulis yang lebih suka lebih kreatif dan bebas mungkin menemukan metode menulis novel snowflake lebih bermanfaat. Saya, karena menjadi mentor para penulis ya wajib paham keduanya … meski secara pribadi, saya tahu mana yang paling membantu proses kreatif saya.

Apa Itu Beat Sheet Save The Cat?

Beat sheet adalah struktur plot yang digunakan untuk mengembangkan cerita. Ini berisi 15 momen plot, atau beat, yang harus ada dalam setiap cerita yang sukses. Beat sheet ini dikembangkan oleh penulis skenario Blake Snyder dalam bukunya Save the Cat! The Last Book on Screenwriting You’ll Ever Need dan lantas aplikasinya ditulis oleh Jessica Brody.

Kelima belas beat dalam beat sheet ala Save the Cat adalah seperti ini.

  1. Inciting Incident – momen yang mengubah kehidupan protagonis selamanya.
  2. Theme Statement – pernyataan yang menjelaskan tema cerita.
  3. Set-Up – bagian awal cerita, di mana protagonis diperkenalkan kepada penonton dan lingkungannya.
  4. Catalyst – peristiwa yang mendorong protagonis untuk memulai perjalanannya.
  5. Refusal of the Call – protagonis menolak panggilan untuk bertindak.
  6. Meeting the Mentor – protagonis bertemu dengan karakter yang akan membantunya dalam perjalanannya.
  7. Go Into the Woods – protagonis meninggalkan kehidupan nyamannya dan memulai perjalanannya.
  8. Tests, Allies, and Enemies – protagonis menghadapi tantangan, bertemu sekutu, dan membuat musuh.
  9. All is Lost – protagonis mencapai titik terendah dalam perjalanannya.
  10. Break into Three – cerita memasuki babak kedua, di mana protagonis mulai bangkit kembali.
  11. Midpoint – momen penting dalam cerita, di mana protagonis mencapai titik balik.
  12. All is Won – protagonis mengatasi tantangannya dan mencapai tujuannya.
  13. The Reward – protagonis mendapatkan hadiah atas kerja kerasnya.
  14. The Road Back – protagonis kembali ke kehidupannya sehari-hari, tetapi dengan cara yang berbeda.
  15. The Final Image – gambar terakhir dalam cerita, yang meninggalkan kesan yang kuat pada penonton.
membuat novel anak dan remaja
membuat novel anak dan remaja

Penerapan Save The Cat

Masih sulit untuk membayangkan penerapan beat sheet Save The Cat? Oke, gini aja … Anda sudah menonton film Frozen dong ya? Nah, berikut ini plot cerita itu kalau dikupas menggunakan Save The Cat.

Berikut adalah urutan 15 bab film kartun Frozen yang terkenal itu, sesuai dengan beat sheet Save The Cat:

  1. Inciting Incident: Elsa memperlihatkan kekuatannya kepada Anna dalam sebuah pesta.
  2. Theme Statement: Tema cerita adalah pentingnya cinta, keluarga, dan persahabatan.
  3. Set-Up: Elsa dan Anna adalah dua saudara perempuan yang sangat berbeda. Elsa memiliki kekuatan untuk mengendalikan es dan salju, sementara Anna adalah gadis yang ceria dan penuh kasih.
  4. Catalyst: Elsa dan Anna bertengkar, dan Elsa tidak sengaja melukai Anna.
  5. Refusal of the Call: Elsa melarikan diri ke hutan dan mengunci diri di istana es.
  6. Meeting the Mentor: Anna bertemu dengan Kristoff, seorang penambang es, dan Olaf, boneka salju yang hidup. Mereka berdua membantu Anna mencari Elsa.
  7. Go Into the Woods: Anna, Kristoff, dan Olaf memulai perjalanan mereka ke hutan untuk mencari Elsa.
  8. Tests, Allies, and Enemies: Anna dan teman-temannya menghadapi banyak tantangan dalam perjalanan mereka, termasuk Gunung Troll, Marshmallow, dan Hans, yang ingin menikahi Anna.
  9. All is Lost: Anna ditikam oleh Elsa dan mati.
  10. Break into Three: Anna dihidupkan kembali oleh Olaf, dan dia menyadari bahwa dia harus mencintai Elsa untuk menyembuhkannya.
  11. Midpoint: Anna dan Elsa berdamai, dan Elsa menggunakan kekuatannya untuk menghentikan musim dingin abadi.
  12. All is Won: Anna dan Elsa kembali ke Arendelle, dan mereka dipersatukan kembali sebagai keluarga.
  13. The Reward: Anna dan Elsa mendapatkan hadiah atas kerja keras mereka, yaitu Arendelle yang damai dan sejahtera.
  14. The Road Back: Anna dan Elsa kembali ke kehidupan mereka sehari-hari, tetapi mereka telah berubah. Mereka sekarang lebih menghargai satu sama lain dan mereka tahu bahwa mereka akan selalu ada untuk satu sama lain.
  15. The Final Image: Anna dan Elsa berdiri di balkon istana, melihat ke arah matahari terbenam. Mereka berdua tersenyum dan tahu bahwa mereka telah menemukan kebahagiaan yang mereka cari.

Terbayang kan bagaiman roller coaster plot meliuk-liuk menawarkan keseruan kepada pembaca? Setidaknya, beat sheet save the cat ini punya andil meloloskan saya menjadi satu dari dua penulis novel bergambar jenjang E untuk proyek SIBI 2023.

Nah, boleh deh kalau mau tanya-tanya lebih dalam soal save the cat ini di kolom komentar.

Salam dari saya, Anang YB. Setelah ini, mau dibuatkan artikel tips apa lagi?

Bagikan artikel ini:

2 pemikiran pada “Sini Saya Jelaskan Soal Beat Sheet Save The Cat”

  1. Padahal saya udah baca bukunya setahun yang lalu, tapi malah menguap begitu saja karena bingung mempraktekkannya. Tapi setelah baca penjelasannya dari Pak Anang ini bikin saya jadi tercerahkan kembali. Terima kasih banyak.

    Balas
    • Iya Mbak Wini Afiati … saya pun membeli buku itu karena FOMO dan setahun terabaikan. Barulah saya timang lagi ketika harus bikin novel remaja untuk SIBI.
      Saya menantikan karya novel Mbak yang memakai beat sheet Save The Cat (y)

      Balas

Tinggalkan komentar