Di sebuah hari yang dingin,
saya meringkuk di pelukan Bunda
Sofa putih yang menjadi tempat kami rebah terasa luar biasa nyaman
Petang yang singkat
Susu cokelat begitu nikmat
Jemari Bunda yang lembut membuka lembaran buku
Sementara mulutnya berkata-kata penuh kasih
Rautnya berbinar
Lesung pipinya melengkung elok
Saya memeluk Bunda makin erat
Petir terdengar samar dan hujan semakin deras
Saya tidak mau beranjak
Bunda tersenyum ketika tahu saya menahan kantuk
Diusapnya dahi dan ditepuk-tepuknya punggung saya lamat-lamat
Bibirnya bersenandung
Kali ini, saya terbuai