18 Tips Menulis Cerita Anak yang Menarik Untuk Penulis Pemula

Kebanyakan penulis pemula yang ingin mulai menulis cerita anak akan mulai bingung dalam hal :

– Gimana ya cara dapatin ide cerita yang imajinatif sesuai buat anak-anak?

– Atau, cerita anak idealnya berapa kata sih biar gak kepanjangan?

– Atau lagi, agar menarik dibaca anak, gaya bahasanya harus dibuat seperti apa?

Dan masih banyak lagi deretan pertanyaan yang bermunculan sewaktu berniat menulis cerita anak, khususnya lagi untuk penulis pemula.

Tulisan ini adalah rangkuman dari webinar dengan tema Menggali Ide Menulis Cerita Anak yang pernah diadakan oleh Komunitas Forsen. Pematerinya adalah Uni Dian Onasis dan Mbak Lia Herliana yang pastinya sudah terkenal di kalangan penulis cerita anak.

Ini dia tips menulis cerita anak yang menarik untuk penulis pemula :

#1 Cari ide dari benda sekitar

Ide cerita anak bisa sangat simpel.

Cobalah perhatikan benda-benda di sekitar kita, seperti topi, jam, pensil, dll.

Benda-benda ini sangat biasa, tapi bisa diolah menjadi cerita anak yang luar biasa.

#2 Menjadi pengamat sejati

Memperhatikan keseharian anak atau bahkan menggali kembali memori mengenai kejadian yang dialami saat kecil juga bisa menjadi cara untuk mendapatkan ide untuk cerita anak.

#3 Menulis dengan metode Dice Generator

Metode Dice Generator dilakukan dengan membuat daftar beberapa adegan pembuka, karakter, dan kejadian.

Kemudian dikocok secara acak.

Hasil ceritanya bisa jadi sangat mengejutkan dan memaksa penulis semakin menggali imajinasi.

Metode ini juga bisa dijadikan sebagai ajang latihan menulis cerita, practice makes perfect kan?!

18 tips menulis cerita anak
Metode Dice Generator, pilih nomor secara acak,
dan satukan menjadi sebuah cerita menarik.
Dian Onasis doc.

#4 ATM, Amati, Tiru dan Modifikasi

Adakah yang sudah menonton Raya and The Last Dragon?

Ada beberapa penilaian bahwa beberapa tokoh di film ini mirip dengan tokoh-tokoh yang ada di kartun-kartun Disney lainnya.

Dalam membuat sebuah cerita, hal ini dikenal dengan metode ATM, yaitu Amati, Tiru dan Modifikasi.

Bolehkah dilakukan? Tentu saja boleh, asal tidak benar-benar menjiplak persis cerita aslinya.

Kreativitas penulis dalam memodifikasi akan menghasilkan sebuah cerita baru dengan rasa berbeda.

18 tips menulis cerita anak
Dian Onasis doc.

#5 Fokus pada satu ide cerita

Tiba-tiba kebanjiran ide cerita?

Tuliskan segera semua ide cerita dalam bentuk list.

Tapi pilihlah dan fokuslah pada satu ide cerita yang paling disukai untuk dikembangkan menjadi sebuah cerita anak.

Ide-ide cerita lainnya bisa jadi bank ide untuk menulis cerita berikutnya.

#6 Buat cerita yang unik

Cerita yang unik, dimulai dari penokohan yang memorable, menggemaskan, menggugah emosi, dsb.

Buat juga setting cerita yang unik, misalnya dunia fantasi atau berlatar budaya tradisional Indonesia yang bisa menambah wawasan anak-anak.

#7 Gunakan kalimat pendek dan efektif

Karena target pembacanya adalah anak-anak, hindari membuat kalimat bersayap.

Gunakan kalimat yang to the point, agar lebih mudah dipahami anak-anak.

#8 Cermati gaya bahasa

Beda zaman beda gaya bahasa.

Cerita anak akan lebih bisa diterima jika dituliskan sesuai dengan gaya bahasa mereka.

Bagaimana caranya? Cara paling mudah adalah dengan memperhatikan percakapan anak sehari-hari dengan teman-temannya.

Bahkan, ada penulis cerita anak yang menyusup ke dalam grup WAG anak remaja, untuk mempelajari gaya bahasa mereka.

#9 Selipkan humor dalam cerita

Tidak ada yang tidak menyukai humor bukan? Baik dewasa apalagi anak-anak.

Jadi tidak ada salahnya menyelipkan adegan humor dalam cerita agar lebih hidup dan penuh warna.

#10 Tambahkan Onomatope (tiruan bunyi)

Tiruan bunyi, seperti ‘gubrak’ ketika terjatuh, ‘syuutt’ saat meluncur, memberikan gambaran cerita yang lebih nyata dalam imajinasi anak-anak.

#11 Jangan lupakan amanat cerita.

Cerita adalah salah satu media efektif untuk mengajarkan ilmu ataupun menitipkan pesan moral pada anak.

Maka jangan sia-siakan kesempatan untuk selalu menyertakan sebuah amanat dalam cerita anak.

#12 Perkaya cerita dengan ilmu pengetahuan untuk anak

Tidak melulu harus berupa ilmu-ilmu seperti sains, bisa saja hanya dengan memberikan kosakata baru untuk anak.

Pojok ilmu bisa ditambahkan pada buku cerita anak untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.

Akan tetapi, pada cerpen anak, biasanya pengetahuan ini dibaurkan langsung dalam cerita, misalnya dalam percakapan.

#13 Cerita anak jangan terlalu panjang

Idealnya untuk satu cerita anak dibuat dalam 500-700 kata.

Panjang cerita tentunya juga disesuaikan dengan usia anak yang membaca.

Pada buku cerita anak yang diperuntukkan untuk balita, bisa jadi hanya terdiri dari 1-2 kalimat per halaman, bahkan ada yang hanya beberapa kata saja.

#14 Tips untuk cerita anak bertema sihir

Umumnya anak-anak merasa takjub dan menyukai cerita dengan tema sihir.

Di sisi lain, beberapa orang tua mungkin tidak menyukai cerita tentang sihir karena dianggap tidak baik untuk perkembangan anak.

Nah, bagaimana cara penulis cerita anak menyikapi pertentangan ini?

Sebenarnya tidak ada masalah bagi penulis untuk mengangkat tema sihir dalam cerita anak, asalkan yang ditonjolkan adalah inti cerita dan pesan yang mau disampaikan.

Sementara sihirnya hanya untuk menambah “bumbu” cerita saja.

#15 Tips untuk cerita anak bertema detektif

Lain lagi dengan cerita anak bertema detektif dimana acap kali bersinggungan dengan kejahatan.

Cara yang aman untuk menuliskan tema ini dalam cerita anak adalah dengan menghindari penjelasan terperinci mengenai perilaku jahat tokoh cerita.

Misalnya dalam adegan penculikan, tidak perlu digambarkan secara detail step by step cara penculikannya.

#16 Hobi membaca cerita anak

Seorang penulis yang hebat adalah juga seorang pembaca sejati.

Bacaannya juga harus sesuai. Jika untuk menulis cerita anak, maka banyak-banyaklah membaca cerita anak.

Hal ini akan sangat berguna dalam hal menemukan ide menulis dan mendapatkan “feel” menulis cerita anak.

#17 Suka traveling

Semakin banyak mengunjungi suatu tempat akan semakin memperkaya wawasan dan pengalaman.
Hal ini akan membantu penulis dalam memperkuat setting sebuah cerita.
Tidak hanya dalam setting lokasi, tapi juga dalam hal setting budaya perilaku masyarakat dan penokohan.

#18 Do it now & don’t give up!

Tiada guna ilmu dan tips apapun jika tidak dipraktekkan.

Cobalah untuk mulai menulis dan lakukan sekarang!

Jangan mudah menyerah ketika tersendat untuk menyelesaikan sebuah cerita, atau langsung saja menarik kesimpulan bahwa cerita yang sudah dituliskan tidak menarik untuk dibaca.

Tahukah kamu, bahkan penulis cerita anak sekaliber Uni Dian dan Mbak Lia yang sudah banyak pengalaman saja, harus melakukan revisi belasan hingga puluhan kali untuk menghasilkan sebuah cerita anak yang layak naik cetak?

Itulah 18 tips menulis cerita anak yang menarik untuk penulis pemula.

Semoga bermanfaat.

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar