5 Cara Mudah agar Ananda Suka Membaca Buku

Maraknya gadget di era ini seringkali dijadikan alasan utama mengapa si kecil tidak suka membaca.
Padahal jika dilihat kembali, siapa yang memperkenalkan smartphone pada mereka?

Namun demikian, gadget di era digital adalah sahabat di dunia anak. Sebab mereka hidup dimana teknologi berkembang pesat.

Ada usia dimana mereka boleh diperkenalkan dengan gadget, tapi dengan waktu yang disesuaikan oleh usianya.

Apalagi, kegiatan membaca pun bisa dilakukan lewat gadget, seperti membaca e-book.
Jadi gadget sebenarnya hanyalah benda penyampai informasi, bukan penyebab utama ananda tidak mau membaca.

Kenali Penyebab Ananda tidak Suka Membaca

Harus ditelusuri kembali apa alasan mereka tidak suka. Mereka tentu memiliki pendapat sendiri yang belum diketahui orang tua. Kenali lingkungan mereka, kebiasaan sehari-sehari, serta kondisi fisik dan psikologis ananda saat itu.

Jika sudah bisa menganalisa penyebabnya, ayah dan bunda bisa mengatasinya sesuai dengan kemampuan orang tua masing-masing.

Oleh karena itu, sebaiknya tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa ananda tidak suka membaca.
Nah, tips dibawah ini siapa tahu bisa diterapkan oleh ayah bunda di rumah.

1. Ciptakan Atmosfer

Sebelum mengenalkan buku dan aksara pada ananda, sudahkah ayah bunda menciptakan lingkungan membaca? Menciptakan lingkungan (atmosfer) membaca sangat penting. Suasana ala-ala library turut membantu ananda agar terbiasa dengan buku.

unsplash.com

Diawali dengan sederhana saja. Jika membuat rak dirasa terlalu sulit, cukup merapikan dan membariskan buku di meja.

Lalu berilah pembatas agar tidak mudah jatuh. Mengurutkan buku jadi ukuran terbesar atau sebaliknya juga memengaruhi kerapian buku.

Perhatian dari ayah bunda terhadap buku, akan membuat si kecil berpikir bahwa buku adalah hal berharga bagi mereka.

2. Menjadi Teladan

Pada dasarnya kemampuan dasar manusia adalah meniru. Meniru itu belajar. Meniru merupakan kesaktian manusia sejak lahir.

Terlebih lagi ananda usia preschool dan sekolah dasar adalah manusia cilik peniru ulung.

Jika ayah bunda melakukan sesuatu dan itu berulang, sudah pasti mereka akan mengikutinya. Jika dilakukan dalam jangka waktu panjang, kebiasaan tersebut akan menetap dalam diri mereka.

unsplash.com

Oleh karena itu, jika orang tua membiasakan diri untuk membaca buku secara konsisten, anak-anak pun akan mengikutinya.

Banyak orang tua mengeluhkan perihal waktu. Dimana orang tua terlalu sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Jika demikian, sesuaikan waktunya saja. Bisa di malam hari atau akhir pekan. Sepekan sekali membaca jika dilakukan sepanjang tahun akan memberi dampak bagi perilaku ananda.

3. Mengatur Penggunaan Gadget

Zaman teknologi dan informasi yang sedemikian pesat tidak bisa memisahkan orang dewasa dari gadget. Segala hal di lini kehidupan manusia pasti membutuhkan gadget.

Namun demikian, ayah bunda harus mengatur penggunaan gadget sesampainya di rumah. Terutama jika sedang bersama ananda.

Manfaatkan dengan sungguh-sungguh quality time bersama mereka. Jika tidak ingin ananda terlalu lama bermain gadget, pun dengan ayah bunda.

ketika ada hal urgen mengharuskan ayah bunda bersama gadget, sebaiknya minta izin pada mereka. Misalnya saja, “Maaf ya nak, bunda ada zoom meeting jam sekian, mainnya setelah selesai ya”.

Ananda tentu akan memahami kesibukan ayah bundanya. Yang terpenting setelah itu ayah bunda harus menepati janji ya.

4. Membacakan buku

unsplash.com

Ananda yang berusia dibawah 5 tahun kebanyakan belum bisa membaca. Bacakan buku menjelang tidur atau saat ayah bunda memiliki waktu luang.

Anak-anak sangat suka dibacakan hingga usia 10 tahun. Bahkan, hampir semua anak usia Sekolah Dasar sangat suka mendengarkan dongeng dari orang tua atau gurunya.

Sangat disayangkan apabila tradisi ini menghilang dari permukaan.
Bacakan buku atau cerita 5-15 menit sebelum tidur akan memberi efek baik bagi ananda.

Manfaat mendengarkan cerita

Tentunya kita sering mendengar manfaat dari bercerita. Ananda akan mendapatakan benefit hingga ia dewasa nanti.

Beberapa manfaatnya antara lain, mempererat ikatan batin, melatih perkembangan kognitif, meningkatkan kemampuan verbal, menambah kosakata.
Sedemikian banyak manfaatnya, jangan pernah menunda untuk membacakan ananda cerita.

5. Rekreasi buku

Pada dasarnya tidak ada anak yang tidak suka membaca. Ketika mereka menyukai sesuatu, tentu mereka akan membaca buku itu.

Unsplash.com

Sebagai contoh Fadli sangat menyukai alat transportasi (kendaraan) bermesin berat seperti truk mixer, ekskavator, dan mobil derek.

Ketika diajak ayahnya berkunjung ke toko buku pasti ia akan senang jika dibelikan buku tersebut.

Binaran mata Fadli, jika ditangkap oleh ayah bunda akan menjadi awal kecintaan terhadap buku. Awal mula bisa saja buku tentang alat berat, selanjutnya bisa aberkembang ke judul yang lain.

Tentunya ketika pandemi begini, agak sulit jika berkunjung ke toko buku atau perpustakaan umum. Ayah bunda bisa mengajaknya ke rumah baca atau taman baca di sekitar rumah.

JIka tidak ada, ayah bunda bisa mengajak ananda untuk ke toko buku di pusat perbelanjaan.

Alternatif lainnya adalah bersama si kecil untuk belanja online.
Memilih buku via e-commerce bersama ananda tentu akan menjadi hal yang menyenangkan.

Jika ananda sudah terbiasa menganggap buku adalah hal yang menyenangkan, lalu membaca buku adalah hal seru bersama ayah bunda, tidak mungkin jika ananda tidak menyukai buku.

Cinta buku adalah hal yang diterapkan dari rumah terlebih dahulu, baru kemudian sekolah dan komunitas lainnya.

Kalau begitu, tunggu apalagi?
ayah bunda bisa lakukan mulai hari ini !

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar