Judul : Komik Asmaul Husna
Penulis : Dian K dan Tethy Ezokanzo
Ilustrator : Alvin Adhi
Penerbit : Qibla
Cetakan : Pertama, Juli 2018
ISBN : 978-602-455-692-1
Peresensi : Ratnani Latifah. Penulis lepas dari Jepara
Sebagai orang tua, kita harus cerdas mengenalkan berbagai bacaan yang baik dan sehat untuk anak. Artinya buku itu selain memberi hiburan, termaktub juga nilai-nilai pendidikan agama pendidikan moral, adat budaya, sejarah atau pendidikan umum. Karena semuanya sangat penting dan akan berguna hingga dewasa nanti. Tapi dari semua pilihan itu, pendidikan agama memiliki porsi yang harus lebih didahulukan untuk dikenalkan kepada anak sedini mungkin. Karena pendidikan agama, akan menjadi pondasi awal dari sikap anak.
Diatara bacaan sehat dengan muatan nilai-nilai pendidikan agama, yang patut dikenalkan kepada anak adalah “Komik Asmaul Husna” karya Dian K dan Tethy Ezokanzo. Dalam buku ini, anak akan dikenalkan tentang asmaul husna. Yaitu nama-nama Allah yang indah, baik, agung dan mulia sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Selain itu akan ada pula nilai-nilai keteladanan dari nama-anama Allah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Uniknya dalam buku ini, penulis tidak menjabarkan nama-nama Allah secara runtut. Di sini penulis mengemasnya dengan perpaduan cerita sehari-hari, yang kerap terjadi di sekitar kita dan dekat dengan keseharian anak. Sehingga secara langsung, selain mengenal nama Allah, anak juga dapat mengambil keteladanan dari sikap tersebut.
Pertama ada sifat Ar-Rahmaan yang artinya Maha Pengasih. Di sini dikisahkan suatu hari, Ani memberikan roti kepada Lisa. Lisa pun menarima roti itu dengan senang hati. Tidak lupa dia mengucapkan terima kasih. Lalu Lisa, langsung membagi roti itu pada teman lainnya, Beti. Namun siapa sangka Ani yang melihat itu langsung marah. Dia tidak ingin roti pemberiannya dibagi-bagi. Bahkan Ani mengambil kembali roti pemberiannya. (hal 8). Melalui kisah ini anak diajak bersikap pengasih. Anak tidak boleh pilih-pilih teman dan harus saling membantu jika ada yang membutuhkan. Hal ini sebagaimana sikap Allah yang diterangkan dalam basmalah. “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
Ada pula sifat Al-Malik yang artinya Maha Merajai. Suatu hari banyak anak-anak yang tinggal di sekitar taman ingin bermain di taman. Namun salah satu dari mereka yang merasa hebat, tidak mengizinkan anak lainnya ikut bermain. Bahkan dia meminta bayaran jika ada yang ingin main di taman. Hal itu, membuat semua anak memilih pergi. Tapi tiba-tiba, anak tersebut jatuh dari ayunan dan menangis. Dia sungguh malu dan memimta maaf akan sikapnya (ha 12).
Melalui kisah ini anak diajak untuk tidak menjadi pribadi yang sombong dan sok berkuasa. Karena kekuasaan dunia ini hanya milik Allah semata. Dalam surat Al-Mu’minun ayat 116 Allah berfirman, “Maka Mahatinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempuyai) ‘Arsy yang mulia.”
Selain dua sifat dan kisah tersebut, masih banyak lagi pembahasan tentang nama-nama Allah yang dilengkapi cerita sehari-hari anak. Seperti Al-Muhaimin yang artinya Maha Memelihar. Di mana dalam cerita ini, anak diajak untuk menyayangi tanaman dan memelihara dengan baik. Jangan merusak dan menyakiti tumbuhan yang ada. Ada pula Sifat Al-Jabbar yang artinya Mahakuasa. Dari kisah yang diceritakan anak diajak belajar untuk mengetahui bahwa hanya Allah yang Maha kuasa. Semisal pergantian antara hujan dan panas, yang tidak bisa kita prediksi.
Meskipun dikemasan dalam bentuk komik, buku ini tetap tidak mengurangi nilai-nilai pendidikan yang ingin disampaikan penulis. Bahkan menurut saya buku yang dikemas seperti ini, akan lebih mudah dipahami anak. Karena bahasa yang dipilih pendek-pendek, serta panduan gambar yang ada akan menambah kemudahan anak dalam memahami cerita.
Resensi, PaberLand, Resensi Buku