“Hore! Paman Edo datang!” kata Lani dengan gembira. Paman membawa bungkusan besar berisi benih buah buahan. Lani segera membuka bungkusan besar dan melihat beberapa benih yang bisa ditanam.
“Paman,” kata Lani “Bolehkah saya ambil benih mangga? “Saya ingin mencoba menanamnya.“ “Kenapa hanya mangga, Lani?” kata Paman Edo bertanya pada Lani “Rujak manga enak nih” jawab Lani sambil becanda. Lani segera membuka bungkusan besar dan mengambil benih mangga.
Sore harinya, Lani sengaja ke lapangan sepak bola yang ada dikomplek perumahan. Biasanya anak-anak yang bermain disana membawa botol minuman untuk diminum setelah lelah berolah raga.
“Gol kata nak laki-laki berbaju kuning. “Masa sih gol “kata anak berbaju hijau tidak percaya. “Ayo coba tanya wasit dulu” saran anak laki-laki berbaju coklat. “Gol, masuk kok bola tepat mengenai gawang”kata wasit menjelaskan. “Baiklah teman, istirahat dulu ya, boleh? tanya anak yang berbaju coklat. “15 menit ya teman” kata wasit.” “Siap”
Lani mencoba bertanya pada anak pemain bola yang tengah beristirahat dan telah menghabiskan minuman. “Hai, boleh minta botolnya? Tanya Lani
“Botol kosong”
“Tentu saja boleh”
“Ini silahkan ambil,” kata anak berbaju biru
Lani memasukan botol botol minuman kedalam tas kainnya. Sore ini Lani mendapat 10 botol kosong. Sesampainya dirumah botol kosong tersebut dikebun.
Satu minggu kemudian tanaman semai manga mulai tumbuh. Lani senang sekali tanamannya mulai tumbuh subur.
“Wah tanamanmu tumbuh subur ya, kata Adi saat mengunjungi kebun Lani
“Kira -kira kapan panennya ? Tanya Adi lagi
“Buah mangga panen kira-kira lebih dari 75 hari ” kata Lani sambil memindahkan tanaman ke dalam botol bekas.
“ Oh begitu ya cara memindahkannya, pantas saja botol hilang kamu uring-uringan “ kata Adi
“Ternyata botol bekas bekas bisa dimanfaatkan”
“ Ada yang busuk Lan, coba lihat ini, kata Adi. “ Pisahkan ke sini, kata Lani pada Adi
“ Banyak juga yang gagal semai,” kata Adi lagi. Lani memisahkan bibit yang gagal semai supaya tidak menggagu tanaman lain. Untuk tanaman yang bagus di pindahkan ke botol bekas. “ Pemindahan ke media yang lebih besar berguna untuk perkebangan tanama mangga”’
Botol – botol bekas kemasan miniuman yang berisi tanaman manga disusun dengan rapih supaya terlihat lebih cantik.
Setiap pagi dan sore Lani menyiram dengan baik tidak lupa memberikan pupuk organik.
“Anak Bunda rajin ya” kata Bunda
Lani tersenyum dengan pipi yang merah terkena sinar matahari.
“Harus dong bunda, demi panen mangga”
Tiga bulan kemudian, paman datang kerumah Lani
“Hore akhirnya paman datang juga”
“Seperti janji paman, paman kan beli semua hasil panen mangga yang ada dikebun Lani”
“Nga semua manga berbuah bagus paman, ada yang busuk juga, kata Lani menjelaskan.’’ Buah manga
yang busuk saya kumpulkan untuk pembuatan kompos”’
“’ Ide yang bagus Lan, pupuk kompos,” kata paman mengacungkan jempol ke Lani
Ayo paman kita ke kebun” ajak Lani. Bergegas keduanya menuju kebun dengan semangat.
Adi yang telah tiba dikebun sudah memetik buah mangga yang siap panen.
“ Sekalian saja bawa hasil panennya ke mobil pick up” kata Paman
“ Siap kata Adi yang membantu Lani membawakan hasil panen ke mobil
“Mangga-mangga” teriak Adi sambil menyusun hasil panen
“ Baiklah ponakanku semua, paman pamit dulu ya”
“Segera paman transfer hasil penjualan kangkung ke rekening”
“Supaya belajar menabung,” kata paman lagi
Siap paman ujar Lani gembira
Menjelang siang, Lani merasa lapar, biasanya bunda selalu menyediakan makan siang. “Tara,
bunda buatkan sayur sop nih dan tentu saja jus manga untuk kalian berdua yang sudah bekerja keras
“Hmmm lezatnya, “Trimakasih bunda, kata Lani sambil memeluk bunda. “Hmmm segarnya,” kata
Adi menyeruput jus manga.
ilustrasi : deacha nasya