Hari beranjak gelap
Matahari sudah pulang ke peraduan
Tak ada lagi yang berlalu lalang
Suasana kian mencekam
Di sini kami bersiaga
Netra memindai waspada
Tak ada gerakan yang luput dari pandangan
Walaupun hanya kerisik dedaunan
Dengarlah! Dengarlah!
Bunyi kentongan dipukul berkali-kali
Itu tanda bagi kami
Semua bergerak tanpa ragu lagi
Menyongsong penjajah yang tak punya hati
Dor dor dor!
Suara letusan memenuhi medan laga
Tak sedikit dari kami yang tersisa
Apa kami merasa gentar?
Tidak
Kami akan berjuang segenap jiwa raga
Hingga akhirnya kita bisa berteriak
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Wih, keren puisinya
Terima kasih, Kak. Ternyata ada kata yang salah. Tersisa harusnya terluka. Nggak bisa diedit ya?