Di sebuah desa kecil, hiduplah seekor Ayam Jantan kecil yang sangat rajin dan pekerja keras. Ayam ini memiliki sebuah rumah kecil dengan kebun di belakangnya. Suatu pagi, ketika matahari baru saja terbit, Ayam Jantan menemukan sebutir biji gandum di tanah kebunnya.
“Wah, ini biji gandum! Aku bisa menanamnya dan membuat roti yang lezat!” kata Ayam Jantan dengan semangat.
Ayam Jantan lalu bertanya kepada teman-temannya—kucing, anjing, dan bebek—“Apakah kalian mau membantu aku menanam biji gandum ini?”
Kucing, Anjing, dan Bebek semuanya menjawab, “Tidak, aku terlalu sibuk bermain,” atau “Aku terlalu lelah.”
Ayam Jantan tidak patah semangat. Dia sendiri menanam biji gandum itu dengan penuh cinta dan perhatian. Setelah beberapa waktu, biji gandum itu tumbuh menjadi tanaman gandum yang tinggi dan kuat. Ketika gandum sudah siap untuk dipanen, Ayam Jantan kembali bertanya kepada teman-temannya.
“Sekarang waktunya memanen gandum. Apakah kalian mau membantu?”
Namun, Kucing, Anjing, dan Bebek masih menjawab, “Tidak, aku terlalu sibuk,” atau “Aku terlalu lelah.”
Ayam Jantan pun memanen gandum itu sendiri. Dia membersihkan gandum, menggilingnya, dan akhirnya membuat adonan roti. Saat roti sudah siap untuk dipanggang, Ayam Jantan bertanya lagi kepada teman-temannya.
“Roti sudah siap dipanggang. Apakah kalian mau membantu?”
Sekali lagi, Kucing, Anjing, dan Bebek menjawab, “Tidak, kami terlalu sibuk bermain.”
Akhirnya, Ayam Jantan memanggang roti itu sendiri dan aroma wangi dari roti yang baru dipanggang memenuhi udara. Ketika roti sudah matang dan siap dimakan, Ayam Jantan membawa roti itu ke tempat teman-temannya.
“Roti ini sangat lezat! Siapakah yang ingin mencicipi?” tanya Ayam Jantan.
Kucing, Anjing, dan Bebek semuanya melompat dengan senang hati dan berkata, “Oh, kami mau! Kami lapar dan ingin makan roti!”
Ayam Jantan tersenyum dan berkata, “Kalian tidak membantu dari awal sampai akhir, jadi roti ini adalah hasil kerja kerasku saja. Aku akan memakannya sendiri.”
Dan Ayam Jantan menikmati roti lezatnya dengan penuh kepuasan, sementara teman-temannya hanya bisa menonton dengan perut kosong.