Bolpoin Maryam

Setelah pembagian rapot dan libur semester akhirnya Maryam naik ke kelas tiga. Seperti biasanya siswa kelas tiga akan diperbolehkan untuk mulai menulis dan mencatat pelajaran menggunakan bolpoin. Maryam sangat senang, karena ini adalah pengalaman pertamanya menulis menggunakan bolpoin.

Pelajaran pertama hari ini adalah bahasa Indonesia, Bu guru memberikan tugas kepada murid untuk membuat karangan pendek di buku tulis masing-masing. Maryam dan teman sebangkunya Siti mulai mengerjakan tugasnya, namun Maryam merasa kesulitan untuk menulis menggunakan bolpoin.

“Aduh, ternyata menggunakan bolpoin tidak seseru seperti yang aku pikir” gerutu Maryam

Siti yang melihat muka masam Maryam pun bertanya “Ada apa Maryam? Kenapa wajah kamu masam sekali, bukankah mengarang adalah pelajaran yang paling kau sukai”

“Ini Sit, tulisan di bukuku menjadi tidak rapi seperti biasanya, ada banyak coretan dan tidak dapat dihapus karena kita menggunakan bolpoin. Huruf-huruf yang kutulis juga menjadi miring-miring tidak seperti biasanya.” Jawab Maryam

“oh, mungkin karena kau baru pertama kali menulis menggunakan bulpoin Mar, jadi tulisanmu agak berantahkan” Siti menimbali sambil mulai mengerjakan lagi tugas miliknya.

Maryam melihat bolpoin yang Siti gunakan berbeda dengan miliknya, bolpoin punya Maryam berwarna hitam dan polos sedangkan bolpoin milik Siti berwarna merah muda dan bergambar bunga-bunga sehingga terlihat cantik dan lucu.

“Wah cantik sekali bolpoin kau Siti, boleh tidak aku meminjamnya” kata Maryam

“Boleh, ambil saja di kotak pensilku, aku punya dua” jawab siti

Lalu mulailah Maryam menulis karangannya menggunakan bolpoin Siti, tapi ternyata sama saja, tulisannya tidak berubah, masih miring-miring dan tidak rapi. Akhirnya Maryam terpaksa menyelesaikan karangannya dengan tidak puas.

Setelah sampai dirumah, seperti biasanya sehabis makan malam Maryam akan mengerjakan PR, namun teringat hasil tulisannya menggunakan bolpoin tadi Maryam merasa kurang bersemangat. Kak Zah yang merupakan kakak perempuan Maryam melihat Maryam tidak antusias seperti biasanya mencoba bertanya

“Maryam, kenapa dengan muka kau? Kau tidak suka naik kelas tiga” canda Kak Zah

“Bukan begitu kak, Maryam senang bisa naik kelas, tapi Maryam tidak suka karena di kelas tiga Maryam harus menulis menggunakan bolpoin” jawab Maryam

“Lah, bukanya tadi kau sangat bersemangat karena sudah boleh menulis menggunakan bolpoin? Bahkan bolpoin bapak tadi kau ambil untuk dibawa ke sekolah” Kata Kak Zah

“Awalnya memang begitu, tapi ternyata menulis dengan bolpoin tidak menyenangkan. Lihat, tulisan Maryam jadi tidak rapi, huruf-huruf Maryam miring semua, banyak coretan juga karena Maryam salah menulis dan tidak bisa dihapus” gerutu Maryam sambil menunjukkan karangan yang dia buat di sekolah tadi.

Kak zah mencoba mengecek buku tulis Maryam.

“Bahkan maryam sampai meminjam bolpoin Siti” tambah Maryam

“Kenapa ? bolpoin bapak yang baru sudah habis? Cepat sekali” Tanya Kak Zah

“Belum habis, tapi bolpoin siti bentuknya sangat cantik, jadi Maryam pikir tulisan Maryam juga bisa rapi jika bolpoin yang Maryam pakai cantik, ternyata sama saja” Jawab Maryam

“Maryam, tulisan kau tidak rapi karena kau belum terbiasa menggunakan bolpoint. Bukan karena bentuk bolpoinnya. Mau secantik apapun bentuk bolpoinnya tidak akan bisa mengubah tulisan, karena yang bisa mengubah tulisan agar rapi adalah tangan kau sendiri. Bolpoin hanya perantara, Maryam.” Tutur Kak Zah

“Maryam adikku, melakukan hal dengan baik dan benar itu tidak bisa didapat dengan cepat, kau harus berlatih dan berusaha agar mendapatkan hasil yang maksimal. Begitu pula dengan menulis, tulisan kau tidak rapi karena kau baru pertama kali menggunakan bolpoin, belum terbiasa, harus berlatih setiap hari. Tidak apa – apa karena kau baru memulainya, nanti kalau sudah terbiasa, satu bulan atau dua bulan pasti tulisan kau bisa menjadi lebih baik.” Lanjut Kak Zah

“Begitu ya kak, baiklah. Maryam akan berlatih untuk menulis menggunakan bolpoin setiap hari. Terima kasih Kak Zah sudah memberitahu Maryam” jawab Maryam

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar