Gadget atau Buku?

Teknologi membuat manusia tak terlepas dari penggunaan gadget. Memang, gadget memudahkan kita dalam melakukan pekerjaan, memudahkan untuk belajar, dan mengefisiensikan waktu. Namun, kita harus ingat, gadget tak bisa menggantikan posisi buku sebagai jendela dunia. Dalam hal ini, untuk mengembangkan potensi anak, buku sangat berperan penting. Membaca buku meningkatkan konsentrasi anak lebih dari 10 menit. Sementara, membaca lewat gadget membuat anak tidak fokus, karena anak akan mencari aplikasi untuk bermain dan meninggalkan bacaannya. Media buku sebagai bahan bacaan anak akan memberikan manfaat sejak dini, meski anak belum mengerti sepenuhnya isi buku yang diberi atau dibaca. Manfaatnya yaitu, meningkatkan perkembangan otak, kemampuan kognitif, dan kemampuan berbahasa. Anak akan mengingat kosakata yang dibaca atau didengar sehingga anak akan kaya akan kosakata. Anak lebih mudah juga berbicara karena memiliki aktivitas yang merangsang otaknya untuk mengucapkan kata-kata.

Di satu sisi, gadget dengan aplikasi hebatnya juga membantu anak dalam kemampuan berbahasanya. Anak dimudahkan dengan desain audiovisual yang dapat menarik minat baca anak. Namun, apabila tidak dibatasi dan diawasi, anak tidak akan fokus. Hal ini jika dilakukan terus-menerus maka akan merusak mata anak juga jika tidak memakai pelindung mata. Dibandingkan dengan buku, gadget satu level di atas buku, tetapi buku tetaplah lebih istimewa dan memiliki nilai tersendiri dibandingkan gadget. Berdasarkan penelitian, berikut ini adalah manfaat yang diperoleh anak jika membudayakan baca buku :

  1. memberikan kekuatan bagi memori otak.
  2. meningkatkan fungsi otak untuk mengingat lebih baik.
  3. meningkatkan kemampuan berimajinasi
  4. meningkatkan kuantitas wantu brkonsentrasi
  5. menambah kosakata

Anak-anak yang menjadikan gadget sebagai sumber utama bahan bacaannya akan kesulitan berkonsentrasi dan memperoleh ilmu dan informasi karena cenderung kurang sabar dan tidak mendetail. Fokus utama tidak pada isi, melainkan desain dan aplikasi bermain atau media sosial lainnya. Tak dapat dihindari dari di zaman sekarang, anak hidup dalam gempuran teknologi dan harus menyeimbangkannya dengan buku. Hal ini bergantung pada peran orang tua juga dalam masa pertumbuhan anak agar dapat anak dapat lebih bijak mempergunakan gadget dan lebih mengutamakan buku sebagai sumber utama pengetahuannya.

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar