Genghis Khan, Raja Yang Tak Pernah Tinggal di Istana

Tahukah kalian? Genghis Khan adalah raja yang tak penah duduk diam di istana. Ia terus memimpin bala tentaranya untuk menaklukkan berbagai wilayah. Kerajaan Xia Barat ditaklukkan pada tahun 1209. Tahun 1215 ia  menaklukan Dinasti Jin di luar tembok cina. Lalu menguasai seluruh Monggolia, Laut Kaspia, Teluk Persia, Laut Arab, Georgia, Bulgaria,  Laut Hitam hingga Rusia. Sehingga Mongol menjadi kekaisaran terluas sepanjang sejarah.

Nama asli Genghis Khan adalah Temujin, anak dari Yesukhei kepala suku Ta’yichiut. Namun ayahnya terbunuh, Temujin dan ibunya melarikan diri. Selama dalam pelarian, Temujin hidup di padang-padang Mongolia sehingga tak sempat bersekolah dan hidup layak. Namun ibunya mengajari Temujin banyak hal. Sehingga ia tumbuh menjadi anak yang cerdas dan tangguh.

Pada tahun 1206 Temujin berhasil mempersatukan suku-suku di Mongolia dan Asia Tengah. Suku Naiman, Uyghurs, Merkit, Kerait dan Tatar berada di bawah kepemimpinannya. Sejak itulah Temujin diberi gelar Genghis Khan. Genghis artinya lautan, Khan artinya penguasa tertinggi.

Diperkuat oleh pasukan yang sangat hebat, menjadikan pasukan Genghis khan tidak tertandingi. Mereka sangat mahir berkuda, seolah-olah badannya menyatu dengan kuda. Sehingga dijuluki pasukan centaurus, atau manusia berkuda. Tembakan anak panah pun tiada henti datang bergelombang.

Pasukan Genghis Khan juga terkenal kejam, musuh dibasmi tak tersisa. Mereka suka membakar wilayah yang akan ditaklukkan atau strategi bumi hangus. Berhadapan dengan pasukan pemberani Genghis khan memang tiada ampun.

Penaklukan baru berhenti ketika Genghis Khan wafat. Akibat kelelahan, pada tahun 1227 Genghis Khan meninggal dunia. Jenazahnya dibawa pulang beserta seluruh pasukan kembali ke Mongolia. Makam Genghis Khan sengaja dibuat tidak bertanda. Dan aliran sungai dialihkan di atasnya agar makamnya tak pernah ditemukan.

Setelah menaklukkan banyak wilayah, Genghis Khan membuat undang-undang untuk mempertahankan perdamaian. Undang-undang ini disebut Kode Yasa. Salah satu isinya adalah persamaan hak setiap warga dan kebebasan beragama.

Genghis Khan juga mengusahakan perbaikan sistem perdagangan, perpajakan dan pembangunan jalan-jalan. Pada masa kekuasannya, mulai dibuka jalur sutera yakni jalur perdagangan dunia.

Sayangnya wilayah kekuasaan Genghis Khan terlalu luas, sehingga sulit mengawasi kode Yasa ini diterapkan. Banyak terjadi penyimpangan dari pejabat setempat dan rakyat menderita karena pajak yang terlalu tinggi.

Sebelum wafat, Genghis Khan sudah mempersiapkan pengganti. Ia membagi wilayah kekuasaan secara adil. Jochi, putra tertuanya mendapat wilayah Rusia dan Ruthenia. Chagadai, putra keduanya mendapat Asia Tengah dan Iran Utara. Putra ketiganya, Ogadai mendapat Asia Timur. Sedangkan putra bungsunya mendapat Mongolia.

Fakta Unik
Genghis Khan tidak hanya mewariskan wilayah kekuasaan. Tapi ia juga membagikan bala tentara sebagai warisan. Putra bungsunya mendapat 100 ribu prajurit, tiga putranya yang lain mendapat masing-masing 4 ribu prajurit. Ibu dan saudara-saudaranya mendapat 3 ribu prajurit. Sehingga 129 ribu prajurit Genghis Khan semuanya dibagi-bagikan ketika dia wafat.

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar