Ilmuwan-Ilmuwan Muslim di Bidang Matematika

Tahukah kalian? Orang-orang muslim jaman dulu tidak hanya pintar di bidang agama. Tapi banyak juga yang jadi ilmuwan di bidang ilmu lain, di antaranya ilmuwan matematika. Siapa saja mereka? Yuk, simak:

1.Abu Ja’far Muhammad bin Musa al khawarizmi yang dikenal juga sebagai Alghorismus dalam bahasa latin. Ia mempelajari matematika dari matematikawan india. Ia meneliti sistem perhitungan hindu (india) yang menggambarkan nilai tempat dalam bilangan. Ia memperkenalkan penggunaan bilangan nol sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh. Notasi 0 tercantum pada salah satu karyanya Al-Jabr wa At-Tafriq bi Hisab al Hind ( Book of Additional and Subtraction The Method of Calculation).

2. Abu Bakar bin Muhammad bin Husein Al-Karaji adalah ahli Aljabar yang juga ahli hidrologi dari Persia. Ia menjadi perintis di bidang mesin air,  ia memperkenalkan metode pengelolaan air yang canggih yang membuat pasokan air di kota-kota modern Islam tetap melimpah.  Di bidang matematika Al Karaji Al-Karaji menginvestigasikan koefisien binomium segitiga Pascal. Dia juga yang pertama menggunakan metode pembuktian dengan induksi matematika untuk membuktikan hasilnya, ia berhasil membuktikan kebenaran rumus jumlah integral kubus, yang sangat penting hasilnya dalam integral kalkulus. Tiga karya utamanya adalah Al-Badi’ fi’l-hisab (perhitungan yang indah), Al-Fakhri fi’l-jabr wa’l-muqabala (aljabar yang agung), dan Al-Kafi fi’l- hisab (perhitungan yang memadai).

3.Ghiyas Al-Din Abu Al- Fath Omar bin Ibrahim Khayyam Al-Nishaburi atau dikenal dengan nama Omar Khayyam berasal dari Iran, lahir dari keluarga pembuat tenda. Ia adalah seorang penyair ahli puisi. Namun juga berjasa mengenalkan angka hindu Arab seperti yang kita kenal sekarang. Ya, selain penyair Omar Khayyam adalah ahli matematika dan astronomi. Ia  memperhitungkan bagaimana mengoreksi kalender Persia. Pada 15 Maret 1079Sultan Jalaluddin Maliksyah Saljuqi (1072-1092) memberlakukan kalender yang telah diperbaiki Omar. Dia pun terkenal karena menemukan metode memecahkan persamaan kubik dengan memotong sebuah parabola dengan sebuah lingkaran.

4.Jamshid al-Kashi merupakan salah seorang matematikus masyhur di dunia Islam. Ia adalah seorang saintis yang mengembangkan matematika dan astronomi pada zaman kejayaan Dinasti Timurid, di Samarkand abad ke-14 M.  Ia berjasa mengembangkan ilmu matematika dan astronomi dengan sederet penemuannya. Bahkan dia juga sering disebut sebagai Ptolemy Kedua oleh para ahli sejarah yang hidup pada zaman itu. Karya besarnya antara lain adalah Buku tabel astronomi Khaqani Zij yang berisi fungsi sinus, tabel gerakan longitudinal matahari, bulan, juga planet-planet. Al-Kashi juga membuat tabel garis bujur dan garis lintang yang paralaks dengan garis lintang, tabel gerhana, juga tabel saat bulan dapat dilihat.  Ia juga membuat Hukum Cosinus, yang dikenal sebagai Theoreme d’Al-Kashi (Teorema Al-Kashi). Dalam bukunya yang berjudul Risalah Kord dan Sinus,  dia menghitung nilai sin 1° dengan sangat akurat. Ia juga menciptakan pecahan desimal yang memudahkan untuk menghitung aritmatika yang dia bahas dalam karyanya yang berjudul Kunci Aritmatika yang diterbitkan pada awal abad ke-15 di Samarkand.

5.Sharaf al-Dīn al-Muẓaffar ibn Muḥammad ibn al-Muẓaffar al-Ṭūsī adalah matematikawan dan astronom Islam dari Persia. Al Tusi mengajar berbagai topik matematika, astronomi dan yang terkait, seperti bilangan, tabel astronomi, dan astrologi. Ia juga menulis beberapa makalah tentang aljabar. Dia memberikan metode yang kemudian dinamakan sebagai metode Ruffini-Horner untuk menghampiri akar persamaan kubik. Dalam Al-Mu’adalat (Tentang Persamaan), al-Tusi menemukan solusi aljabar dan numerik dari persamaan kubik dan yang pertama kali menemukan turunan polinomial kubik, hasil yang penting dalam kalkulus diferensial

Bagikan artikel ini:

Satu pemikiran pada “Ilmuwan-Ilmuwan Muslim di Bidang Matematika”

Tinggalkan komentar