Keluargaku

Di sebuah kota kecil hiduplah keluarga sederhana yang saling menyayangi. Cito itu namanya. Cito sering membantu sang ibu, mulai dari menyapu halaman rumah dan membersihkan tempat tidurnya sendiri.

Suatu hari Cito tidak sengaja pecahin lemari kaca kecil yang ada di ruang keluarga. Lemari kecil itu tempat ibu menyimpan barang-barang.

Cito segera berlari bersembunyi agar tidak ketahuan oleh sang ibu. la takut ibunya akan marah, padahal dirinya tahu sang ibu tidak pernah marah jika tidak melakukan kesalahan.

“Cito, kenapa Cito bersembunyi nak?” Tanya sang ibu saat melihat Cito dibalik sofa kecil.

Cito tetap ditempatnya, la benar-benar takut sang ibu akan marah.

“Cito mecahin lemari kaca ību” cicitnya masih bersembunyi dibalik sofa.

“Ibu khawatir pecahan kaca itu mengenai Cito, ibu tidak marah kalau Cito berani meminta maaf” kata ibu.

Akhirnya Cito mendekat kearah sang ibu, “ibu, maafin Cito ya. Tadi Cito kejar Sima” Sima merupakan anak kucing.

Cito menunduk, menunjukkan rasa bersalahnya kepada sang ibu.

“Tidak apa-apa, lain kali Cito hati-hati ya saat bermain sama Sima”

“Baik ibu, Cito benar-benar minta maaf” sesalnya.

Keesokan harinya, Cito melihat sang ibu kehujanan saat pulang dari pasar. la sangat kasihan melihat Ibunya kedinginan.

Cito mempunyai ide untuk membelikan ibunya sebuah jas hujan. Tapi saat dipikir-pikir lagi, Cito tidak mempunyai uang untuk membeli jas hujan. Cito kebingungan.

Malamnya Cito melihat sang ayah selalu menyisihkan uang di dalam celengan yang berbentuk bambu, sang ayah selalu rajin memasukkan uang setiap pulang kerja.

“Cito ingat, Cito juga pernah dikasih celengan sama ayah” ujarnya dan berlari menuju ke kamarnya.

Cito mengeluarkan celengan dengan bentuk hewan gajah itu.

“Cito akan masukin uang juga seperti ayah pulang dari sekolah, agar bisa belikan ibu jas hujan” ucapnya lagi.

Cito sangat ingin membelikan ibunya jas hujan dengan usahanya sendiri.

Setiap hari setelah pulang sekolah Cito selalu menyisihkan uang sakunya ke dalam celengan.

***

Di sekolah ibu guru memberitahu bahwa tidak lama lagi hari ibu akan tiba, tepat saat itu anak-anak diminta memberikan hadiah ucapan untuk merayakan hari ibu.

Cito ingat uang di celengannya sudah pasti banyak, ia tidak sabar memecahkan celengannya dan membelikan ibunya jas hujan saat hari ibu nanti.

Cito segera berlari saat pulang sekolah, besok merupakan hari ibu. Semoga uang di celengannya cukup untuk membeli hadiah.

“Wuahh, banyak sekali pasti cukup untuk membeli jas hujan” ujarnya bangga.

Cito memasukkan uangnya kedalam kantong dan berlari mencari sang ayah.

“Cito, ibu bilang apa. Di dalam rumah tidak boleh lari-lari” nasihat ibu.

Cito tersenyum, “maafin Cito ibu, Cito lupa”

Saat melihat sang ibu sudah pergi ke pasar, Cito segera mengungkapkan keinginannya kepada sang ayah.

“Ayah Cito mau beli jas hujan untuk ibu buat hari ibu besok” ujarnya

“Cito punya uang?” Tanya sang ayah.

Cito menganggukkan kepalanya dengan bangga.

“Iya ayah, Cito masukin uang di celengan seperti ayah” ungkapnya, “ini uangnya” Cito menyerahkan kantong hitam berisi uang.

Sang ayah mengusap lembut rambut Cito, “hebatnya anak ayah. Let’s go kita beli jas hujan untuk ibu”

Cito pun akhirnya pergi membeli jas hujan untuk hadiah besok.

Waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba, Cito mengendap-endap mencari keberadaan sang ibu.

“Ibu” teriak Cito saat melihat sang ibu menjemur pakaiannya di belakang rumah.

“Cito ada hadiah untuk ibu” ujarnya dengan bangga.

Cito memberikan kotak besar yang telah dibungkus rapi bersama sang ayah.

“Selamat hari ibu, ibu. Cito sayang ibu” ungkapnya.

“Waahh ini hadiah untuk Ibu?” Tanya ibu perasaan senangnya.

Cito mengangguk, “Cito beli dengan uang celengan Cito loh ibu”

“Terima kasih banyak, anak ibu hebat sekali” pujinya.

Cito bangga dengan dirinya sendiri, la bisa membelikan sang ibu hadiah dengan uang celengannya sendiri.

 

Sumber gambar : pinterest

Bagikan artikel ini:

2 pemikiran pada “Keluargaku”

  1. Cerpennya menarik, tapi kenapa masih banyak kesalahan, terutama dalam penggunaan yanda baca. Apakah tulisan ini tidak melalui pengeditan admin?

    Balas

Tinggalkan komentar