Keseruan Acara Gerakan Literasi Nasional 2023

Saya berangkat ke acara GLN 2023 naik KA Gajayana Luxury jurusan Malang-Gambir. See? Dari mulai berangkat aja udah menyenangkan. Nggak ada ceritanya bosan di kereta api walaupun duduk berjam-jam. Terganggu sama suara pengumuman tiap stasiun? Oh, nggak kedengeran dong. Jadi saya bisa tidur dengan nyenyak. Makanan, minuman, snack, melimpah. Gabut? Tinggal liat film. Sesekali naik kereta api mahal mumpung ongkos ditanggung panitia GLN 2023.

Saya dan teman-teman yang naik kereta api tiba di hotel lebih awal. Tempat acara berlangsung di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta. Hotelnya bintang lima. Udah kebayang asyiknya, kan, 4 hari di sana.

Semakin siang para peserta banyak yang berdatangan. Mereka membawa aneka macam makanan khas daerah. Mulai dari lunpia semarang, lapis talas, kerupuk ikan, keripik, banyak. Rasanya perut oenyang duluan sebelum jam makan siang.

Saat jam makan siang tiba, para peserta semakin akrab. Hal yang saya suka kalau acara GLN adalah mengobrol santai di meja makan. Mengomentari makanan, fasilitas, ghibah (bukan bongkar aib ya, ghibah dunia kepenulisan), cerita revisi, dan masih banyak lagi. Kalau saya mostly mengomentari makanan. Skill saya selain menulis adalah mengunyah.

Begitu masuk ruangan untuk registrasi, seluruh peserta semakin heboh. Heboh foto-foto, ngemil (iya ngemil lagi), berpelukan, tegur sapa, dan tuker-tukeran teman sekamar. Seru sekali bisa bertemu langsung sama teman-teman lama dan teman-teman medsos. Kami langsung mengobrol seolah-olah teman lama. Apalagi saya sekamar sama mbak Ina Inong. Wah, kami bercanda melulu di kamar.

Salah satu ujian saya pada hari pertama adalah mendapatkan jatah kaos XXL. Kebayang nggak, saya yang mini size begini dapat kaos segombrong itu. Akhirnya saya heboh nyari kaos yang bisa ditukar. Untung saya bisa mendapatkannya dari Mbak Utami.

Hari pertama dan kedua diisi oleh materi dari narasumber. Selama mendapat paparan materi, kami menikmatinya. Materinya bagus dan membantu memberikan pencerahan. Langsung deh terbayang kekurangan naskah sendiri. Meskipun padat materi namun acara berlangsung begitu santai. Apalagi cemilan saat coffee break cukup enak.

Pada hari ketiga, para peserta harus mempresentasikan naskah di depan mentor. Kami dibagi menjadi dua kelompok yaitu A dan B. Saya masuk kelompok B dengan mentor Bu Riama Maslan dan Pak Benny Rhamdany. Nanti saat presentasi, para mentor akan mengomentari naskah kita.

Banyak yang deg-degan dan galau. Saya nggak. Saya udah pasrah dan kedinginan. Alhasil selama hari presentasi, hobi saya adalah pergi ke toilet sambil bercermin. Eh iya, lho. Ada beberapa cermin estetik menuju toilet. Saya nggak bisa menahan diri untuk nggak mengamati diri sendiri di sana. Narsis? Pasti. Biarin aja.

Saya kebagian giliran presentasi nomor tiga dari bawah alias saat acara udah mau beres. Begitu semua peserta selesai presentasi, kami kembali berkumpul di ruang besar. Kelompok A dan B kembali bergabung. Acara penutupan tiba. Perasaan kami saat itu langsung nyesek. Untung terobati sama foto-foto dan tukeran buku.

Saya kembali ke kamar dengan hati agak galau. Rasanya baru kemarin nyeret koper, tahu-tahu sudah pulang. Andai nggak ngantuk, saya mau begadang sama teman-teman. Apa daya saya tipe manusia yang tidur jam 9an.

Salah satu momen terseru pada GLN 2023 adalah foto-foto. Momen tak terlupakan!

Sebagai peserta GLN sejak 2019, saya sinpulkan bahwa GLN 2023 tuh paling seru. Banyak penulis baru yang ide ceritanya seru. Hotelnya bintang lima pula. Tempatnya bagus, makanan enak, dan banyak spot foto cantik. Saya berfoto membabi buta. Aduh, seru sekali, sumpah!

Kira-kira begitulah cerita yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat ?.

Bagikan artikel ini:

2 pemikiran pada “Keseruan Acara Gerakan Literasi Nasional 2023”

Tinggalkan komentar