Manakah Bentuk Rumahku?

Ini adalah sebuah cerita tentang sebuah garis lengkung yang berwarna biru. Ia terlihat sedang melompat-lompat ke sana kemari. Ia tampak sedih. Ternyata ia sedang mencari rumahnya. Ia melihat ke sekelilingnya di tanah lapang itu namun ia tidak melihat rumahnya di sana. Garis lengkung pun kemudian melanjutkan perjalanannya.
Garis lengkung tiba di sebuah taman. Ia melihat sebuah bentuk di sana. “Ah, itukah rumahku?” Pikir Garis Lengkung. Garis lengkung tampak gembira dan segera menghampiri bentuk tersebut. Ia bercerita pada bentuk tersebut bahwa ia sedang mencari rumahnya dan ia melihat bahwa ada garis yang hilang pada bentuk tersebut. “Bentuk ini belum lengkap, mungkin saja ini rumahku.” pikir Garis lengkung. Untuk itu ia meminta ijin untuk mencoba memasangkan tubuhnya. Tetapi apa yang terjadi? Ternyata bentuk ini bukanlah rumahnya, bentuknya tidak sesuai tubuhnya. Ia memperhatikan bentuk tersebut. “Satu, dua, tiga…ada tiga sudut di sana. Badanku yang melengkung tidak cocok.” Pikir Garis Lengkung.
Garis lengkung bertanya, “Disebut apakah bentukmu?”
Bentuk tersebut menjawab “Aku bentuk segitiga.”
Oooh, bentuk segitiga bukanlah rumahnya. Mengetahui hal itu Garis lengkung pun kemudian melanjutkan perjalanannya.
Setelah berjalan cukup lama Garis lengkung tiba di taman bermain. Ia melihat ada tiga buah bentuk di sana dan masih memiliki garis yang hilang. “Mungkinkah salah satunya adalah rumahku?” Pikir garis lengkung. Dengan gembira ia pun segera menghampiri mereka yang sedang bermain. Garis lengkung bercerita pada mereka bahwa ia sedang mencari rumahnya. Ia pun meminta ijin untuk mencoba memasangkan tubuhnya pada bentuk-bentuk yang ada. Apakah ada yang sesuai dengannya?
Setelah mendapat ijin ia pun mencoba memasangkan tubuhnya dengan bentuk yang pertama. Hup! Garis lengkung melompat. Ia mencoba memasangkan tubuhnya pada bentuk tersebut. Maju, mundur, bahkan sampai membolak-balikkan badannya namun tetap tidak sesuai. Garis lengkung pun melompat turun dan memperhatikan bentuk tersebut.
“Satu, dua, tiga, empat, lima. Ada lima sudut pada bentuk ini. Dan tidak ada garisnya yang melengkung seperti aku.” Pikir Garis Lengkung. Ia pun bertanya…
“Disebut apakah bentukmu?”
“Aku disebut bentuk bintang.” jawab bentuk tersebut.
Ya, bentuk bintang bukanlah rumahnya. Namun Garis lengkung tidak berputus asa ia pun segera menghampiri bentuk yang kedua.
Garis Lengkung memperhatikan bentuk berwarna ungu di depannya ini. Ia melihat ada sudut-sudut juga pada bentuk tersebut. Ia pun menghitung sudutnya, satu, dua, tiga, empat. Garisnya pun tidak ada yang melengkung seperti dirinya. “Jangan-jangan ini juga bukan rumahku.” pikir Garis lengkung.
Namun ia tetap ingin mencoba memasangkan dirinya pada bentuk kedua ini. Benar saja, bagaimana pun ia mencoba bentuk ini tidak sesuai dengannya. Ia pun bertanya…
“Disebut apakah bentukmu?”
“Aku disebut persegi empat.” jawabnya.
Garis lengkung tetap tidak berputus asa. Masih ada satu bentuk lagi di taman ini. Garis lengkung yakin bentuk yang terakhir ini pastilah rumahnya. Maka ia pun segera memasangkan dirinya pada bentuk tersebut. Oo, ternyata bentuk yang terakhir pun bukanlah rumahnya. Garis lengkung merasa sedih. Ia memperhatikan bentuk terakhir itu. Ya, sudah jelas bentuk tersebut bukanlah rumahnya. Ia memiliki sudut seperti bentuk yang lainnya di sana. Ia menghitung ada empat sudut juga seperti persegi empat namun ukuran garisnya ada yang berbeda, ke samping panjang ke atas lebih pendek. Ia pun bertanya…
“Disebut apakah bentukmu?”
“Aku disebut persegi panjang.” jawab bentuk itu.
Garis lengkung akhirnya mulai benar-benar merasa sedih.
Weerrr, weeerr…
Eh, suara apa itu? Terlihat ada sebuah bentuk yang datang menggelinding dengan cepat masuk ke tempat bermain. Bentuk tersebut terlihat asyik sekali bermain dengan menggelinding, kadang cepat kadang lambat. “Bentuk apakah itu? Ia tidak memiliki sudut dan warnanya biru seperti aku. Mungkinkah bentuk itu adalah rumahku?” pikir Garis lengkung. Ia pun segera menghampiri bentuk yang baru saja datang itu.
Garis lengkung menyapa bentuk berwarna biru itu lalu menceritakan bahwa ia sedang mencari rumahnya dan bermaksud untuk mencoba mengisi garis hilang pada bentuk tersebut. Bentuk tersebut mempersilahkan dengan ramah.
Sebelum melompat, Garis lengkung berdoa dalam hati semoga bentuk yang terakhir ini benar-benar rumahnya. Ia yakinkan dirinya dan hup! Ia pun melompat dan memposisikan tubuhnya pada garis hilang di bentuk tersebut. Wah, ternyata tepat!
Garis lengkung dan semua bentuk di sana pun ikut senang karena Garis lengkung akhirnya menemukan rumahnya. Garis lengkung berkata…
“Akhirnya aku menemukan rumahku. Disebut apakah bentukmu?” Tanya Garis lengkung.
“Aku disebut lingkaran.” Jawab Lingkaran.
“Akhirnya aku tahu. Lingkaran adalah rumahku!” Sahut Garis lengkung gembira.
Lingkaran yang sekarang sudah lengkap, bintang, persegi empat dan persegi panjang pun bermain bersama.

(Tersedia juga dalam versi animated stories di akun youtube penulis)

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar