Membangun Karakter Anak melalui Magic Words

Seorang anak adalah pendengar yang buruk, tetapi peniru yang andal. Pada masa golden age, anak mudah sekali menangkap informasi dan pengetahuan lewat isi pembicaraan orang lain. Kemampuan berbahasanya mulai berkembang dengan baik melalui kata-kata yang didengar baik dari orang tua maupun lingkungan. Masa-masa ini sangat penting mengingat perkembangan dan pertumbuhan anak yang tidak akan terulang di kemudian hari. Seorang anak yang bertutur sopan santun, pasti lingkungannya lah menjadi faktor pendukung utama. Sebaliknya, jika tutur katanya kurang baik tentu lingkungannya juga buruk. Apa yang didengar anak itulah yang akan diucapkannya. Sebagai orang tua, tentu kita menginginkan anak kita berkata-kata baik dan sopan. Bagaimana agar anak tahu bertutur dengan sopan dan santun? Tentu dimulai dari hal yang paling kecil yaitu menerapkan magic words atau kata-kata ajaib sedini mungkin di rumah. Apa saja magic words itu? Berikut penjelasannya :

  1. Sorry (maaf)

Jika anak melakukan kesalahan, ajarkanlah untuk mengatakan maaf, sekalipun bukan anak Anda yang memulai pertengkaran. Sebaiknya, Anda sebagai orang tua terlebih dahulu mengatakan maaf kepada anak agar mereka juga mengikutinya. Hal ini membangun karakter yang rendah hati dan mau mengakui kesalahannya. Semakin sering anak mengatakan maaf, di kemudian hari dia tak akan merasa berat untuk melakukannya. Bahkan, itu sudah menjadi kebiasaan yang baik. Kebiasaan yang baik akan melahirkan karakter yang baik pula.

  1. Help (tolong)

Mengatakan ‘tolong’ saat membutuhkan bantuan membangun karakter emosional yang baik. Anak akan merasakan bahwa ia tidak hidup sendiri dan akan saling membutuhkan pertolongan satu sama lain. Kata ‘tolong’ sangat mudah untuk diucapkan oleh anak sehingga melatihnya setiap hari akan membangun karakter pemimpin yang tidak otoriter.

  1. Thank you (terima kasih)

Terima kasih tak harus diucapkan saat anak mendapatkan suatu hadiah. Ajarkan agar apapun yang ia terima dari orang lain, diakhiri dengan kata terima kasih. Baik saat sedang berbelanja dan menerima kembalian, menerima soal ujian dari guru, dibukakan pintu, dan mendapatkan pertolongan dari orang lain. Semua itu diajarkan agar anak tahu pentingnya mengucapkan terima kasih di kemudian hari sehingga sikap menghargai orang lain akan tumbuh dalam hatinya.

  1. Excuse me (permisi)

Mengatakan permisi tak harus ketika anak lewat di depan orang tua. Baik sebaya ataupun orang muda, anak harus mengatakan permisi. Sebaiknya anak sedikit menundukkan kepala dan mengarahkan tangannya ke bawah sebagai bentuk budaya Indonesia yang harus dipertahankan. Selain itu, sebelum berbicara, hendaknya mengatakan ‘permisi’ untuk menghindari rasa tersinggung orang lain.

Nilai-nilai magic word akan menambah kualitas anak di kemudian hari. Ia akan dikenal baik dan sopan sehingga akan dipertimbangkan baik pula oleh orang-orang. Ketika berinteraksi dengan orang-orang, maka ia akan dapat menjadi center of attention. Melihat efek penerapan magic word ini sangat panjang, setiap orang tua dapat mencobanya mulai dari sekarang.

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar