Mengejar Idola Cilik Bagian 5

Bab 5 Bikin Video Tidak Mudah

Hari ini adalah hari Senin, sehari setelah Alesha dan Naya pergi ke konser Raina. Mereka sudah janjian untuk mulai membuat video setelah pulang sekolah, mereka akan menyanyikan lagu terbaru Raina yang berjudul ‘Satu Senyuman, Satu Kebaikan’.

Jam pulang sekolah masih lama, Alesha dan Naya baru saja datang ke sekolah. Saat ini pukul tujuh tepat, sebentar lagi guru wali kelas mereka, Pak Yudi akan masuk kelas. Para murid bersiap-siap untuk belajar. Ada yang menyiapkan peralatan, ada yang ke toilet, bahkan ada yang sampai senam dulu. Aduh, ada-ada saja ya?

“Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.” Ucap Pak Yudi yang tiba tiba saja masuk ke kelas, anak anak kaget.

“Waalaukumsalam warahmatullahi wabarakatuh.” Balas murid-murid, dengan buru buru.

Pelajaran pertama dimulai, Pak Yudi menerangkan tentang daur hidup hewan. Tapi, pikiran Alesha dan Naya tak fokus pada pelajaran. Mereka malah memikirkan koreografi tarian untuk lomba menyanyi itu.

“Jadi, habis lirik, ‘berikan senyum mu pada semua orang, maka kau tlah berbuat satu kebaikan!’ kita sama-sama lompat gimana?” Kata Alesha, Naya mengerutkan dahinya.

“Hah, lompat? Kayaknya aneh deh, mendingan kayak mutar gituu. Kalau lompat harus bener-bener bareng. Susah, deh.” Kata Naya yang terbiasa membuat koreografi di les tarinya. Alesha hanya merengut.

“Baiklah, baiklah. Terserah, deh. Tapi, yang bagian terakhir harus lompat yaa” Kata Alesha, Naya mengangguk setuju.

“Alesha, Naya! Jangan mengobrol, ini waktunya belajar!” Seru Pak Yudi, Alesha dan Naya menunduk.

“Ya Pak, Maaf Pak.” Sahut mereka berbarengan.

**

Saat istirahat, Alesha dan Naya buru-buru keluar untuk ke kantin. Kantin yang cukup luas itu, sudah hampir penuh. Mereka segera mencari tempat duduk sebelum kehabisan, untungnya masih ada dua kursi yang tersisa.

“Fyuh, untung kita dapat tempat duduk. Kalau tidak, terpaksa kita makan di dekat lapangan yang banyak anak laki-laki main bola.” Kata Alesha, “Bisa kena bola maut nyasar!”

“Kamu mau pesan apa?” Tanya Naya, ia berdiri hendak pergi untuk membeli makanan.

“Hmm, aku lagi pengen gado-gado dan es jeruk deh.” Kata Alesha, Naya mengangguk dan pergi ke tempat jual gado-gado.

“Jadi, kapan kita mau bikin videonya? Nanti?” Tanya Naya, ia baru saja kembali dari membeli gado-gado.

“Iya, nanti sore. Tapi, jangan sehabis pulang sekolah. Papaku menyuruhku untuk belajar dulu, baru main. Oke?” Kata Alesha, Naya mengangguk dengan mulut penuh gado-gado.

Mereka pun memakan gado-gadonya, dan segera kembali ke kelas, untuk pelajaran kedua. Hari ini, hanya ada dua pelajaran karena para guru akan rapat di kantor dinas yang cukup jauh dari sekolah.

**

“Assalamualaikum, hari ini kita belajar tentang cara membuat kesimpulan ya.” Kata Bu Anis, guru Bahasa Indonesia mereka.

“Waalaikumsalam, iya Bu.” Balas para murid, dan kelas menjadi sangat hening. Pelajaran pun dimulai, dan Naya merasa bosan. Ia memang tidak suka Bahasa Indonesia, sedangkan Alesha sangat suka. Makanya ia bikin blog.

Bel berbunyi, dan semua segera menyiapkan tas mereka untuk pulang. Naya sangat bersemangat, sedangkan Alesha lesu karena ia masih ingin belajar Bahasa Indonesia. Semua murid keluar satu persatu, Alesha dan Naya pulang terakhir.

Ternyata Naya telah dijemput, dan Naya akan pergi les menari di sanggar terlebih dahulu.

“Yah, aku jadi sendirian deh.” Kata Alesha tersenyum simpul, ia menunggu mamanya yangagak lama.

“Hai, Mama telat ya jemputnya?” Tanya mamanya dari mobil, Alesha merengut dan masuk mobil.

**

Sesampainya di rumah, Alesha mengganti bajunya dengan kaus putih dan rok biru toska, dan segera mengerjakan PR. Tak lama, Alesha telah menyelesaikan PR Bahasa Indonesia. Maklum, ia memang si pintar bahasa, hehe. Alesha pun bersiap siap untuk mandi, ia membawa handuk kuningnya.

A whole new woorld!” Nyanyi Alesha di kamar mandi, mamanya yang ada di ruang tamu hanya geleng geleng kepala mendengar nyanyian putri semata wayangnya.

Alesha keluar dengan handuk kuningnya, rambutnya yang pendek dan berombak nampak basah. Air menetes kemana mana, ia segera masuk ke kamar. Alesha berganti baju memakai kaus biru gelap dan rok merah muda.

“Ah, segarnya!” Serunya sambil memandang wajahnya di cermin, ia menyisir rambutnya dengan hati hati.

“Alesha, Alesha!” Panggil Naya, tampak sosoknya memakai kaus kuning dan celana jins. Alesha yang melihatnya buru-buru memakai parfum dan keluar kamar.

“Mama, Alesha pergi main dulu ya. Dadah!” Seru Alesha, setelah Salim ia langsung pergi keluar dan menyapa Naya.

Bersambung ke Bab 6

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar