Halo sahabat penulis bacaan anak!
Kamu pasti tahu betapa serunya menulis/mengarang cerita anak, tapi tahukah kamu bahwa bacaan anak bukan cuma untuk bocil yang masih ngedot atau anak-anak berseragam sekolah warna merah putih. Dalam perjenjangan buku yang dirumuskan oleh Kemendikbud, ada jenjang yang disebut pembaca mahir atau jenjang E. Itulah pembaca yang rata-rata sudah duduk di jenjang pendidikan SMA. Untuk mereka, novel young adult (YA) adalah sebuah pilihan yang seru. Sst …, kebetulan saya lagi nulis novel seperti itu. Doakan agar novel itu bisa rilis akhir tahun 2023 ya.
Artikel ini akan memberikan panduan lengkap untuk membuat novel YA yang menarik dan mungkin bisa menjadi karya terbaikmu. Kita akan membahas genre novel yang cocok, konflik yang memukau, karakter yang mungkin kamu inginkan, dan langkah-langkah dari awal hingga novelmu benar-benar terbit. Jadi, siapkan pena dan kertas, dan mari mulai menulis!
Memilih Genre yang Tepat
Genre adalah fondasi dari sebuah novel yang menarik. Pemilihan genre novel yang cocok akan memudahkanmu untuk mengekspresikan ide dan ceritamu dengan baik. Untuk siswa SMA, beberapa genre yang sering digemari adalah:
1. Contemporary (Kontemporer)
Genre novel ini mengambil latar kehidupan sehari-hari remaja. Cerita-cerita ini biasanya berfokus pada pengalaman pribadi, pertemanan, cinta, dan tantangan yang sering dihadapi oleh siswa SMA. Ini bisa menjadi pilihan yang bagus jika kamu ingin menulis sesuatu yang mudah dikenali oleh pembaca sebaya.
2. Dystopian (Distopia)
Cerita distopia membawa pembaca ke dunia yang serba mungkin dan tak terduga. Ini adalah genre yang tepat jika kamu ingin menciptakan dunia alternatif yang menantang imajinasi, di mana pemuda berperan sebagai pahlawan yang mengubah takdir. Pilihan ini cocok jika kamu ingin menulis cerita yang memberikan pesan moral atau kritis tentang dunia nyata. Nah … novel yang lagi saya garap adalah jenis ini. Sekarang sih lagi proses desain.
3. Fantasy (Fantasi)
Menggabungkan unsur-unsur fantastis dalam cerita adalah hal yang menarik. Dunia yang penuh dengan makhluk ajaib, sihir, dan petualangan epik pasti akan menarik perhatian pembaca muda. Kamu bisa menjelajahi tema-tema seperti pertumbuhan, pengorbanan, dan perjuangan dalam dunia fantasi yang kamu ciptakan sendiri.
4. Romance (Romansa)
Cinta selalu menjadi tema yang tak pernah lapuk oleh waktu. Menciptakan cerita cinta remaja yang penuh emosi dan konflik bisa menjadi pilihan yang bagus. Ketegangan, drama, dan kebahagiaan dari kisah cinta muda bisa menjadi daya tarik yang kuat bagi pembaca siswa SMA.
5. Mystery/Thriller (Misteri/Triller)
Menulis novel misteri atau triller bisa menjadi cara yang hebat untuk menarik pembaca. Dengan banyak misteri, intrik, dan kejutan di setiap halaman, kamu akan membuat pembaca tetap terpaku pada ceritamu.
Memilih Konflik yang Tepat
Setelah memutuskan genre yang ingin kamu jelajahi, saatnya untuk menciptakan konflik cerita novel yang akan membuat ceritamu hidup. Beberapa konflik yang sesuai dengan YA adalah:
1. Identitas dan Pertumbuhan
Protagonis dalam novel YA sering mencari tahu siapa mereka sebenarnya dan bagaimana mereka tumbuh sebagai individu. Mereka mungkin menghadapi konflik tentang nilai-nilai keluarga, budaya, atau agama mereka.
2. Persahabatan dan Cinta
Cerita tentang hubungan persahabatan yang kuat atau kisah cinta yang menggetarkan hati selalu menjadi pilihan yang populer. Konflik dalam hubungan ini bisa bermacam-macam, seperti persaingan dengan teman, kesalahpahaman, atau perbedaan pandangan.
3. Pertarungan Melawan Hal yang Tidak Adil
Sering kali, cerita YA melibatkan pemuda yang berjuang melawan sistem atau situasi yang tidak adil. Ini bisa termasuk perjuangan melawan peraturan sekolah yang ketat, diskriminasi rasial, atau masalah sosial lainnya.
4. Petualangan dan Misteri
Cerita petualangan yang penuh misteri selalu menarik. Pemuda yang terlibat dalam petualangan seru dan mencoba memecahkan teka-teki yang tak terduga akan membuat pembaca tetap terpaku.
5. Keluarga dan Konflik Generasi
Dinamika dalam keluarga, seperti konflik antara generasi atau rahasia keluarga yang terungkap, bisa menjadi sumber konflik menarik dalam cerita YA. Nah, di dalam novel remaja yang sedang saya buat, saya masukkan konflik si remaja putri terhadap ayahnya (orangtua tunggal).
Membuat Karakter yang Menarik
Karakter adalah jantung dari setiap cerita. Untuk membuat novel YA yang kuat, kamu perlu menciptakan karakter-karakter yang dapat diidentifikasi oleh pembaca muda. Beberapa poin yang perlu kamu pertimbangkan:
1. Protagonis Kuat
Protagonis harus menjadi tokoh yang menarik. Mereka bisa menjadi siswa SMA yang penuh impian dan motivasi untuk mencapainya. Pastikan mereka memiliki kelemahan dan kekuatan yang membuat mereka bisa terhubung dengan pembaca. Saya senang menggunakan tokoh remaja putri sebagai tokoh utama biarpun saya laki-laki tulen, hehehe …..
2. Antagonis yang Kompleks
Seorang antagonis yang baik adalah penghalang yang pantang menyerah. Mereka mungkin memiliki alasan atau motivasi tertentu yang membuat pembaca bisa merasa empati. Ini akan membuat konflik dalam ceritamu lebih kompleks dan menarik.
3. Sahabat yang Setia
Sahabat atau sahabat karib protagonis bisa memberikan dukungan, humor, dan kedalaman dalam cerita. Hubungan yang kuat antara sahabat bisa menjadi salah satu aspek yang menghangatkan hati pembaca.
4. Karakter Pendukung yang Beragam
Tidak hanya karakter utama yang penting. Karakter pendukung yang beragam dan memiliki latar belakang yang berbeda bisa menambahkan warna pada ceritamu. Mereka bisa menjadi teman, keluarga, atau tokoh-tokoh lain yang berperan penting dalam perkembangan protagonis.
Langkah-Langkah Membuat Novel YA dari Awal Hingga Terbit
Setelah menentukan genre, konflik, dan karakter, saatnya untuk mulai menulis novel YA-mu. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Ide dan Perencanaan
Mulai dengan ide yang kuat dan jelas. Tulis garis besar cerita, karakter utama, dan konflik utama. Jangan lupa untuk membuat peta dunia ceritamu jika menggunakan genre fantasi atau distopia. Saya memadukan perencanaan cerita menggunakan dua teknik sekaligus, yaitu teknik “snowflake” dan teknik “save the cat”. Sudah tahu tentang dua teknik itu? Atau mau saya ajari? Tulis di kolom komentar ya.
2. Penelitian dan Pengembangan Karakter
Kenali karakter-karakter utama dan pendukungmu dengan baik. Apa motivasi, keinginan, atau konflik yang mereka miliki? Ini akan membantu membuat karakter menjadi lebih hidup dan meyakinkan.
3. Menulis dengan Konsisten
Mulai menulis draf novel dengan tekun. Tetapkan target harian atau mingguan untuk menyelesaikan naskahmu. Jangan khawatirkan kualitas pada tahap awal, yang penting adalah mendapatkan ceritamu ke dalam kata-kata.
4. Terbuka pada Umpan Balik
Setelah menyelesaikan draf pertama, minta teman atau keluargamu untuk memberikan umpan balik. Mereka bisa memberikan sudut pandang baru dan membantu memperbaiki potensi kelemahan dalam ceritamu. Umpan balik yang paling banyak saya dengarkan adalah kritik tajam dari istri saya, hehehe ….
5. Revisi dan Koreksi Akhir
Revisi adalah kunci untuk menghasilkan novel yang kuat. Periksa tata bahasa, ejaan, dan pastikan ceritamu berjalan dengan mulus. Setelah itu, novelmu siap untuk dikirim ke penerbit atau diterbitkan sendiri!
Sekarang, saatnya untuk memulai petualanganmu sebagai penulis YA! Percayalah pada dirimu sendiri dan ide-ide unikmu. Ingat, setiap penulis besar juga pernah memulai dari nol. Semangat dan selamat menulis! ??
Suka dengan artikel ini? Beri saya komentar biar saya tahu kalau kamu sudah membaca tulisan ini.
Salam, Anang YB.
Artikelnya bagus. Semoga segera terbit novelnya, Pak Anang
Artikel keren. Kebetulan saya iluatrator, sekarang sedang coba membuat cover art untuk novel remaja genre fantasy. Tanpa sengaja imajinasi saya bermain hingga ke detail cerita. Yang saya tanyakan dimana saya bisa mengajukan nasah untuk dikoreksi? Dan biasana untuk novel yg diterbitkan desain dan ilustrasi kaver ditentukan oleh penerbit atau rekomendasi penulis? Terima kasih!