Tugas Antiq

Oleh : Bambang Irwanto

Antiq semut ranggang terjaga, saat matahari menerpa wajahnya. Dengan malas, Antiq membuka kedua matanya. Ternyata hari sudah menjelang siang.

“Ayo, bangun Antiq!  Kita harus bergegas!” ajak Mentiq, temannya.

“Iya, Mentiq!” jawab Antiq, lalu menguap lebar.

Rasanya, Antiq  ingin tidur saja hari ini. Apalagi besok dia libur bekerja. Minggu ini Antiq merasa bekerja sangat keras. Makanya dia  sangat kelelahan. Kemarin, Antiq harus mencari dan memberi makan seluruh elemen koloni. Dua hari lalu, Antiq juga bertugas membangun sarang baru, karena koloni semut rangrang semakin besar.

“Antiq, jangan lupa tugasmu hari ini, ya!” Mentig mengingatkan Antiq lagi.

“Iya, Mentiq. Aku tidak lupa kok,” jawab Antiq kesal, sambil menatap mentiq yang keluar sarang. Antiq merasa Mentiq itu memang cerewet sekali padanya.

Dengan malas, Antiq bergegas menuju tempat telur dan larva. Tugas Antiq hari adalah menyediakan makanan untuk larva. Setelah itu Antiq akan mengatur posisi telur dan larva untuk mencegah kerusakan. Pastinya tidak lupa Antiq harus terus memantau kesehatan telur dan larva.

“Aduh, malasnya! Banyak sekali tugasku hari ini,” keluh Antiqu sambil mulai bekerja. Dia kembali berandai-andai ingin tidur saja seharian.

Antiq terus mengeluh sepanjang bekerja. Antiq merasa ada beban yang berat. Dia pun dengan lamban menyediakan makanan untuk larva. Akhirnya menjelang siang, pekerjaan pertama Antiq baru selesai.

“Aah, akhirnya aku bisa beristirahat juga…” ucap Antiq.  “Jalan-jalan dulu ah.. Apalagi cuaca sedang tidak panas. Nanti saja mengerjakan tugas ke dua.”

“Antiq, mau ke mana?  Bukankah kamu harus mengatur posisi telur dan larva?” tanya Cintiq, teman Antiq yang lainnya. “Mungkin saja Ratu akan berkeliling memeriksa!”

“Aku ingin berjalan-jalan di sekitar sini saja, Cintiq. Sebentar saja kok!” Janji Antiq.

“Tapi, sepertinya sebentar lagi akan tur…”

“Aah, kamu cerewet sekali!” Antiq buru-buru memotong ucapan Cintiq, lalu bergegas pergi. Di kejauhan, tampak Cintiq menggeleng-gelengkan kepala.

Antiq berjalan menuju ke salah satu pohon mangga. Ternyata, pohon mangga itu sedang berbuah. Antiq dengan tidak sabar segera mencicipi  sebuah mangga yang sudah matang.

“Wah, manisnya! Aku suka…!” sorak Antiq, lalu terus melahap mangga manis itu walau perutnya sudah terasa kenyang.

Ternyata, Antiq keasyikan dan akhirnya jadi lupa waktu. Tiba-tiba hujan turun dengan deras. Antiq langsung berteduh di balik selembar daun mangga. Tapi ternyata, dia tetap kebasahan.

“Ya ampun.. telur dan larva itu!” jerit Antiq panik saat mengingat tugas yang dia tinggalkan.

Antiq bingung. Dai terus memikirkan telur-telur dan larva-larva itu. Sekarang hujan dan mungkin saja ada angin yang berhembus masuk ke sarang. Posisi telur dan larva bisa saja tergeser, dan akhirnya bisa rusak.

Antiq ingin sekali segera kembali ke sarang. Hanya saja hujan masih turun. Terpaksa, Antiq menunggu hujan reda.

Setelah hujan reda, Antiq bergegas ingin kembali ke sarang. Namun langkahnya terhenti. Tidak jauh ada dua burung pipit yang sedang bertengger. Jantung Antiq berdegup kencang. Dia buru-buru kembali bersembunyi di balik sehelai daun mangga. Jangan sampai mereka memangsa dirinya.

“Semoga mereka segera pergi dair pohon ini!” doa Antiq.

Akhirnya setelah menunggu beberapa lama, dua burung pipit pun pergi. Antiq menarik napas lega, lalu bergegas kembali ke sarang. Hari telah menjelang sore.

Antiq terkejut karena tampak Ratu sudah menanti di pintu masuk sarang.

“Antiq, kemari!” Panggil Ratu semut rangrang. Antiq menghampiri Ratu. “Kamu lalai dengan tanggung jawabmu?”

“Maafkan aku, Ratu! Lalu bagaimana telur dan larva itu, Ratu?”

“Sudah aman. Untung Mentiq, Cintiq dan lainnya sigap. Mentiq dan Cintiq membantu memantau kesehatan telur dan larva.” Ratu menjelaskan.

Antiq lega sekali. Tapi dia tetap menyesal.

“Sebagai hukumannya, kamu besok tidak libur Antiq.  Kamu harus mencari dan memberi makan untuk para koloni.”

“Baik Ratu!” jawab Antiq.  Dia berjanji akan bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Dia juga akan segera berterima kasih pada Mentiq dan Cintiq yang sudah membantunya.

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar