Arwana Merah, Si Cantik Yang Terancam Punah

Klasifikasi Ilmiah
Filum: Chordata

Kelas: Actinopterygii

Ordo: Osteoglossiformes

Familia: Osteoglossidae

Subfamilia: Osteoglossinae

Genus: Scleropages

Spesies: S. formosus

Nama Binominal:

Scleropages formosus

Status Konservasi
Artinya: terancam

Kalian pernah melihat Ikan Arwana? Cantik bukan? Memang banyak orang menyukai memelihara ikan ini. Dan harganya pun sangat mahal. Ikan Arwana Merah atau Siluk Merah   asli Indonesia, loh. Tahukah kalian bahwa Ikan Siluk Merah ditetapkan sebagai Satwa Pesona Indonesia? Sayangnya Ikan ini terancam punah.

Ingin tahu lebih jauh tentang Arwana? Yuk, Kita telusuri.

Ikan Eksotik Yang Diincar

Arwana Asia (Scleropages formosus), adalah salah satu spesies ikan air tawar dari Asia Tenggara. Spesies asli Arwana Merah atau dalam bahasa daerah Siluk Merah bersifat endemik artinya  hanya ada khusus didaerah-daerah tertentu, terutama Riau, Kalimantan dan Papua.

Ikan ini memilik warna yang sangat menarik. Merah keperak-perakan terkadang dengan ekor berwarna emas atau hijau. Inilah yang menjadi daya tarik tersendiri dari Ikan Arwana sehingga diincar banyak penggemar Ikan. Selain itu menurut Mitologi Tionghoa dipercaya sebagai pembaga keberuntungan. Dan dijuluki “Ikan Naga”.

Bentuk mulut Arwarna mengarah ke atas dan mempunyai sepasang sungut pada bibir bawah. Ukuran mulutnya lebar dan rahangnya cukup kokoh. Gigi berjumlah 15-17. Panjang tubuh dewasa sangat bervariatif, antara 30-80 cm.

Terancam Punah

Arwana Asia terdaftar dalam daftar spesies langka yang berstatus “terancam punah” oleh IUCN tahun 2004. Ini dikarenakan Arwana banyak diburu untuk diperdagangkan. Seekor anak ikan berukuran 10-12 sentimeter harganya lebih dari Rp 5 juta. Apalagi induknya bisa mencapai 90 juta rupiah sampai ratusan juta. Wow, mahal sekali yah?

Makanya perdagangan Arwana dari alam bebas dilarang kecuali yang dari hasil budidaya. Yaitu generasi kesekian dari tangkapan di alam. Itupun dengan pengawasan ketat. Setiap ikan yang dijual harus memiliki sertifikat dan ditaruh mikrochip di badan untuk mendeteksi keberadaannya. Setiap ikan diberi nomor seri yang berbeda loh, nomor seri ini harus sama antara yang tertera di sertifikat dengan yang di mikrochip. Wah, canggih  yah cara perlindungannya. Semoga dengan begitu, Arwana Merah jadi terjaga kelestariannya.

Siluk merah ini karena keindahan dan kelangkaannya,  dinyatakan sebagai Satwa Pesona loh. Berdasarkan Keputusan Presiden No 4/1993 yang dideklarasikan pada peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional tanggal 5 November 1994.

Dierami Jantan

Arwana hidup di sungai dengan dasar berbatu-batu, danau, rawa dan perairan umum yang berarus sedang atau lambat. Uniknya, Arwana ini yang menjaga telur-telurnya bukan betina loh, tapi jantannya. Si Jantan akan menjaga telur dalam (mouth breeder).

Sekali bertelur biasanya berkisar 20-60 butir. Pengeraman telur dan mengasuh anak berlangsung antara 1-2 bulan. Anakan Arwana mempunyai kuning telur yang akan diserap sebagai makanan dalam waktu 1 bulan sampai ukuran 6-7 cm, setelah itu dilepas induknya karena dianggap sudah dapat mencari mangsa sendiri.

Arwana dewasa dikenal hidup menyendiri dan agresif menyerang untuk berkelahi. Arwana aktif berenang di permukaan air pada malam hari untuk mencari mangsa, sedangkan pada siang hari cenderung tinggal di dasar perairan. Makanannya dapat berupa serangga, ikan kecil, udang-udangan (crustacea), dan tanaman air.

Budidaya Yang Menguntungkan

Budidaya Ikan Arwana memang menggiurkan karena mendatangkan banyak keuntungan. Namun diperlukan keahlian khusus karena ikan ini termasuk yang sulit berkembang biak. Si Pawang Ikan juga harus bersabar dalam menjinakkan ikan. Terutama saat pengambilan anak ikan dari mulut induk Jantan. Inilah yang disebut sebagai “memanen”

Ikan Jantan yang ditangkap harus dibuka mulutnya secara perlahan jangan sampai anaknya jadi tergigit. Atau Ikan malah berontak sehingga kulitnya lecet. Bayangkan satu ekor anaknya saja bisa jutaan rupiah apalagi induknya yang ratusan juta, jika tidak hati-hati kan bisa merugi tuh.

Ikan Arwana juga bisa menyerang dengan agresif. Ia akan meloncat dan memukulkan tubuhnya sekeras pukulan manusia dewasa loh. Apalgi gigitannya dengan gigi yang tajam, auw sakit deh.

Dengan adanya budidaya ini, diharapkan penangkapan Arwana di alam liar tidak terjadi lagi. Dan Ikan Arwana bisa bebas hidup dengan damai. Kalau terus diburu kan kasihan, tinggal di akuarium kan tidak nyaman. Yuk ah kita kampanyekan perlindungan si ikan cantik ini.

Referensi

http://wikipedia.org

http://www.suarapembaruan.com/News/2008/01/26/index.html

http://satwa-punah.blogspot.com/2008/05/satwa-terancam-punah-ikan-arwana-asia.html

http://www.sungaikuantan.com/2009/03/fish-arwana-riau-nest.html

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar