Tring..

Satu notifikasi masuk diakun media sosial milik Ranti.

[Ulang Tahun Mendatang : Ica 2 April 2023, 23 tahun]

“Padahal kita seumuran, 12 tahun.” Ranti yang membaca notifikasi tersebut tekikih geli. “Besok aku akan memberi tahu Caca di sekolah.”

Keesokan harinya, Ranti datang ke sekolah lebih pagi dibanding biasanya. Ketika Caca sampai di kelas, Ranti cepat-cepat menghampirinya sambil berbisik.

“Caca, tau tidak? Besok Ica ulang tahun!”

“Oh, ya? Kamu tau dari mana Ranti?”

“Aku tau dari media sosialnya Ica. Bagaimana jika kita memberinya kejutan ulang tahun besok?”

Caca menyetujui ajakan Ranti. Mereka akan mendiskusikannya sore nanti, karena Ica baru saja tiba di kelas. Mereka berpura-pura tidak tau bahwa besok hari spesial untuk Ica. Ranti, Caca, dan Ica sudah bersahabat sejak setahun lalu.

Sorenya Ranti berkunjung ke rumah Caca, mereka bercakap-cakap di ruang tamu. Caca memberi banyak pertanyaan kepada Ranti terkait media sosial dan bagaimana dia bisa mengetahui ulang tahun Ica. Ranti pun menjelaskannya.

“Ya ampun, Rantii… Kamu tau tidak, kita itu belum boleh memiliki media sosial. Untuk memilikinya, minimal usia kita harus 13 tahun, sedangkan umur kita masih 12 tahun, dan bukannya dibuat-buat menjadi orang dewasa agar bisa memiliki akun media sosial.” Caca pun memberi tahu alasan mengapa hal tersebut tidak boleh dan dampaknya bagi mereka yang masih anak-anak. “Sebaiknya kau hapus media sosialmu itu, dan kau bisa membuatnya lagi saat usiamu sudah 13 tahun. Aku juga akan memberi tahu Ica saat bertemu nanti.”

“Lalu apa yang harus kita siapkan?” tanya Caca melanjutkan diskusi.

“Tentu saja, hadiah dan kue ulang tahun!” kata Ranti “Kita bisa mencari tahu apa kesukaan Ica dari media sosialnya. Dia banyak mengunggah sesuatu di sana. Tapi aku butuh ponsel untuk bisa membuka media sosial.”

“Aku bisa pinjam laptop kakakku alih-alih ponsel,” jawab Caca. Dia pergi menemui kakaknya yang berada di depan TV untuk meminjam laptop, lalu kembali bersama kakaknya sambil membawa laptop. Kakak Caca mendampingi mereka saat mengakses internet.

Benar kata Ranti, dilaman media sosial Ica banyak sekali foto yang dia unggah. Namun, tak ada satupun wajah dirinya atau orang lain yang diunggah di sana. Ica banyak mengunggah kesehariannya. Baru-baru ini dia mengunggah foto gunung engklek yang mereka mainkan sore kemarin. Lalu, banyak foto ice cookies and cream dan aksesoris yang sering Ica gunakan.

“Bagaimana jika kita membuat bolu kukus cookies and cream?” tanya Ranti memberi ide.

“Setuju! Untuk hadiahnya bagaimana jika kita membuat gelang manik-manik?”

Mereka pun setuju dan mulai mempelajari cara membuatnya dari Youtube atas izin kakaknya. Setelah mereka menonton, dan mencatat bahan apa saja yang diperlukan dan cara pembuatannya, Caca menelepon Ica melalui ponsel ibunya untuk mengajaknya bermain besok siang di rumah Ranti.

Akhirnya hari ulang tahun Ica tiba. Ranti dan Caca sudah selesai berbelanja untuk membuat gelang dan bolu kukus. Tak lupa mereka membeli lilin dan balon. Mereka membuat bolu kukus cookies and cream dengan dibantu Ibunya Ranti. Sambil menunggu bolunya matang, Caca memuat gelang manik-manik berbentuk bunga, Caca memang jago dalam membuat kerajinan tangan. Sedangkan Ranti menghias ruangan dengan balon warna-warni. Bolu kukus cookies and cream pun sudah matang dan diberi lilin di atasnya. Mereka hanya tinggal menunggu kedatangan Ica sesuai waktu yang sudah disepakati.

Tak lama Ica pun datang. Ranti dan Caca segera menyalakan lilin dan bersembunyi.

“Eh, ada nak Ica. Silahkan masuk, Ranti dan Caca sudah menunggu di dalam.” Ibu Ranti membukakan pintu.

Ica pun masuk dan……, munculah Ranti bersama Caca membawa bolu kukus sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun.

“Loh? Ada yang ulang tahun ya? Siapa?” tanya Ica heran.

“Bukannya hari ini kamu ulang tahun, Ca?” Tampaknya mereka lebih keheranan mendengar pertanyaan Ica.

“Tidak kok.”

Lalu, Ranti dan Caca menceritakan apa yang sudah mereka rencanakan dari kemarin. Ica tertawa mendengarnya.

“Hahahaha…. Terima kasih teman-teman, kejutan kalian sukses! Tapi, hari ini bukan hari ulang tahunku. Aku menaruh tanggal ulang tahun palsu dimedia sosial, karena tanggal lahirku adalah data pribadi yang tidak boleh sembarangan aku sebar.”

“Lalu kapan ulang tahunmu? Kami ingin ikut merayakannya bersama-sama.”

“Kalian tidak perlu repot-repot merayakan ulang tahunku. Karena aku lahir tanggal 1 januari! Hahahaha….”

Mereka pun tertawa. Akhirnya, mereka memakan bolu kukus itu bersama-sama, dan hadiah gelang manik-manik diterima Ica dengan senang hati.

“Saat ulang tahunmu nanti, jangan menagih hadiah dari kami lagi ya. Hahaha….” gurau Caca.

^^^^