Mengejar Idola Cilik Bagian 3

Bab 3 Konser Raina Yang Berkesan

Hari Minggu telah tiba, Alesha dan Naya sangat tidak sabar untuk ke konser Raina. Mereka sedang bersiap di rumah mereka masing-masing. Alesha memutuskan memakai blus biru toska dan celana jins. Sedangkan Naya, ia memilih sweater merah muda dan rok putih kesayangannya.

Mereka berdua bertemu di depan rumah karena mereka tinggal berhadapan, dan Papa Alesha sudah siap untuk mengantar mereka ke hotel tempat Raina akan tampil. Gedung UTC Hotel tempat Raina tampil, lumayan jauh dari perumahan mereka kira-kira butuh sekitar tiga puluh menit dari rumah. Mereka segera naik ke mobil, dan berangkat. Sebelum konser, Alesha dan Naya sepakat ingin mencari Raina dan memintanya berfoto bersama.

Setelah sampai di lobi hotel, mereka segera turun. Alesha dan Naya pamit pada Papa Alesha, dan segera masuk ke hotel tempat konser Raina di Semarang. Mobil merah marun Papa Alesha melaju, dan tak terlihat lagi. Sedangkan Alesha dan Naya segera ke sebuah panggung yang masih kosong. Ada beberapa orang dan wartawan, mereka menunggu konser dimulai. Padahal, konsernya masih tiga jam lagi!

“Alesha, ayo kita ke ruangan yang bertuliskan VIP Room itu, kan biasanya itu tempat makeup artis-artis yang akan tampil.” Ajak Naya, ia menunjuk ke arah pintu yang bertuliskan VIP Room dengan warna emas.

“Ayo, pasti Raina ada di sana!” Seru Alesha, ia dan Naya segera berjalan ke sana. Mereka mengintip dari kaca yang buram. Samar-samar mereka mendengar suara Raina! Sudah pasti, ia ada di dalam.

Oh, no! Raina tiba-tiba saja keluar ruangan, orang-orang langsung mengerubunginya. Para wartawan berebut untuk memberikan pertanyaan, para satpam berusaha menghalau orang-orang yang ingin bersalaman dengan Raina.

Alesha dan Naya yang aslinya paling depan, tersingkir ke belakang. Bahkan ada remaja yang ngotot untuk berfoto bersama, sampai-sampai ia mendorong Alesha dengan keras. “Huh! Ini mbak-mbaknya kok nggak mau ngalah sih? Sebal deh!” Seru Alesha.

“Sudah, sabar aja Alesha. Mungkin dia emang nge-fans berat, dan ia ingin sekali ketemu.” Ujar Naya lembut, ia menepuk bahu Alesha.

“Kita kan, juga nge-fans berat. Dan pengen banget ketemu Raina, tapi kita nggak gitu juga kan?” Alesha cemberut, Naya hanya diam.

Karena mereka sudah pasrah, mereka akhirnya menikmati milkshake di kafe susu dekat tempat Raina akan konser. Mereka berdua hanya memainkan ponsel masing-masing.

“Jadi, kita gimana?” Tanya Alesha, Naya berpikir sambil melihat sekitarnya.

“Eh, Alesha! Itu Raina! Ia sepertinya akan menuju ke toilet, ayo kita kejar!” Seru Naya, ia sangat bersemangat. Mereka segera memasukkan ponsel masing-masing ke tas, dan berlari mengejar Raina.

Di depan toilet, sudah ada dua orang pengawal untuk menjaga Raina yang sedang ada di dalam toilet. Mereka cepat-cepat masuk ke toilet, tapi ditahan oleh salah satu pengawal yang berdiri paling dekat dengan toilet.

Tangan kecil kecoklatan Alesha tampak bergetar karena ketakutan, Naya mencoba untuk berani.

“Pak, bisakah kami masuk?” Tanya Naya, bapak itu menggeleng dengan wajah garang.

“Tapi, kami ingin sekali buang air. Ayolah, biarkan kami masuk.” Kata Alesha sambil berpura- pura menahan pipis. “Kalau ngompol gimana?”

“Ya sudahlah, daripada kau mengompol disini. Itu bakal membuat saya lebih kerepotan, daripada menjaga artis.” Kata pak pengawal itu, ia mempersilahkan Alesha dan Naya masuk.

Mereka berterimakasih pada bapak itu, lalu buru-buru masuk. Mereka menunggui Raina di dalam sana, sambil berkaca di cermin yang lebar itu. Raina tiba-tiba saja keluar dari salah satu bilik toilet dengan wajah lega, Alesha dan Naya langsung mendekatinya.

“Hai, Kak Raina. Bisakah kami mengambil foto bertiga dengan kakak?” Tanya Alesha, sambil membawa ponsel di salah satu tangannya yang berhiaskan cincin kupu-kupu favoritnya.

“Raina, konsernya mau dimulai! Ayo, bersiap!” Ujar manajer Raina melongok dari pintu.

“Aduuh, maafkan ya dik. Aku harus segera menyiapkan diri untuk konser yang akan mulai lima menit lagi. Maaf, dik.” Kata Raina, ia meninggalkan keduanya di toilet dengan muka bersalah.

“Huh, kok gitu sih? Padahal kan, foto bareng cuma sebentar.” Kata Alesha, ia cemberut.

“Sudahlah, persiapan Raina mungkin masih banyak, sementara konsernya akan dimulai. Sebaiknya, kita ke tempat konser sekarang saja. Kalau ketinggalan, nggak bisa masuk lho.” kata Naya.

Mereka pun segera memasuki ruangan ballroom yang sangat luas. Ruangan itu tertutup, jadi orang yang di luar tempat itu tak akan bisa melihat konser kecuali ia punya tiket!

“Wah, luas ya ternyata tempatnya. Kukira, akan berdempet-dempetan.” Kata Naya sambil berdecak kagum. Mereka pun segera duduk di tempat yang mereka pesan. Tempat itu ada di tengah barisan, dan dari sana panggung terlihat sangat jelas. Mereka bernyanyi dan menari, menikmati konser malam itu. Raina memang keren!

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar