Perebutan Sarang

“Auumm… Auumm..,” sekumpulan singa betina sedang mengejar seekor kerbau jantan yang sangat gemuk.

Kerbau itu lari tunggang langgang. Ia menghindari singa sambil mencari tempat yang bisa menjadi tempat persembunyiannya

“Ah, ada bukit. Sebaiknya aku naik ke bukit ini saja kalau berlari terus-menerus singa-singa itu bisa menangkapku. Siapa tahu di atas bukit ini ada gua,” kerbau itu bersusah payang menaiki bukit.

Badan kerbau yang besar itu sebenarnya menjadi beban dia untuk sampai ke atas bukit. Tapi jika si kerbau menoleh ke belakang, nampaklah singa-singa betina dengan gigi taringnya yang tajam. Itu membuat dia semakin memacu langkahnya untuk menaiki bukit.

Benar saja di atas bukit itu ada sebuah gua. Segera saja sang kerbau memasuki gua itu. Para singa betina menunggunya di depan mulut gua.

Tak tik tak tik tuk… suara kaki kerbau mencari tempat untuk duduk beristirahat dalam gua itu.

“Hei, siapa itu!”

Kerbau mengangkat kepalanya. Ah, dia tidak sendirian di sini! Suasana yang remang-remang membuat dia susah untuk melihat siapa gerangan yang bersamanya di dalam gua.

“Saya kerbau yang biasanya merumput di bawah bukit ini. Siapakah anda?” tanya kerbau sopan.

“Saya kambing gunung. Saya dan keluarga saya biasanya tidur di sini. Kenapa kamu ada di sini?” ujar si kambing sambil mendekati kerbau.

Karena jarak yang dekat, kini kerbau dapat melihat yang berdiri dihadapannya adalah kambing gunung jantan dengan dua tanduk tajam yang mencuat dari kepalanya, “Saya sedang diburu oleh para singa. Saya berlindung di sini agar bisa menghindari mereka. Keluarga anda mana? Kenapa anda sendiri di sini?”

“Keluarga saya sedang merumput. Saya sedang tak enak badan jadi saya ingin menyendiri. Karena ini rumah saya bisakah anda pergi dari gua ini?” tiba-tiba si kambing menyuruh kerbau keluar dari gua.

Kerbau terdesak, akhirnya dia pun berjalan keluar gua. Di belakangnya kambing menunduk menempelkan tanduknya di paha sang kerbau agar kerbau terus berjalan maju.

Dari dalam gua sudah tak terlihat lagi singa-singa yang tadi memburu kerbau. Mungkin mereka sudah bosan menunggu si kerbau keluar dari goa.

Kambing terus menyuruh kerbau keluar dari goa. Tapi mendekati pintu gua, tiba-tiba kerbau berbalik arah. Kambing yang sedang menunduk tidak sempat tahu apa yang dilakukan di kerbau. Kini kerbau justru berada di belakang kambing dan mendesak kambing untuk terus berjalan maju.

Si kambing yang terdesak. Tubuh kerbau yang sangat besar menghalang-halangi dia untuk berbalik masuk ke dalam gua.

Kerbau terus mendesak kambing hingga menuju mulut gua, kambing pun terpaksa maju. Dan akhirnya keluar dari mulut goa.

Hap!

“Auummm..,” ternyata singa-singa betina itu masih berada di sisi mulut gua yang tak terlihat dari dalam goa.

Kambing gunung itu pun lari tunggang langgang di kejar singa.

(Diadaptasi dari Kalila wa Dimna) 

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan komentar