Judul : Maem Kepel
Penulis : Veronica W
Ilustrator : Wahyu Permana
Penerbit : Lingkarantarnusa
Halaman : 24
Terbit : Juli 2023
Sewaktu kecil, saya pernah didiamkan oleh sahabat saya, tanpa tahu apa penyebabnya. Bahkan teman-teman lain ikut menjauhi. Yang saya sesali, saya tidak berinisiatif untuk mencari tahu dan mendekati sahabat saya. ’Perang dingin’ kami jadinya berlangsung cukup lama. Berbeda dengan Anindita, karakter dalam buku Maem Kepel ini. Saya senang sekali karena Anin tidak melakukan kesalahan seperti saya.
Anin mengajak Kanti dan teman-teman lainnya makan buah kepel di halaman rumah Simbah. Saat asyik makan, Kanti kejatuhan buah kepel. Anin dan teman-temannya menertawakan Kanti. Namun, Kanti tiba-tiba berpamitan dan berlari pulang. Anin khawatir kalau Kanti marah padanya. Apalagi sejak saat itu Kanti selalu menghindar baik di rumah maupun di sekolah.
Dari cerita ini saya dan anak-anak belajar bahwa persahabatan itu sangat berharga, karena itu perlu diperjuangkan. Ketika seorang sahabat menghindar, jangan dibiarkan saja. Alangkah baiknya bila kita cari tahu penyebabnya sehingga tidak terjadi salah paham.
Buku berbahasa Jawa yang disajikan dengan huruf Arab dan aksara Jawa ini ceritanya sangat manis. Bahasanya sederhana dan mudah dimengerti, cocok untuk dibaca anak-anak yang sedang belajar bahasa Jawa. Jangan khawatir, bagi yang tidak paham bahasa Jawa disediakan terjemahannya dalam bahasa Indonesia di bagian belakang.
Terbitnya buku ini sempat membuat saya terkejut. Pasalnya, saya menulis cerita dengan ide yang sama untuk Balai Bahasa Yogyakarta, tentang buah kepel, dengan judul berbeda. Juga dalam bahasa Jawa. Ketika bertemu penulisnya, Mbak Vero, kami hanya tertawa, betapa kami sehati.
Saya pun menyadari bahwa ide bertebaran di semesta, siapapun bisa meraih dan menuliskannya. Tentu saja hasilnya tak akan sama, setiap orang memiliki pengalaman hidup dan referensi berbeda. Ketika kita membaca cerita dengan ide atau bagian yang sama dengan cerita kita, tak usah sensi. Jangan buru-buru menuduh plagiat. Cari tahu kisah di balik ceritanya. Dengarkan kedua belah pihak.
Makasiiih resensinya, Mbak Emil. Ah, aku jadi deg-degan nunggu Woh Putri Kraton dari BBY, pengen segera baca ceritanya ^^
Semoga segera terbit, ya, Mbak 😀